Asahan, POL | Sistem rekrutmen tenaga kerja (naker) yang diterapkan pihak manajemen proyek PLTA Asahan 3 nyatanya mengundang tanggapan beragam dari masyarakat sekitar lokasi proyek beraktifitas.
Tanggapan kritis salah satunya datang dari elemen masyarakat dari dua kecamatan di Kabupaten Asahan,yakni Kecamatan Bandar Pulau dan Kecamatan Aek Songsongan.
Elemen masyarakat yang tergabung dalam BM BPAS (Barisan Muda Bandar Pulau dan Aek Songsongan) menilai kebijakan penerimaan tenaga kerja oleh pihak proyek PLTA Asahan 3 lebih memprioritaskan tenaga kerja yang berasal dari Kabupaten Tobasa bahkan juga dari luar kabupaten dari lokasi proyek PLTA Asahan 3 berada yakni Kkabupaten Asahan dan Kabupaten Tobasa.
Menyikapi persoalan ini,Muspika Kecamatan Aek Songsongan berinisiatif mengadakan pertemuan konsultasi dengan berbagai elemen masayarakat yang tergabung dalam wadah BM BPAS.Tujuannya untuk menyamakan persepsi soal penerimaan tenaga kerja untuk pelaksanaan proyek PLTA Asahan 3.
Pertemuan dengan agenda membahas soal rekrutmen naker untuk proyek PLTA agar lebih memprioritaskan naker lokal ini dilakukan pada Senin (08/07) di ruang Aula Ponot,Kantor Camat Aek Songsongan.
Pertemuan dihadiri ketiga unsur Muspika,Camat Aek Songsongan Drs Irwansyah Siahaan, Dan Ramil 15 BP Kapt.S Sitanggang, Kapolsek Bandar Pulau,AKP Sunarto, para Kepala Desa,sejumlah staf camat/perangkat desa serta seluruh perwakilan elemen masyarakat yang tergabung dalam BM BPAS.(POL/RES)