• Redaksi
  • Hubungi Kami
Rabu, 15 Oktober 2025
perjuanganonline.com
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Kota
  • Hukum&Kriminal
  • Daerah
  • Internasional
  • Kasak-kusuk
  • Olahraga
  • Otomatif
  • Ragam
    • Advertorial
  • Video
  • Foto
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Kota
  • Hukum&Kriminal
  • Daerah
  • Internasional
  • Kasak-kusuk
  • Olahraga
  • Otomatif
  • Ragam
    • Advertorial
  • Video
  • Foto
No Result
View All Result
perjuanganonline.com
No Result
View All Result
Home Nasional

PKB Tolak Partai Pendukung Prabowo Gabung Koalisi Jokowi

Editor: Suganda
Rabu, 24 Juli 2019
Kanal: Nasional, Politik

Editor:Suganda

Rabu, 24 Juli 2019
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram

Jakarta, POL | Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menolak memberi ruang bagi partai koalisi Prabowo-Sandiaga bergabung ke koalisi Jokowi-Ma’ruf Amin. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar beralasan koalisi Jokowi kini sudah cukup ‘gemuk’ untuk ditambah partai lain.

“Saya setuju. Ini sudah banyak,” kata Cak Imin di kantor DPP PKB, Jakarta, Selasa (23/7).

Menurutnya, kebersamaan yang dibangun dengan partai koalisi Prabowo tidak harus gabung ke koalisi Jokowi. Sebab, kata Cak Imin, membangun sebuah koalisi membutuhkan waktu lama.

“Cukup bareng-bareng nanti. Kalau kebersamaan bisa ya nanti tetap bersama. Tapi butuh waktu untuk sosialisasi bersama,” jelas Cak Imin.

Sebelumnya, Gerindra, PAN dan Demokrat membuka peluang untuk bergabung dengan koalisi Jokowi-Ma’ruf sebagai pemenang Pilpres 2019. Namun, parpol koalisi Jokowi-Ma’ruf masih berbeda pendapat, ada yang terbuka, ada pula yang melihat tak perlu lagi parpol tambahan di koalisi pemerintah.

NasDem dan PKB adalah dua partai koalisi Jokowi-Ma’ruf yang keras menolak ada penambahan koalisi. Sekretaris Jenderal Partai Nasional demokrat (NasDem) Johnny G. Plate memberi sinyal bahwa koalisi partai pengusung Jokowi-Ma’ruf tak membutuhkan partai oposisi untuk bergabung dalam barisan pendukung pemerintah. Dia mempertanyakan manfaat politik jika partai oposisi bergabung.

“Apa manfaatnya? apa sumbangsihnya untuk Pemerintah saat ini? Dan saya belum lihat manfaatnya dari sisi politik,” kata Johnny.

Menurutnya, parpol yang kini berada di koalisi sudah memegang suara mayoritas di Parlemen. Sehingga tidak membutuhkan parpol di luar koalisi untuk bergabung.

Meskipun demikian, dia tidak menepis kemungkinan ada pertimbangan lain dari Jokowi untuk tetap mengajak partai oposisi bergabung dalam koalisi.

“Tapi mungkin saja ada proposal-proposal yang menambah azas manfaat kepentingan yang untuk penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik. Mungkin saja,” jelas Johnny.(Mer)

Berikan Komentar:
Print Friendly, PDF & Email
Tags: Koalisi Jokowi-Ma'rufMuhaimin IskandarPKB
Berita sebelumnya

Pembunuh Mantan Istri dan Dua Anaknya Divonis Mati

Berita selanjutnya

Biaya Mencapai Rp300 Juta, Ayah Bayi TKW Asal Delitua Tertahan di Malaysia Minta Bantuan Presiden

TERBARU

Syah Afandin Sambut Audiensi KNPI Langkat, Tekankan Musda Tanpa Dualisme

Selasa, 14 Oktober 2025

Proteksi Dini Jadi Kunci Pemberantasan Narkoba dan Judol di Sumut

Selasa, 14 Oktober 2025

PAD Langkat 2024 Over Target, Syah Afandin Beri Penghargaan kepada Penggerak Pajak Daerah

Selasa, 14 Oktober 2025
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
  • Sitemap
  • Pedoman Cyber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Tentang Kami

© Copyright 2020 PERJUANGANONLINE.COM - Mengedepankan Amanah Rakyat All Right Reserverd

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Kota
  • Hukum&Kriminal
  • Daerah
  • Internasional
  • Kasak-kusuk
  • Olahraga
  • Otomatif
  • Ragam
    • Advertorial
  • Video
  • Foto

© Copyright 2020 PERJUANGANONLINE.COM - Mengedepankan Amanah Rakyat All Right Reserverd