Samosir, POL | Bertemakan Malam Mandok Mauliate, Gok Parasian Malau akan menghibur warga Samosir pada acara Gebyar Budaya Indonesia yang diselenggarakan Ditjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia bekerjasama dengan Pemkab Samosir di Museum dan Pusat Studi Batak, Komplek Gereja Katholik Inkulturatif Pangururan, Kabupaten Samosir.
Gok Parasian Malau yang merupakan Finalis The Voice Indonesia Tahun 2019, akan tampil menghibur warga Samosir pada Jumat, (23/4/2019) di halaman Komplek Gereja Katolik Inkulturatif, Jalan Putri Lopian Pangururan, Samosir.
Hal itu dibenarkan Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga melalui Kabid Seni Budaya, Museum dan Kepurbakalaan, Teti Naibaho, S.Sos ketika dikonfirmasi pada Sabtu, (20/4/2019).
Menurutnya, Gok Parasian Malau juga akan tampil pada Gebyar Budaya Indonesia yang merupakan kolaborasi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI bersama Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Pemkab Samosir dan diikuti 11 kantor BPNB, yang bertujuan meningkatkan kecintaan terhadap kebudayaan Indonesia.
“Kegiatan yang bertemakan Harmoni Budaya untuk Indonesia Bahagia ini akan diadakan dihalaman Gereja Khatolik Inkulturatif, di jalan Putri Lopian Pangururan, Samosir,” ujar Teti Naibaho.
Pada gebyar budaya harmoni Indonesia ini akan ditampilkan berbagai kegiatan diantaranya Seminar Hasil Penelitian Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB), Se-Indonesia, Pameran Budaya nusantara, Pagelaran Seni Multikultural, Demo Masakan Tradisional khas Indonesia, Eksehibisi Permainan Tradional.
Secara khusus, Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Pemkab Samosir akan menampilkan festival pameran tenun dan ulos yang akan diikuti langsung penenun ulos untuk demonstrasi pembuatan ulos.
“Untuk festival pameran tenun dan ulos yang akan diadakan di Aula Paroki Pangururan ini terdiri dari pameran ulos, fashion dan design rencana ulos, pembagian bibit tanaman kapas, lomba tenun ulos bintang maratur dan parade martonun yang akan dilakukan langsung oleh Dinas Kebudayaan Pemkab Samosir,” tambah Teti Naibaho.
Pagelaran gebyar budaya harmoni Indonesia ini akan diikuti oleh seluruh aktivis budaya dari seluruh kawasan nusantara Indonesia yang akan menampilkan berbagai budaya khas daerahnya masing-masing.
Setiap malamnya juga akan ada panggung besar untuk paggelaran multikultural se-Indonesia dari mulai tanggal 23-26 April dan direncanakan pada tanggal 23 April malam.(SBS/W).







