Batubara, POL | Bupati Batu Bara Ir. H. Zahir MAP didampingi Sekretaris Daerah H. Sakti Alam Siregar, Asisten I Rusian Heri dan beberapa kepala OPD menggelar audiensi dengan APKASI di Grand Aston Medan, Minggu (02/05/2021).
Audiensi dengan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) itu bertujuan untuk membahas peningkatan mutu pendidikan dan kesehatan pada masa pandemi di Kabupaten Batu Bara. Tampak hadir dalam audiensi tersebut Staf Bidang Pendidikan dan Kesehatan APKASI Dr. Himmatul Hasanah SPt, MP.
Bupati Batu Bara dalam kesempatan itu menyampaikan pentingnya pendidikan dan kesehatan yang lebih baik pada masa pandemi Covid – 19 di Kabupaten Batu Bara. Untuk itu saya atas nama Pemerintah Kabupaten Batu Bara mengucapkan terima kasih atas layanan yang diberikan oleh APKASI selama ini.
Dan rangkuman saran dari Pemerintah Kabupaten Batu Bara akan di sampaikan kepada Kementerian Pendidikan dan Kesehatan. Dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan dan kesehatan, ucap Bupati Zahir.
Tentunya audiensi ini sangat bermanfaat menjawab masalah yang terjadi di bidang pendidikan dan kesehatan pada masa pandemi ini. Di Kabupaten Batu Bara juga telah menerbitkan E-pusda untuk memudahkan guru – guru serta anak – anak sekolah membaca. Nantinya juga akan dibuat E – Emergency di bidang kesehatan, papar Zahir menambahkan.
Sementara Dr. Himmatul Hasanah menuturkan bahwa APKASI akan terus bersinergi membangun Negeri dengan mengunjungi Kabupaten dan Kota Seluruh Indonesia yang dimulai sejak tahun 2015 dan telah mengunjungi lebih dari 250 Kabupaten dan Kota dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan.
Dalam membangun kualitas pendidikan tentunya harus meningkatkan mutu guru dengan pelatihan dan program. Program pelatihan peningkatan SDM guru secara online dan offline, serta membuat aplikasi sistem pendidikan yang terintegrasi seperti ruang digital Sahabat Guru.
Dalam bidang kesehatan, APKASI juga berpartisipasi aktif yaitu melakukan sinergitas dengan Pemerintah Daerah untuk mempercepat penanganan Covid – 19, tandas Dr. Himmatul Hasanah. (POL/fir)