Simalungun, POL | Pasca kejadian meninggalnya Marah Salem Harahap (42) Warga Huta VII, Nagori Karang Anyar, Kecamatan Gunung Maligas, yang diduga menjadi korban penembakkan yang dilakukan OTK pada Jum’at (18/6), tampaknya sudah menjadi perhatian khusus dari pihak kepolisian.
Direktur Kriminal Umum Polda Sumatera Utara Kombespol Tatan Dirsan, Kasubdit Jatanras Dirkrimum Polda Sumatera Utara AKBP Taryono Raharja, didampingi Kapolres Simalungun AKBP Agus Waluyo dan Kasat Reskrim AKP Rachmat Aribowo, serta Kapolsek Bangun AKP LS Gultom sudah berada di rumah duka, Sabtu (19/6).
Amatan awak media ini di lapangan, sebelum mendatangi rumah korban, personel gabungan dari Polda Sumatera Utara, Polres Simalungun dan Polsek Bangun masih melakukan olah tempat kejadian perkara. Lokasi kejadian pun kini sudah diberikan tanda police line.
Hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait peristiwa tersebut, namun sebelumnya Kasat Reskrim Polres Simalungun AKP Rahmat Aribowo SIK yang ditemui di TKP kepada awak media membenarkan kejadian itu. Saat ini pihaknya masih di tempat kejadian perkara guna melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus tersebut.
Sementara itu, abang kandung korban, Hassanudin Harahap mengatakan dirinya tahu sang adik ditembak mati setelah pihak rumah sakit memberi kabar.
“Sebetulnya saya tahu dari rumah sakit. Ini harus diusut sejelas-jelasnya, baik Polda sampai ke Polsek semuanya dan berharap pelaku dapat diungkap,” kata Hassanudin.
Dari luka sementara yang terlihat di tubuh korban, Marsal mendapat luka tembak di bagian paha dalam sebelah kanan (dekat area selangkangan).Jenazahnya terbaring di UGD RS Vita Insani Siantar dengan kondisi berlumuran darah.
Setelah menjalani pemeriksaan singkat di RS Vita Insani, jenazah Marsal dibawa ke RS Bhayangkara Medan.(cos)