Siantar, perjuanganonline | Gedung Pengadilan Negeri Siantar yang dibangun dengan biaya Rp4,9 miliar seakan dikerjakan asal jadi. Hal itu terlihat dari beberapa keping keramik dinding yang berjatuhan, Rabu (17/10/2018) sekira jam 16.00 Wib.
Insiden itu persis terjadi di depan pintu masuk PN. Dari lantai 2, 8 keping keramik yang tertempel di dinding mendadak berlepasan dan jatuh. Pecahan keramik nyaris menimpa mobil dinas Ketua PN Rosihan Rangkuti.
Suara keras akibat jatuhnya keramik langsung mengundang perhatian pengunjung sidang dan para pegawai yang sedang berkerja di ruangan. Seorang pegawai yang kebetulan berada tak jauh dari lokasi jatuhnya keramik mengatakan, kejadian itu tiba-tiba saja. “Tiba-tiba saja. Gak ada angin, gak ada hujan bisa jatuh. Pas depan mataku ku lihat hampir kena mobil Ibu Ketua,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua PN Siantar Rosihan Rangkuti, yang mengetahui adanya 8 keramik jatuh di dekat mobilnya langsung menyuruh anggotanya agar memindahkan mobil dinas tersebut. “Pindahkan mobilnya,” ujar Rosihan kepada seorang pegawai.
Rosihan juga mengaku, bahwa sebelumnya juga sudah terjadi hal seperti itu pada bangunan di gedung PN Siantar. “Kemarin juga jatuh plafon di ruang sidang, nyaris menimpa panitera,” katanya.
Meski begitu, untuk langkah selanjutnya Rosihan akan mengecek kembali bangunan-bangunan baru. “Kita akan panggil lagi tukangnya. Ini sudah pasti kita perbaiki karena hanya semennya saja yang kurang lengket sama keramiknya,” pungkasnya.
Sebelumnya diketahui, plafon ruang sidang Cakra tiba-tiba saja berjatuhan dan nyaris menimpa panitera berinisial HD yang sedang bersidang, Rabu (15/8/2018) lalu. Setahun lalu, tepatnya Kamis (5/10/2018), peristiwa serupa juga sudah terjadi. Saat itu keramik dinding yang jatuh nyaris menimpa pengunjung di bawahnya.(P03/MDA)