Bandung, POL | Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat (Jabar), Dedi Supandhi menghadiri Rapat Uji Publik Eksternal Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA, SMK, dan SLB Tahun 2022 di Hotel Horison, Kota Bandung, Rabu (30/3/2022). Di rapat uji eksternal ini, Kadisdik meminta evaluasi dan masukan, terutama yang dipermasalahkan di tahun kemarin tentang perhitungan dari jalur prestasi (kalibrasi).
“Tentang irisan zonasi, sudah kita perbaharui dan kita sudah meminta masukan-masukan dari cabang dinas untuk irisan-irisan zonasi yang berkaitan dengan lintas sektor,” tuturnya.
Untuk yang afirmasi, menurut Kadisdik, di era pandemi ini pasti naik. Jumlah sekolah (negeri) tetap, persentase afirmasi pun tetap. Akhirnya, akan berdampak terhadap warga miskin (tidak bisa semuanya diterima di negeri).
“Makanya, untuk yang afirmasi ini kami mohon pengertian dari teman-teman (sekolah swasta). Yang saya harapkan 2 hal di PPDB ini, pertama tidak melanggar sistem dan kedua, kita perjuangkan rakyat miskin,” tegasnya.
Saat kita perjuangkan rakyat miskin, lanjut Kadisdik, maka harus diubah jalur afirmasi ke sekolah swasta (agar bisa menerima).
Evaluasi lainnya terkait pengaduan, Kadisdik mengungkapkan, seringkali saat membuat nomor kontak pengaduan, sampai hari pelaksanaan PPDB, tidak bisa dihubungi. “Tapi, sudah saya sampaikan ke cabang dinas pendidikan agar terus mengaktifkan kontak pengaduan,” tegasnya.
Untuk ketua PPDB, Kadisdik menjelaskan, adalah kepala cabang dinas, masih seperti tahun kemarin.
Kadisdik pun berharap, pada uji publik eksternal ini, diskusi dan masukan-masukan bisa segera dicantumkan karena PPDB semakin dekat. “Saya mohon dukungan dan dorongannya karena PPDB tahun ini akan supersibuk karena sudah masuk masa endemi. Semoga, ini juga jadi bagian kemajuan pendidikan di masa yang akan datang,” pungkasnya.
Uji publik eksternal ini diisi pembahasan dan evaluasi dari panitia dan koordinator PPDB.
Sebelumnya, Kantor Cabang Dinas Pendidikan (Kacadisdik) Wilayah VI meluncurkan program “Literasi untuk Bersama Mewujudkan Masyarakat Pembelajar Terus Berkarya” (Lentera Mahardika) di SMAN 1 Batujajar. Peluncuran tersebut dilakukan di 15 titik dan diikuti 1.500 peserta yang terdiri dari kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan di wilayah Kabupaten Bandung Barat serta Kabupaten Cianjur.
Kepala Kacadisdik Wilayah VI, Endang Susilastuti mengatakan, program tersebut merupakan inovasi lanjutan dari program gerakan literasi sekolah (GLS) yang digagas Kemendikbudristek sejak 2015. Program Lentera Mahardika ini mendorong para siswa, guru, tenaga kependidikan hingga kepala sekolah untuk menulis.
“Dengan kebiasaan yang sudah dimiliki, otomatis di benak akan ada kosakata luar biasa yang bisa dituangkan dalam bentuk tulisan,” tutur Endang dalam peluncuran Lentera Mahardika , Kabupaten Bandung Barat.
Karya yang ditulis, tambah Endang, bebas berbentuk apa pun. Mulai dari puisi, artikel, biografi atau tulisan praktik baik lainnya. Nantinya, seluruh karya tulisan akan dikumpulkan dalam satu aplikasi sehingga pihaknya bisa memantau jumlah tulisan yang dibuat oleh tiap satuan pendidikan. “Insya Allah, 3 bulan ke depan kita akan panen raya tulisan,” ungkapnya.
Endang pun berpesan kepada seluruh siswa dan guru tenaga kependidikan untuk mencintai proses menulis. “Karena, menulis itu indah, mudah, dan menyenangkan,” ajaknya.
Sementara itu, Kepala SMAN 1 Batujajar, Syaepuddin meyakini, Lentera Mahardika mampu memberikan penguatan GLS yang sudah dilakukan sekolahnya. “Kunci suksesnya program ini adalah kerja sama dan sama-sama bekerja. Sebelum siswa memulai, harus gurunya dulu. Sebelum guru, kepala sekolahnya dulu,” tegasnya. (Har)