Asahan, perjuanganonline | Pembangunan drainase di Dusun IV Desa Perkebunan Bandar Pulau, Kecamatan Aek Songsongan Asahan dinilai dikerjakan secara amburadul alias asal jadi saja. Penilaian itu terjadi, setelah sejumlah jurnalis bersama para aktivis LSM melakukan investigasi langsung ke lokasi pengerjaan di Dusun IV, tepatnya di Pondok Sepuluh desa setempat.
Hasil investigasi tersebut dipaparkan Warlin Suhendro Sekretaris Eksekutif LSM Pendoa Kabupaten Asahan kepada POL, Rabu (17/10/2018). Kejanggalan pengerjaan proyek tersebut dengan dana bersumber dari DD TA 2018, beber Warlin.
Celah antara batu padas yang akan dijadikan dinding drainase, katanya, tidak diisi dengan adonan semen seperti seharusnya, melainkan dibiarkan melompong. Batu-batu padas hanya disusun dengan posisi bersandar ke tebing tanah galian. Selanjutnya susunan batu bahagian luarnya langsung diolesi adonan semen lalu ditutup dengan semen plester yang tipis, ujarnya.
“Ketahanan drainase model begini sangat diragukan. Sebab yang disemen cuma di luarnya saja. Daya ikat antar material batu tidak ada, karena semennya cuma sedikit. Bisa kita uji, jika kita tendang saja apalagi cukup kuat maka dinding drainase ini saya jamin bisa jebol “, ungkap Warlin wartawan didampingi Ketua LSM Pendoa Effendy Marpaung.
Ditambahkannya, kejanggalan lainnya soal pekerja. Menurut pengamatannya, hampir semua pekerja pada proyek desa tersebut merupakan warga non lokal alias warga luar desa. Hal ini jelas bertentangan dengan ketentuan pemanfaatan DD yang mesti mengutamakan tenaga kerja setempat. Sesuai ketentuan, proyek DD harus dikerjakan secara swakelola, terangnya.
Kepala Desa Perkebunan Bandar Pulau Rahmat Sambas yang coba ditemui POL di kantor desa, Rabu (17/10/2018) siang sedang tidak berada di kantornya. Menurut salah seorang stafnya, Rahmat sedang ada urusan ke luar kantor.
Sementara itu, Camat Aek Songsongan Drs Irwansyah Siahaan saat dihubungi melalui ponselnya untuk dimintai tanggapannya tidak menjawab. Padahal konfirmasi atau tanggapan soal mutu pengerjaan drainase ala Desa Perkebunan Bandar Pulau ini sangat dibutuhkan masyarakat.(RES)