• Redaksi
  • Hubungi Kami
Rabu, 15 Oktober 2025
perjuanganonline.com
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Kota
  • Hukum&Kriminal
  • Daerah
  • Internasional
  • Kasak-kusuk
  • Olahraga
  • Otomatif
  • Ragam
    • Advertorial
  • Video
  • Foto
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Kota
  • Hukum&Kriminal
  • Daerah
  • Internasional
  • Kasak-kusuk
  • Olahraga
  • Otomatif
  • Ragam
    • Advertorial
  • Video
  • Foto
No Result
View All Result
perjuanganonline.com
No Result
View All Result
Home Daerah

Dalam Setahun, Warga Tobasa Konsumsi 2.000 Ton Telur

Editor: Suganda
Selasa, 9 Oktober 2018
Kanal: Daerah, Ekonomi

Editor:Suganda

Selasa, 9 Oktober 2018
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram

Tobasa, perjuanganonline | Prospek usaha peternakan ayam petelur sangat terbuka lebar di Kabupaten Toba Samosir (Tobasa).

Pasalnya, konsumsi telur di daerah tersebut sangat banyak. Sesuai data yang dihimpun dari Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Koperasi UKM (Perinkop) Kabupaten Tobasa, tercatat konsumsi terlur di daerah itu mencapai 2.000 ton pertahun.

“Ini masih konversi 8 butir setiap orang per tahun. Jadi kemungkinan besar konsumsi telur di daerah kita lebih dari jumlah itu,” tutur Kadis Perinkop Marsarasi Simanjuntak SP didampingi Sekretaris Disperinkop Manuntun Sagala di ruang kerjanya, Senin (8/10/2018).

Menurutnya, usaha ternak ayam petelor masih berpeluang besar di daerah itu. Di mana selama ini pasokan telur di pasar-pasar wilayah Tobasa didatangkan dari luar daerah. Maka dengan asumsi biaya produksi usaha ternak ayam petelur sama dengan usaha luar daerah, maka biaya ongkos pemasaran dapat lebih murah. Kelebihan biaya ongkos pemasaran tersebut dapat menjadi tambahan untung.

“Atas dasar analitas tadi, maka jelas bahwa usaha ternak ayam petelor ini berpelung besar di daerah kita,” kata Manuntun.

Manuntun menjelaskan, jika warga berminat, dapat berkonsultasi ke Disperinkop, baik mengenai sisi usaha, juga solusi modal.

“Sekarang kemauan dulu. Jika ada kemauan, kita bisa bina, arahkan. Termasuk mengenai modal usaha dari KUR,” terangnya.

Disinggung tentang proses usaha ternak ayam petelur, katanya dapat diawali dengan modal tidak terlalu banyak.

“Dalam skala sedang dengan modal Rp50 juta, sudah dapat membudidayakan 500 ekor ternak ayam petelur. Pada usia 6 bulan sudah mulai panen. Dengan perawatan yang baik, dapat berproduksi dari usia 6 bulan hingga 18 bulan ke depan. Setelah habis masa usia produksi, ayam petelur tadi dapat dijual kepasar sebagai ayam daging. Jadi resiko kerugian minim. Yang dapat menyebabkan kerugian, hanya masalah penyakit. Justru itu perlu perawatan yang baik,” tandasnya.(P03/NT/PJ)

Berikan Komentar:
Print Friendly, PDF & Email
Tags: samosirTelur
Berita sebelumnya

Aniaya Parbetor Hingga Tewas, Opung Diciduk Polisi

Berita selanjutnya

Polisi Sudah Siapkan Tempat ‘Enak’ bagi Amien Rais

TERBARU

Syah Afandin Sambut Audiensi KNPI Langkat, Tekankan Musda Tanpa Dualisme

Selasa, 14 Oktober 2025

Proteksi Dini Jadi Kunci Pemberantasan Narkoba dan Judol di Sumut

Selasa, 14 Oktober 2025

PAD Langkat 2024 Over Target, Syah Afandin Beri Penghargaan kepada Penggerak Pajak Daerah

Selasa, 14 Oktober 2025
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
  • Sitemap
  • Pedoman Cyber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Tentang Kami

© Copyright 2020 PERJUANGANONLINE.COM - Mengedepankan Amanah Rakyat All Right Reserverd

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Kota
  • Hukum&Kriminal
  • Daerah
  • Internasional
  • Kasak-kusuk
  • Olahraga
  • Otomatif
  • Ragam
    • Advertorial
  • Video
  • Foto

© Copyright 2020 PERJUANGANONLINE.COM - Mengedepankan Amanah Rakyat All Right Reserverd