Balige, POL | Kehadiran sebuah Universitas Negeri yang bermutu sangat dibutuhkan masyarakat kawasan Tapanuli Raya. Kehadirannya, bahkan sangat mendesak.
“Tidak hanya sekadar Universitas Negeri yang biasa biasa saja. Namun harus yang bermutu sehingga digemari masyarakat dalam dan luar negeri. Artinya harus mampu berkompetisi di tingkat nasional dan internasional,” kata Ketua Lembaga Adat Dalihan Natolu (LADN) Tobasa Drs Vespasianus Panjaitan dalam wawancara khusus dengan Kordinator Harian Perjuangan Baru Wilayah Tapanuli Raya Bindu Hutagalung di Balige, Sabtu (22/02-2020).
Mantan dosen Kopertis Wilayah I Sumut-Aceh dan cendekiawan Tobasa ini berpendapat, Universitas yang ditunggu masyarakat luas itu benar benar kelak mampu menjadi “pabrik” yang mencetak lulusan para sarjana yang bermutu pula. Jika pabriknya bagus, tentu cetakan yang dihasilkan nya tentu bagus juga.
Untuk menjadikan Universitas yang bermutu, juga para dosen dan staf semuanya nanti harus bermutu. Selain para dosen berbekal penguasaan ilmu kekinian dan inovasi baru dan era digitalisasi, juga penguasaan tentang kemasyarakatan dan sosial budaya sehingga mampu membawa peradaban baru “brain-wars” .Dengan demikian, para lulusan Universitas Negeri yang kita tunggu itu benar benar mampu mencetak para sarjana yang siap pakai. Begitu mereka tamat, maka berbagai lowongan dan pasar kerja sudah menanti.
Vespasianus yang juga pernah menjadi Ketua Dewan Pendidikan dan Ketua PGRI Tobasa ini menambahkan, jika seorang sarjana susah mendapatkan pekerjaan, maka memalukan dan menambah beban pemikiran bagi orang tua. Tetapi jika para sarjana lulusan sebuah Universitas langsung mendapat pekerjaan, pasti membuat orang tua nyenyak tidur. Dan menjadi kebanggan tersendiri bagi Universitas bersangkutan. Lihat itu DEL. Para lulusan nya tidak ada yang menganggur.
Membawa Berkat
Mantan Wakil Ketua DPRD Tobasa, Vespasianus Panjaitan menggambarkan berbagai berkat yang terkandung jika sebuah Universiras Negeri berdiri di kawasan Tapanuli Raya.
Vespasianus saat memberi keterangan bersama isteri tercintanya Dra Sonti Simangunsong ini mengurai beberapa keuntungan dan berkat tersebut antara lain,anak anak yang mau kuliah tidak lagi ber lomba lomba harus ke Pulau Jawa atau ke kota kota besar lain nya .
Seperti kata Vespa dan Sonti, mereka punya delapan orang anak dan semuanya kuliah di Pulau Jawa. Tujuh orang sudah sarjana, tinggal yang bungsu bernama Vans Gilbert Panjaitan yang masih kuliah di Universitas Negeri Sebelas Maret . “Seandainya ada Universitas Negeri yang bermutu, maka dipastikan saya bersama isteri tercinta ku ini tidak perlu jauh jauh menguliahkan anak kami ke Pulau Jawa sana,” ujar Vespa dengan senyum khasnya seraya melirik ke arah Sonti tanpa merinci sudah sekian banyaknya uang yang dikirim untuk menamatkan tujuh orang sarjana.
Jika ribuan orang lulusan SLTA yang ada di kawasan Tapanuli Raya setiap tahunnya , maka beratus miliar uang masyarakat terselamatkan dan berputar di kawasan Tapanuli Raya. “Tidak lagi ‘diekspor’ ke kota lainnya,” ujar Vespa.
Jika sudah banyak uang berputar di sekitar kita ini, maka dipastikan membawa peradaban baru terhadap kehidupan keseharian. Masyarakat pasti berlomba lomba membangun rumah kost dan usaha lain pun bertumbuh secara simultan. Pengusaha pun bergairah membangun hotel dan penginapan. Hasil pertanian masyarakat pun otomatis laris manis. Daerah objek wisata pun berkembang. Atas kehadiran sebuah Universitas Negeri dampaknya sangat luar biasa.
“Tentang adanya gagasan Bupati Taput Drs Nikson Nababan MSi untuk mendirikan Universitas Negeri, wow betapa mulia dan briliannya gagasan tersebut. Semuanya pasti mendukung. Kalau ditanya, rumput yang bergoyang pun pasti setuju,” ujar Vespa sembari mengatakan pengurus LADN dan tokoh tokoh masyarakat Tobasa siap mendukung rencana pendirian Universitas Negeri di Tapanuli Raya.
Tentang kehadiran Ketua MPR RI Bambang Soesatyo baru-baru ini pada seminar Empat Pilar Kebangsaan di Tarutung yang sekaligus mendukung rencana pendirian UNTARA, menurut Vespa, itu sangat berharga. “Dengan banyaknya dukungan bagaikan arus gelombang di samudera luas yang begitu deras, semoga kehadiran sebuah Universitas Negeri yang bermutu secepatnya boleh bertengger megah di Tapanuli Raya,” ujar Vespa. (POL/BIN).