Bandung, POL | Sebanyak 20 guru SMK di Jawa Barat (Jabar) akan mengikuti program peningkatan kapasitas maritim di City of Glasgow College, Skotlandia.
Mereka akan mengikuti program tersebut selama tiga minggu, mulai 20 November hingga 8 Desember 2023.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jabar, Wahyu Mijaya mengatakan, program ini menandai momen penting dalam komitmen yang tak henti-hentinya untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan para pendidik.
“Industri maritim memiliki arti penting bagi provinsi kami dan pertumbuhan ekonomi
global,” ucapnya dalam upacara pelepasan di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (30/10/2023).
Kadisdik menegaskan, program ini sangat penting bagi institusi pendidikan untuk tetap menjadi yang terdepan dalam
mempersiapkan para siswa menghadapi tantangan dan peluang di sektor ini. “Selain itu, sebagai persiapan untuk pembentukan
Segitiga Rebana yang akan menjadi situs ekonomi metropolitan di Jawa Barat,” tuturnya.
Kadisdik pun berpesan kepada seluruh guru untuk memanfaatkan kesempatan yang baik ini. “Belajarlah, jalinlah jaringan, dan berbagilah pengalaman dengan sesama pendidik. Bawalah kembali wawasan, keterampilan, dan semangat yang Anda peroleh selama pelatihan ini ke kelas-kelas kami,” pesannya.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh British Deputy Ambassador to Indonesia, Mathew Downing, Kepala Bidang Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan, Diah Restu Astuti serta tamu undangan lainnya.
Sementara itu, saat mengikuti LKS SMK Nasional XXXI di Kota Surabaya yang berlangsung pada tanggal 23 – 28 Oktober 2023, Jawa Barat (Jabar) berhasil masuk empat besar dan berhasil meraih 3 emas, 9 perak, dan 6 perunggu.
Ketua Kontingen Jabar, Agus Rustiadin mengapresiasi penuh raihan yang diperoleh kontingen Jabar. Ia pun angkat topi atas perjuangan seluruh siswa yang telah berusaha optimal di ajang ini.
“Semuanya adalah juara, tetap semangat! Pengalaman ini bisa jadi bekal untuk tahun yang akan datang,” tuturnya saat ditemui
usai Awarding LKS SMK Nasional XXXI di Kota Surabaya, Jumat (30/10/2023).
Ia menambahkan, ajang LKS ini dapat mengukur kompetensi yang dimiliki oleh siswa. “Karena ini sudah bicara nasional, jadi bisa mengukur telah sejauh mana kompetensi anak-anak,” ujar kepala
SMKN 6 Bandung tersebut.
Salah satu peraih emas, M. Gaza Alfaruq mengaku, prestasi ini tak lepas dari dukungan orang tua, pembimbing, dan pihak sekolah.
“Rasanya seneng, tapi ada sedihnya juga. Saya baru pertama kali ini ngerasain juara. Semoga bisa menginspirasi karena Jabar
Juara itu untuk semuanya,” ungkap siswa SMK Karya Nasional ini.
Sedangkan salah satu pembimbing, Ano Hartono mengatakan, LKS tahun ini menjadi sejarah tersendiri. Sebab, tahun ini mata lomba cabinet making berhasil meraih juara nasional setelah 10 tahun ke belakang belum berhasil meraih tiga besar.
Ano pun mengapresiasi siswa yang dibimbingnya, Hendi Suhardiman yang terus bekerja keras hingga meraih medali
perak.
“Dia sangat bekerja keras, disiplin, dan mau terus berusaha. Meski saya enggak mengharuskan latihan setiap hari, tapi dia terus berlatih dan berlatih,” ucap guru SMKN 1 Rajadesa tersebut.
Nantinya, para peraih emas akan mewakili Indonesia di ajang World Skill Competition2024 di Lyon, Prancis. (POL/Har-Disd)