• Redaksi
  • Hubungi Kami
Rabu, 15 Oktober 2025
perjuanganonline.com
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Kota
  • Hukum&Kriminal
  • Daerah
  • Internasional
  • Kasak-kusuk
  • Olahraga
  • Otomatif
  • Ragam
    • Advertorial
  • Video
  • Foto
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Kota
  • Hukum&Kriminal
  • Daerah
  • Internasional
  • Kasak-kusuk
  • Olahraga
  • Otomatif
  • Ragam
    • Advertorial
  • Video
  • Foto
No Result
View All Result
perjuanganonline.com
No Result
View All Result
Home Daerah

Alamak! Susi Ngaku Mencintai Pria yang Bunuh Suaminya

Editor: Suganda
Senin, 10 Desember 2018
Kanal: Daerah, Hukum&Kriminal

Editor:Suganda

Senin, 10 Desember 2018
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram

Asahan, POL | Terbongkarnya kasus pembantaian suami oleh selingkuhan istri, menguak fakta baru. Bahwa Susilawati (38) perempuan yang diperebutkan korban Rudi Selamat (45) dan tersangka Mahyaruddin Siregar mengaku benih-benih cinta hadir jauh hari terhadap Mahyaruddin.

Dia menyebutkan beberapa bulan yang lalu, suaminya (Rudi) memberikan surat kuasa materai yang berisi kalau dia boleh menikah dengan lelaki manapun, karena saat itu mereka sudah tak ada kecocokan.

“Ada pak surat pernyataannya dan ditandatangani kepala desa. Almarhum ini (Rudi) dulunya memang sudah sering menyiksa aku pak. Seperti uang belanja tak dikasih, sering marah dan memukuli saya,” ujar Susi yang mengaku untuk kebutuhan sehari dia harus mencari uang tambahan dengan bekerja di salah satu mini market di Kisaran.

Susi tak tahan. Profesi korban yang hanya anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) membuat dapur rumah mereka kadang tak berasap. Sambil tersedu-sedu, Ibu lima anak ini mengisahkan kalau korban jarang menafkahi keluarga.

“Aku terpaksa kerja sama orang di warung bakso. Karena almarhum jarang kasih uang. Kalau aku tanya soal uang belanja, aku sering dipukuli,” ujar Susi menceritakan kisah pilu keluarganya itu.

Dengan bekerja di warung bakso, Susi mendapat upah sekitar Rp40 ribu per hari. Disanalah ia sering bertemu dengan pelaku Mahyaruddin yang merupakan pelanggan di warung bakso tempat dia bekerja.

Singkat cerita benih cinta tumbuh. Mayharuddin yang berstatus duda kala itu menaruh hati pada Susi.

Mereka menikah siri. Susi berhasil meyakinkan Mahyaruddin bahwa ia bebas dipersunting pria manapun berbekal surat bermaterai yang ditandatangani korban. Saat peristiwa itu terjadi, Susi tengah hamil dua bulan. Dia mengandung anak Mahyaruddin.

Rupanya cinta Mahyaruddin dan Susi malah semakin membuat korban murka dan sakit hati. Hingga petaka pagi lewat duel maut itu merenggut nyawanya di rumah pelaku di Kampung Aek Polan, Kecamatan Buntu Pane, Kabupaten Asahan. Korban tewas setelah menerima beberapa tikaman di perut, ulu hati dan kepala dari pelaku.

Beruntung, pelarian Mahyaruddin bersama Susilawaty terhenti di Rokan Hulu, Riau.

Kapolres Asahan AKBP Faisal F Napitupulu menjelaskan pelarian kedua tersangka sudah sempat jauh. “Anggota kami di lapangan bertaruh nyawa untuk dapatin mereka di Rokan Hulu sana. Sampai naik sampan segala,” kata Kapolres Asahan AKBP Faisal F Napitupulu.

Kapolres mengatakan, mereka hanya butuh waktu empat hari untuk menangkap pelaku. “Mereka ditangkap Jumat (7/12) di Rokan Hulu, Riau. Begitu ditangkap, pelaku mengaku terpaksa melakukan pembunuhan karena kalah berkelahi. Katanya dia pergi ke belakang mengambil pisau dan menikam korban,” kata mantan Kapolres Nias Selatan itu.

Hal itu dibenarkan Mahyaruddin kepada wartawan saat berada di sel tahanan Mapolres Asahan usai dirinya dibekuk oleh Unit Jatanras Satreskrim Polres Asahan.

Menurut Mahyaruddin, begitu korban tahu kalau dia tinggal serumah dengan Susi, rupanya membuat Rudi menggila. Emosinya di atas puncak. Rudi cemburu. Pintu rumah yang dikunci dari dalam didobrak paksa. Suasana semakin gaduh ketika pintu dibuka.

Sejurus kemudian korban menghajar Mahyaruddin tanpa ampun di depan Susi dan dua anak mereka.

Duel bebas di dalam rumah tak terelakkan. Mereka baku hantam. Mahyaruddin semakin beringas menghajar pria yang dituduhnya sebagai selingkuhan istrinya itu tanpa ampun.

“Saya sudah minta tolong dan terus dihajar almarhum sampai kepala bocor. Karena saya pikir tak imbang, saya mau lari ke luar melarikan diri dari dapur belakang. Rupanya semua pintu sudah dikuncinya dari luar,” terang Mahyaruddin.

Karena terdesak dan kalah, pelaku merasa terancam. Dia ingin kabur lewat pintu belakang. Ternyata semua pintu sudah dikunci dari luar oleh korban. Mahyaruddin makin terdesak. Dia melihat sebilah pisau di dapur belakang rumah, lantas menggunakan senjata tajam itu untuk melanjutkan pertarungan.

“Saya tak punya niat membunuh, pak. Pisau itu memang saya ambil karena saya sudah terancam dan kalah berantam sama almarhum,” ujar Mahyaruddin membela diri.

Sama-sama tersulut emosi, pelaku menikam tubuh korban tanpa ampun. Susi sempat ingin memisahkan keduanya. Namun perempuan itu tak sanggup. Seketika, korban tewas bersimbah darah di tangan Mahyaruddin.

Suasana kacau. Bahkan menurut kesaksian Novi, salah satu anak korban, ia sempat dikejar oleh pelaku setelah membantai ayahnya dengan pisau. Setelah itu, Mahyaruddin dan Susi kompak melarikan diri dengan menggunakan sepedamotor milik korban.

Sebelumnya beredar rekaman video amatir warga. Saat itu, terlihat Novi bersama adiknya menangis histeris memanggil nama bapaknya yang terkapar di pinggir jalan bersimbah darah dan menjadi tontonan warga.

Di rekaman itu, tangan Rudi sebelum meregang nyawa sempat bergerak-gerak. Sialnya tak ada satu pun warga yang berinisiatif melarikan korban ke rumah sakit. Pilunya, video itu iabadikan salah seorang warga dan ramai di jagad maya.

Novi (19) menceritakan, meninggalnya korban ternyata berawal dari kerinduan adiknya YF (3) kepada sang ibu, Sus, istri korban.

Korban sudah dua kali menikah. Setelah istri pertamanya meninggal karena sakit, korban kemudian menikah lagi dengan Sus. Sedangkan Novi dan FY adalah anak dari Sus.

“Sebenarnya Bapak sudah tak peduli lagi sama mamak. Karena dia (mamak) sudah dua tahun kek gini. Tapi bapak tetap sabar,” kata Novy sambil menggendong adiknya yang masih berusia tiga tahun di Mapolsek Prapat Janji usai dimintai keterangan oleh penyidik di polsek setempat.

Jauh hari sebelum peristiwa nahas itu terjadi, korban selalu berpesan kepada tiga anaknya dari istri pertama (saudara tiri Novi) agar tidak meniru sikap istrinya (Sus, red). ”Sebelum meninggal bapak sering pesan sama kami untuk tidak mengikuti sikap mamak,” katanya lagi.

Menurutnya, awal pertemuan maut pagi itu, kala adiknya FY sudah lama ingin bertemu dengan ibu mereka. Kemudian korban yang tak sanggup melihat anak bungsunya terus meminta bertemu ibunya, lalu berusaha mencari tahu tempat tinggal dan alamat sang ibu.

Puncaknya, pagi itu, korban bersama Novi dan FY menemukan kontrakan Sus di Kampung Aek Polan, Kecamatan Buntu Pane.

Sekitar pukul 06.30 WIB mereka sampai di kampung itu. Namun pertemuan itu malah membuat korban dan pelaku terlibat adu mulut yang berujung duel maut dan mengakibatkan korban meninggal dunia.

“Bapak ditikam di depan mata kami. Setelah dia menghabisi Bapak, kami dikejarnya sambil bawa pisau. Aku langsung gendong adikku lari sekencang-kencangnya,” aku Novi.

Berhasil melarikan diri dan meminta pertolongan warga, Novi dan adiknya lolos dari maut. Setelah memastikan korban sudah tak bernyawa, pelaku kemudian kabur bersama wanitanya (Sus) dengan mengendarai sepedamotor Honda Vario yang sebelumnya digunakan korban mendatangi rumah pelaku.

“Sudah dibunuhnya Bapak. Kereta kami pun dilarikannya. Adikku sampai shock dan nangis terus kalau lihat orang,” katanya.(BBS/MA/P03)

Berikan Komentar:
Print Friendly, PDF & Email
Berita sebelumnya

Poldasu Rebus 30 Kg Sabu dan 159 Inex

Berita selanjutnya

Demonstran: Tangkap Bupati Simalungun!

TERBARU

Syah Afandin Sambut Audiensi KNPI Langkat, Tekankan Musda Tanpa Dualisme

Selasa, 14 Oktober 2025

Proteksi Dini Jadi Kunci Pemberantasan Narkoba dan Judol di Sumut

Selasa, 14 Oktober 2025

PAD Langkat 2024 Over Target, Syah Afandin Beri Penghargaan kepada Penggerak Pajak Daerah

Selasa, 14 Oktober 2025
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
  • Sitemap
  • Pedoman Cyber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Tentang Kami

© Copyright 2020 PERJUANGANONLINE.COM - Mengedepankan Amanah Rakyat All Right Reserverd

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Kota
  • Hukum&Kriminal
  • Daerah
  • Internasional
  • Kasak-kusuk
  • Olahraga
  • Otomatif
  • Ragam
    • Advertorial
  • Video
  • Foto

© Copyright 2020 PERJUANGANONLINE.COM - Mengedepankan Amanah Rakyat All Right Reserverd