Medan, POL | Kalangan wartawan di DPRD Sumatera Utara akan menggelar Focus Group Discussion (FGD) terkait efektifitas dana “bombastis dan fantastis” dana kegiatan reses wakil rakyat tingkat provinsi itu. FGD akan mengundang para pembicara berkompeten hingga akademisi dan mahasiswa.
“Diantaranya pembicara dari pihak Kejaksaan Tinggi Sumut, Polda Sumut, pengamat anggaran, pegiat atau aktifis anti korupsi hingga politisi. Hal ini diperlukan agar masyarakat memahami makna sesungguhnya tentang kegiatan reses dewan, yang dinilai bermanfaat sebagai penyerap aspirasi warga,” kata Ketua Panitia Pelaksana FGD Koordinator Wartawan Unit DPRD Sumut, M.Solihan Hasibuan dalam siaran persnya di Medan, Rabu.
Solihan Hasibuan menjelaskan, FGD tersebut akan mengundang kalangan insan media, pihak Sekretariat DPRD Sumut, hingga aktifis mahasiswa. “Kegiatan ini dimaksudkan agar memberikan pencerahan kepada masyarakat, bahwa sesungguhnya dana fantastis reses dewan tersebut juga untuk kepentingan masyarakat,” katanya.
Untuk itu, lanjut Solihan diharapkan bagi masyarakat khususnya kalangan dewan agar tidak menganggap negatif FGD ini sebagai ajang “mengkuliti” dana yang mereka pergunakan. “Justeru kami sebagai insan media ingin memberikan pencerahan bagi masyarakat soal dana reses yang dinilai bombastis ini,” katanya.
Sebelumnya diberitakan 100 Anggota DPRD SU menggelar kegiatan Reses ke masing-masing daerah pemilihan (dapil) yang “menguras” APBD Sumut TA 2022 Rp30 Miliar.
Seperti diketahui, kegiatan reses diagendakan 3 kali dalam setahun dan setiap tahun dana reses ini mengalami kenaikan, karena sebelumnya dana reses dewan pada TA 2021 sekitar Rp200 – Rp250 juta/dewan. Diperkirakan pada TA 2023 dana reses akan naik menjadi Rp350 juta/dewan. (POL/ISV)







