Padangsidimpuan – perjuanganonline | Akibat tanggul penahan banjir jebol, puluhan hektare sawah warga Batunadua Jae, Kecamatan P.Sidimpuan Batunadua, Kota Padangsidimpuan terancam tergerus. Itu terjadi pasca luapan sungai Batang Ayumi setelah intensitas hujan meningkat pada pekan-pekan terakhir ini.
M. Siregar, salah seorang warga Kelurahan Batunadua Jae, Kamis (27/09/2018) mengatakan mereka saat ini diliputi kekhawatiran, jika dalam waktu dekat intensitas hujan masih tinggi sawah mereka benar-benar tergerus, terutama jika tanggul penahan banjir sebagai pelindung sawah mereka yang sudah rusak tidak diperbaiki secepatnya.
“Jika tidak segera diperbaiki, kami khawatir jika kemungkinan banjir susulan terjadi lagi maka lahan persawahan sebagai sumber pendapatan kami satu-satunya akan menjadi sasaran banjir bandang sungai Batang Ayumi,”ujar warga setempat, M. Siregar bernada sedih.
Dia berharap pemerintah agar tanggul yang jebol akibat luapan banjir tersebut segera diperbaiki, karena mereka hanya bergantung dari lahan sawah ini. Jika tidak ada perbaikan secepatnya, warga akan kehilangan sumber pendapatan untuk biaya hidup dan pendidikan putra-putri warga Batunadua Jae.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Padangsidimpuan, Ali Ibrahim Dalimunthe, yang ditemui awak media, Kamis (27/09/2018) siang, mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak BPBD Provinsi Sumatera Utara dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) guna mengambil langkah penanggulangan dampak bencana yang menimpa areal persawahan di Batunadua Jae, Kota Padangsidimpuan belum lama berselang.
Menurut Dalimunthe, koordinasi yang dilakukan pihaknya kepada pihak BPBD Provinsi Sumatera Utara dan BNPB merupakan hal yang sangat perlu. Tujuan koordinasi tersebut adalah untuk kebersamaan dan keterpaduan guna mencegah dan mengatasi dampak terjadinya bencana alam di Batunadua Jae.
“Akan kami perbaiki tanggul penahan banjir yang jebol tersebut, dan segera berkonsultasi dengan pihak dan dinas terkait, seperti Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Padangsidimpuan dan Dinas Perumahan Pemukiman atau Perkim,” demikian Ali Ibrahim menutup penjelasannya.(NP.04)
