Medan, POL | Drs Rusdi Sinuraya yang didukung penuh pedagang tradisional dan masyarakat Karo menjadi bakal calon (balon) Wakil Walikota Medan ternyata cucu sesepuh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jamaludin Targan.
Hal itu terungkap saat menjawab pertanyaan wartawan usai menyerahkan formulir penjaringan balon wakil walikota ke DPC PPP Kota Medan, Selasa (24/12/2019).
“Kehadiran saya ke sini untuk ikut penjaringan balon wakil walikota Medan dan PPP bukan asing lagi karena saya adalah cucu sesepuh PPP Jamaludin Tarigan,” katanya.
Rusdi menambahkan; Jamaludin Tarigan merupakan sesepuh di PPP dan sudah 4 periode terpilih menjadi anggota DPR. Selain itu, sambungnya lagi, PPP merupakan partai pertama dimasukinya sebelum Reformasi
Sedangkan niatnya ikut dalam bursa Pilkada Medan karena dilatarbelakangi keinginan berkontribusi menciptakan perubahan kepemimpinan dan pembangunan kota yang lebih baik lagi ke depannya. “Masyarakat belum menemukan apa yang diharapkan terhadap tiga periode kepemimpinan Kota Medan sebelumnya. Saya ikut bursa Pilkada dalam upaya memenuhi harapan masyarakat itu,” tukasnya.
Kedatangan Rusdi Sinuraya ke kantor DPC PPP didampingi Ketua Persatuan Pedagang Bersatu (PEDAS) Guntur Limbong dan tokoh masyarakat H Erwin Piliang serta pendukung lainnya. Mereka diterima Ketua DPC PPP Kota Medan H Aja Syahri SAg dan pengurus lainnya.
DPC PPP telah melakukan tahapan penjaringan balon walikota/ wakil walikota Medan periode 2020-2025. Berkas yang diterima akan diseleksi kemuduan sesuai ketentuan akan digodok di DPP PPP untuk menjaring kandidat terbaik. “Seluruh balon akan mengikuti uji kelayakan yang akan digelar Januari 2020 mendatang,” kata H Aja Syahri SAg .
Kehadiran Rusdi Sinuraya di DPC PPP Medan diantar puluhan pedagang sebagai pendukung fanatik Rusdi Sinuraya yang memang dekat dengan pedagang pasar tradisional. Rusdi Sinuraya yang saat ini masih menjabat sebagai Dirut PD Pasar Medan mengatakan, dia tergugah untuk maju pada Pilkada Medan karena dorongan para pedagang. “Pasar merupakan cerminan dari wajah dan perilaku sebuah kota. Bila masalah pasar teratasi, berarti setengah dari masalah kota sudah teratasi,” katanya.
Menurut Rusdi tantangan Kota Medan ke depan ada tiga hal yang harus menjadi prioritas. Pertama masalah jalan yang butuh solusi yang tepat dalam mengurai kemacetan maupun infrastruktur yang belum memadai. Kedua masalah banjir yang tak kunjung tuntas. Dan ketiga, masalah sampah kota yang perlu penanganan serius. “Ketiga masalah kota ini, ada pada pasar kita. Saya sudah terapkan solusi mengatasi ketiga macam persoalan kota di lingkungan pasar tradisional dengan berbagai program penataan pasar yang kini mengalami perubahan signifikan,” paparnya. (POL/rel )







