Medan, POL | Sejak dilantik Rektor USU menjadi Ketua Program Studi (PRODI) Sastra Batak Fakultas Ilmu Budaya (FIB) USU beberapa bulan lalu Drs Jekmen Sinulingga bersama staf langsung “tancap gas” menjumpai para Kepala Daerah Tingkat II di kawasan Danau Toba untuk melihat peluang lapangan kerja bagi mahasiswa Sastra Batak.
Dari hasil Roadshow tersebut, Drs Jekmen Sinulingga selaku Ketua Prodi Sastra Batak telah melasksanakan kerjasama MoU dengan Dinas Pendidikan dan Dinas Pariwisata baik di Kabupaten Toba, Humbahas, Samosir, Tapanuli Tengah, Mandailing Natal dan KabupatenDairi.
“Sebanyak 58 orang mahasiswa kita telah diterima magang mengajar mandiri agar bersosialisasi dengan dunia kerja di daerah Tingkat II tersebut”, kata Jekmen Sinulingga kepada Perjuangan Baru kemarin di Medan.
Selain magang di beberapa Kabupaten, mahasiswa Sastra Batak juga magang di Museum Provinsi Sumatera Utara. Dalam proses magang mandiri ini sudah ada 6 orang menjadi tenaga kerja guru di SMP dan SMA dan seorang diterima menjadi pegawai honor di Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga di Kabupaten Humbang Hasundutan, tambah Jekmen Sinulingga.
Menurut Jekmen, semuanya ini dilakukan untuk menindaklanjuti arahan Rektor USU dan upaya mengantisipasi sulitnya lapangan kerja. “Mudah-mudahan niat baik kita ini diberkati Tuhan”, tandas Jekmen Sinulingga.
Dukung BPODT
Hal yang cukup menggembirakan buat mahasiswa Sastra Batak FIB USU, bahwa Badan Pengelola Otorita Danau Toba (BPODT) mendukung upaya Prodi Sastra Batak menjajaki kerjasama dengan Pemda di Kawasan Danau Toba khususnya Dinas Pariwisata.
Jekmen Sinulingga juga menambahkan hasil perjuangan FIB USU khususnya Prodi Sastra Batak dengan para alumni bekerjasama dengan BPODT akan menyelenggarakan Kongres I Kebudayaan Batak Toba pada 20-22 Oktober 2022 mendatang di Balige.
“Kongres I ini diketuai Prof Dr Robert Sibarani MS dan Sekretaris Drs Tigor Tampubolon dan didukung BPODT, Balai Bahasa Sumut dan para Budayawan”,tambah Jekmen Sinulingga.
Kerjasama Prodi Sastra Batak dan alumni dengan BPODT diharapkan terus berkelanjutan dan bersinergi khususnya dalam pelaksanaan kongres berikutnya yakni pada etnik Batak Karo, Pakpak, Simalungun, Mandailing, dan Angkola.
“Semoga luaran yang dihasilkan setiap kongres nantinya menjadi pedoman bagi masyarakat Batak di Sumatera Utara dan Indonesia umumnya”, sebut Jekmen Sinulingga seraya mengucapkan terima kasih kepada para Bupati di Kawasan Danau Toba yang telah bekerjasama dengan Prodi Sastra Batak FIB USU termasuk kepada BPODT. (POL/JS)
