Langkat, POL | Bupati Langkat, Terbit Rencana PA dan wakilnya, Syah Afandin tidak jadi diberikan suntikan vaksin covid-19 lantaran kondisi tubuh dan kesehatan yang tidak memungkinkan. Bupati Langkat Gagal Divaksin
Juru bicara gugus tugas percepatan penangan (GTPP) covid-19 Kabupaten Langkat, Dr. Azhar Zulkifli MH.Kes mengatakan, dari hasil screening awal pada tanggal 3 sampai dengan 5 Februari kemaren, bupati dan wakil tidak dapat vaksin covid-19.
Dijelaskannya, hasil screning ada tiga kategori, yakni dapat divaksin, ditunda untuk divaksin dan tidak dapat divaksin. “Nah, dari tiga kategori ini, bupati dan wakil tergolong kategori yang ketiga, tidak dapat divaksin,” terangnya.
Muat Lebih
Bongkar Kasus Korupsi BOK, Kejari Langkat Dibanjiri Papan BungaSatgas: Masyarakat Umum akan Terima SMS untuk Daftar VaksinMasyarakat Umum Akan Dapat SMS Undangan Jadwal Vaksinasi Covid-19
Sebelumnya, Pemkab Langkat telah menerima 7960 vial vaksin covid-19 dari Pemerintah Sumatera Utara.
Rencananya, usai melakukan vaksin kepada Forkopimda, vaksinasi akan dilanjutkan untuk 3000 tenaga kesehatan dijajaran Pemkab Langkat.
Vaksinasi secara massal hari ini, Senin (8/2/21) mulai dilakukan di Kabupaten Langkat yang dilaksanakan di pondopo rumah dinas Bupati Langkat, jalan Proklamasi, Kecamatan Stabat.
Kali ini, penyuntikan vaksin diawali oleh unsur Forkopimda dan selanjutnya diikuti oleh tenaga kesehatan.
Kapolres Pertama Disuntik
Kapolres Langkat AKBP Edi Suranta Sinulingga Sik menjadi orang pertama yang diberikan suntikan vaksin setelah sebelumnya dilakukan registrasi dan pemeriksaan suhu tubuh serta tekanan darah.
Kemudian menyusul Asisten II Pemkab Langkat Drs Hermansyah, Dandim 0203 Langkat Letkol Inf Wisnu Joko Saputro, Kajari Dr Iwan Ginting SH MH, Inspektur Amril, Kadis Pendidikan Dr Saipul Abdi, Kadis KB dan PPA dr Sadikun Winoto, Kabag Umum Eka Depari, Plt Ketua Al Jamiyatul Washliyah Langkat Drs Syahrizal MZ.
Kapolres Langkat, AKBP. Edi Suranta Sinulingga Sik mengatakan, suntikan vaksin covid-19 tidak ubahnya seperti suntikan biasa yang diberikan dokter saat kita berobat ke rumah sakit.
“Rasa suntikannya sama seperti kita berobat, hanya sakit sedikit saat jarum akan ditusukan ke kulit kita,” katanya usai melakukan vaksin.
Dikatakannya, vaksin ini merupakan program pemerintah Republik Indonesia (RI) yang harus dijalankan untuk mengantisipasi dan menekan penyebaran covid-19.
“Ini program harus kita jalankan. Sebab ini program yang baik bagi kita warga Indonesia kususnya Kabupaten Langkat agar terhindar dari penyebaran covid-19,” ujarnya.(Dig)