Tapsel, POL | Guna meningkatkan wawasan dan pemahaman tentang Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Bupati Tapsel H Syahrul M Pasaribu bersama sejumlah pejabat menjalani study banding ke sejumlah PLTA yang ada di Sumatera Utara dan yang pertama dikunjungi adalah PLTA Sipan Sihaporas, Tapteng, Sabtu (27/7/2019) .
Pejabat yang ikut dalam kunjungan tersebut diantaranya, Sekda Tapsel Parulian Nasution, Asisten II Mohd Said, Staf Ahli Bupati Syahgiman Siregar, Kadis Lingkungan Hidup Syahrir Siregar, Kepala Bappeda Abadi Siregar, Kadis PMPPTSP Sofyan Adil, Kadis PU Chairul Rizal, Kadis Perkim Arpan Siregar, Kadis Pertanian Bismark Muaratua, Kadis Dalduk dan KB A Saftar Harahap, Sekretaris BPKPAD M Frananda, Kabag Umum Johanes, Kabag Kesra H Solihuddin Harahap, Kabag Humas dan Protokol Isnut Siregar, Camat Sipirok Sardin Hasibuan, Camat Marancar Arman Pasaribu, Camat Batangtoru M Yamin Batubara dan Camat Angkola Muaratais AM Fadhil Harahap, serta rombongan lainnya.
Rombongan disambut oleh manager UL PLTA Sipan Sihaporas Hariyanto didampingi Supervisor operasi Febru Wardono dan bagian enginering UPDK Pandan Reza Bafila dengan penuh kekeluargaan.
Maneger PLTA Sipan Sihaporas menjelaskan berbagai hal terkait PLTA. Mulai dari luas areal, casmen area, antisipasi air melaupa saat curah hujan tinggi dan juga tentang penanganan biota sungai yang selama ini identik dengan lokasi.
Tak kalah penting, manajemen juga menyampaikan, pentingnya penjagaan ekosistem yang hijau, agar pasokan air tetap terpenuhi, sehingga turbin dengan kapasitas 33 dan 17 MW yang ada bisa digerakkan oleh tenaga air, sehingga menghasilkan energi listrik untuk rakyat.
Minggu (28/7) pagi, rombongan berangkat dari Balige menuju PLTA Asahan I. Rombongan disambut GM Bajradaya Sentra Nusa Bambang Suharsono dan petinggi PLTA Asahan 1 yang ada di Kabupaten Tobasa tersebut.
“PLTA Asahan 1 memiliki kapasitas 2×90 Mega Watt, dan dialirkan ke jaringan PLN,” terangnya.
Perjalananpun dilanjutkan menuju PH PLTA Siguragura PT Inalum di Paritohan, Kabupaten Tobasa. Untuk menjangkaunya, harus menuruni jalan berkelok dengan tekstur tanah bebatuan yang sangat terjal. Selanjutnya, akan memasuki terowongan dengan panjang sekitar 1,5 km.
Manager Humas PT Inalum Hotniasi Silitonga kepada rombongan mengatakan, setelah PLTA Sigura gura, PT Inalum juga memiliki PLTA Tangga yang berada sedikit lebih kehilir dari Sigura-gura. Dimana, kedua PLTA tersebut memanfaatkan air yang ada pada sungai Asahan. Dan dengan kekuatan air, kedua PLTA mampu menghasilkan kapasitas energi hingga 600 MW lebih.
Beberapa peserta yang ikut study banding mengaku banyak mendapat pemahaman dan pengalaman tentang PLTA. Dimana, pada dasarnya, PLTA tak akan pernah merusak lingkungan apalagi tanaman di hutan. Justru sebaliknya, kehadiran PLTA, akan menumbuhkan semangat menjaga lingkungan dan hutan agar PLTA bisa menghasilkan energi yang sangat bermanfaat bagi kehidupan.
“Selain itu, dari beberapa contoh PLTA yang kita kunjungi, ternyata tak ada kerusakan alam yang ditimbulkan. Dan tak ada kekeringan dihilir seperti yang diisukan. Sebab, air hanya dipinjam memutar turbin, dan itupun hanya sebagian,” ungkap Camat Sipirok Sardin Hasibuan. (POL/NP.02)







