Delitua, POL | Pasangan Khairul Akbar (25) dan Nurul Halizah (19), warga asal Jalan Satria, Dusun 2, Desa Mekar Sari, Kecamatan Delitua, berharap bantuan dari donatur dan pemerintah Indonesia untuk biaya perawatan bayi mereka di Malaysia.
Pasalnya, bayi Nurul Halizah–yang sebelumnya terpaksa dilahirkan secara prematur–hingga saat ini masih dirawat di Serdang Hospital, Selangor, Malaysia. Bayi yang diberi nama Muhamad Febri Pratama itu saat ini sudah berusia 5 bulan, namun tetap harus berada di inkubator ICU karena mengalami sejumlah gangguan organ tubuh pasca kelahirannya.
Namun untuk itu, biaya perawatan putra pertama dari pasangan yang berstatus Tenaga Kerja Indonesia tentunya tak sedikit. Saat ini, biaya perobatan yang ditagih pihak rumah sakit–seperti dituturkan Nurul–sudah mencapai hampir Rp300 juta.
“Saya mohon Bapak Presiden Joko Widodo untuk membantu saya dan anak saya di sini. Anak saya sudah 5 bulan berada di Hospital Serdang Malaysia dan memiliki [tagihan] pembayaran yang cukup banyak,” kata Nurul dalam satu video yang direkam temannya, seperti dilihat, Selasa (23/7/2019).
Peristiwa itu berawal ketika Khairul Akbar dan Nurul Halizah memutuskan untuk menikah siri di Malaysia pada Februari 2018 silam. Pasca menikah, Nurul yang masih bekerja di sebuah rumah makan di sekitar tempat tinggal mereka di Selangor kemudian hamil.
Pada usia kandungan 6 bulan, Khairul dan Nurul kemudian memutuskan untuk pulang ke Indonesia karena berencana untuk melahirnya jabang bayi itu di kampung halaman. Namun dalam perjalanan menuju Bandara, Nurul tiba-tiba mengalami pendarahan dan terpaksa dilarikan ke sebuah klinik di Selangor, Malaysia.
Oleh pihak klinik, Nurul kemudian dirujuk ke Serdang Hospital di Jalan Puchong, 43000 Kajang, Selangor, Malaysia, pada 14 Februari 2019 lalu. Nurul pun kemudian melahirkan bayinya secara prematur di rumah sakit tersebut.
Tapi, karena lahir prematur, bayi itu mengalami beberapa gangguan kesehatan di bagian kelamin dan jantung, hingga harus tetap dirawat di sana, dan hingga saat ini sudah berlangsung selama 5 bulan.
Saat dihubungi melalui sambungan telepon, Nurul mengatakan, untuk biaya pengobatan dan rawat inap bayinya itu sudah mencapai hampir Rp300 juta.
Terpisah, ayah kandung Nurul, Suwaldi ketika ditemui di kediamannya di Jalan Satria Delitua, meneteskan air mata ketika menceritakan nasib anak ketiga serta cucunya tersebut. Suwaldi berharap Pemerintah Indonesia bersedia membantu biaya perobatan bayi putrinya Nurul, yang merupakan anak ketiga dari 5 bersaudara tersebut.
“Kami berharap pemerintah melalui Bapak Bupati Deliserdang, Gubernur Sumatera Utara, serta Presiden Repbublik Indonesia Bapak Joko Widodo dapat membantu biaya perawatan cucu pertama saya, agar dapat dipulangkan ke Indonesia saja,dan dirawat dirumah sakit sini saja” ujar pria yang sehari-hari bekerja sebagai pengemudi ojek online tersebut.(Met)