Warga Rokan Hulu dihebohkan dengan viralnya video yang menayangkan sejumlah siswa- siswi SMA yang tengah merayakan kelulusan dengan mencoret baju seragam dengan gambar yang tak sononoh. Video itu diunggah di beberapa media sosial seperti Facebook, Twitter dan juga Instagram.
Dari pantauan di lapangan, video itu diunggah akhir pekan kemarin. Dimana memang saat itu sejumlah sekolah di wilayah itu mengumumkan kelulusan bagi Sekolah Menengah Atas.
Video yang juga menyebar berantai di whatsApp itu juga diketahui diunggah di salah satu story akun Instagram @hayatunjumainii. Video berdurasi sekitar 44 detik tersebut memperlihatkan seorang siswi dengan berpakaian seragam rok abu-abu pendek menggambar gambar yang diduga alat kelamin pria di bagian belakang roknya.
Bukan hanya itu, sorak- sorak saat coret-menyoret seragam sekolah satu dari yang lain juga terdengar dari video itu.
Bukan hanya video, foto-foto mereka juga tersebar di medsos itu. Bahkan sempat menarik Inspektorat Jenderal Kemendikbud untuk berkomentar. Dalam akun Twitternya, @Itjen_kemendikbud meminta kepada netizen agar memberitahu jika mengetahui asal sekolah para siswa siswi tersebut. “Jika ada informasi nama sekolahnya ya kak, agar kami Koordinasi melalui dinas pendidikan setempat,” cuitnya.
Cuitan @Itjen_kemendikbud itu pun ditanggapi beragam netizen dan telah mendapat 88 ribu likes, 33 ribu kali re-tweet, dan 13 ribu komentar.
Diketahui, mereka merupakan salah satu siswa dan siswi dari SMA Negeri 1 Kunto Darussalam.
Hal ini juga dibenarkan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Rokan Hulu, Riau, Drs Ibnu Ulya MSi saat dikonfirmasi media. “Benar, siswi itu berasal dari SMA Negeri 1 Kunto Darussalam, Rokan Hulu,” terangnya sembari mengecam keras aksi tersebut dan segera mengambil langkah tegas. *
Tinjau Ulang Kelulusan
Sementara itu, Dewan Pendidikan Provinsi Riau prihatin dan menyayangkan aksi sekelompok siswa-siswi SMAN 1 Kunto Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau, yang merayakan kelulusan dengan cara tidak senonoh. Foto dan video tak etis mereka beredar di media sosial.
“Kejadian ini tidak hanya mencoreng dunia Pendidikan Riau tetapi juga masyarakat Riau sebagai masyarakat yang berbudaya Melayu. Apatah lagi, kejadian ini dilakukan di bulan Suci Ramadan dan di tengah kita menghadapi musibah pandemi Covid-19,” kata Ketua Dewan Pendidikan Provinsi Riau, H Zulkarnaen Noerdin,.
Menurutnya, apa yang dilakukan para siswa-siswi tersebut tidak menggambarkan sikap, perilaku, etika dan moral seorang siswa yang sedang menjalani pendidikan. Tindakan oknum siswa tersebut sudah melampaui batas-batas etika dan moral yang diajarkan di sekolah.
Untuk itu, peristiwa ini patutnya menjadi pembelajaran dan instrospeksi bagi semua stakeholder dan shareholder dunia pendidikan. “Hakikat pendidikan merupakan proses kehidupan berkelanjutan yang mengupayakan memanusiakan manusia agar memiliki peradaban yaitu berakhlakul karimah. Termasuk memiliki nilai dan pengetahuan religius, nilai dan pengetahuan budaya,” katanya.
Zulkarnaen meminta agar Dinas Pendidikan Provinsi Riau segera mengambil tindakan yang dipandang perlu untuk menyelesaikan permasalahan aksi yang mencoreng dunia pendidikan ini.
“Jika perlu kepala sekolah meninjau kembali surat keputusan tentang kelulusanatau tindakan lain sesuai dengan peraturan yang berlaku terhadap oknum siswa-siswi yang telah membuat ‘keonaran’ dengan perilaku tidak senonohnya itu. Pertimbangannya, nilai karakter (budi pekerti) mereka belum memenuhi standar kelulusan,” tegas Zulkarnaen.
Mantan anggota DPRD Riau menambahkan, peristiwa yang terjadi di SMA N 1 Kunto Darussalam boleh jadi lolos dari kontrol pihak sekolah. Namun seharusnya pihak sekolah sudah bisa mengantisipasinya dari awal. Pihak sekolah juga bisa minta bantuan pihak kepolisian untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Dia mengatakan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya digantungkan pada sekolah, dinas pendidikan ataupun guru, namun juga peran dan tanggung jawab orang tua serta lingkungan luar sekolah. “Kami berharap agar kejadian ini tidak terulang lagi di masa mendatang,” kata Zulkarnaen.
Panggil Kasek
Merasa geram setelah melihat video tak senonoh yang dibuat oleh siswa dan siswi dalam merayakan kelulusan sekolah diwilayahnya, Dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Rokan Hulu akan memanggil Kepala Sekolah yang diketahui merupakan siswa dan siswi SMA Negeri 1 Kunto Darussalam, Rohul itu.
“Untuk menjawab ini sebenarnya kewenangan Disdik Riau, tapi karena ini diwilayah kita, hari ini saya akan panggil kepala sekolahnya. Soal apa sangsi yang akan diberikan kita lihat aja nanti,” ujar Drs Ibnu Ulya selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Rokan Hulu, Senin (04/05/20).
Ia juga mengecam perilaku yang sangat tidak terpuji dari sejumlah siswa itu. Bahkan menurutnya itu perilaku yang memalukan.
“Itu perilaku yang sangat memalukan dunia pendidikan, mencoreng nama baik sekolah dan daerah Kabupaten Rokan Hulu,” katanya.