Saat Pandemi Corona, Pak Kades Kesempatan Mencari ‘Lahan Sempit’

OKNUM Kades yang otaknya di bawah pusar melulu, salah satunya Barius, 60, seorang Kades di Labuhan Batu, Sumut. Di saat rumah warga disemprot desinfektan anti-Corona, dia cari kesempatan untuk mencari ‘lahan yang sempit’. Berta, 40, digelandang ke kamar mau diperkosa, untung korban teriak dan gagallah “misi” Pak Kades.

Di musim pandemi Corona seperti sekarang ini, Pak Kades sebagai kepanjangan pemerintah harus bisa menenangkan warga. Tak usah panik menghadapi virus Covid-19. Sepanjang gizinya sehari-hari terjamin, kekebalan tubuh (imunitas)-nya akan menangkal gempuran virus. Namun demikian jangan lupa setiap keluar rumah harus pakai masker. Demi keamanan bersama harus jaga jarak setiap ketemu orang.

Barius yang jadi Kades di Kecamatan Aeknatas, juga telah mengikuti perintah Gubernur Edy Rachmayadi, agar warganya tidak panic dan tidak mengembangkan narasi yang bikin warga bingung. Dia juga menyemprot rumah penduduk dengan desinfektan. Bahkan Barius ikut memimpin dan mengawal penyemprotan itu.

Giliran penyemprotan di halaman rumah Ny. Barius, Pak Kades dan petugas penyemprot dijamu minum dan makanan kecil. Di saat petugas terus menyemprot, Pak Kades masuk ke dalam untuk menikmati hidangan itu. Ee, begitu melihat nyonya rumah nampak cantik dengan bodinya nan seksi, mendadak ukuran celananya langsung berubah dari M ke XL.

Kebetulan suami Berta juga tak di rumah, karena jam-jam kerja kantoran. Setan pun mendorong-dorong, agar Pak Kades segera memanfaatkan kesempatan ini untuk mencari yang sempitan.

“Situasinya aman terkendali, sikat saja Bleh!” seru setan ketika jadi tukang kompor.

Meski sudah dapat dukungan setan, mestinya Kades Barius harus membaca peta di wajah Berta. Dia memberi lampu hijau atau tidak, dia memberi peluang atau tidak?

Mestinya, jika ada lampu hijau baru serangan dimulai, sekaligus untuk melepaskan peluru duabelas komah tujuhnya.

Tapi Kades Barius tida begitu. Melihat penampilan Berta, langsung nepsong duluan. Tak memikirkan resiko belakangnya, ibu rumahtangga STNK itu langsung didekap dan digelandang ke kamar. Maunya diajak hubungan intim bak suami istri. “Petugas nyemprot, saya juga nyemprotlah,” batin Pak Kades.

Ternyata dugaan Kades Barius meleset. Berta bukannya melayani hasrat Pak Kades, malah berteriak lantang minta tolong. Otomatis penduduk berdatangan, dan gagallah Pak Kades melepaskan tendangan duabelas pas.

Untung saja Pak Kades bertindak cepat, dia minta maaf dan beritanya di-‘lockdown”, agar tidak melebar ke mana-mana. Keduanya membuat nota kesepakatan bahwa urusan tidak akan diperpanjang.

Tapi yang namanya bau terasi, pasti akan menyebar ke mana-mana. Buktinya Pak Camat juga mendengarnya. Nasib Pak Kades tinggal tergantung pada warga desanya. Masih mau punya Kades celamitan, atau Barius dipaksa mengundurkan diri karena sudah terkena virus asmara.

Kadesnya langsung diisolasi pakai lakban tuh!(Psk)

Berikan Komentar:
Exit mobile version