• Redaksi
  • Hubungi Kami
Kamis, 20 November 2025
perjuanganonline.com
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Kota
  • Hukum&Kriminal
  • Daerah
  • Internasional
  • Kasak-kusuk
  • Olahraga
  • Otomatif
  • Ragam
    • Advertorial
  • Video
  • Foto
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Kota
  • Hukum&Kriminal
  • Daerah
  • Internasional
  • Kasak-kusuk
  • Olahraga
  • Otomatif
  • Ragam
    • Advertorial
  • Video
  • Foto
No Result
View All Result
perjuanganonline.com
No Result
View All Result
Home Nasional

Putra BJ Habibie Bicara Beda Masa Depan Drone dan Pesawat RI

Editor: Editor
Jumat, 26 Juni 2020
Kanal: Nasional

Editor:Editor

Jumat, 26 Juni 2020
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram

Jakarta, POL | Ketua Dewan Pembina The Habibie Center, Ilham Habibie menyatakan industri pesawat terbang di Indonesia masih sangat baik. Dia mengatakan hal itu terjadi karena Indonesia merupakan negara kepulauan.

“Industri pesawat terbang di Indonesia masih tetap cerah karena kita adalah negara kepulauan,” ujar Ilham dalam diskusi virtual, Kamis (25/6/2020).

Ilham menuturkan Indonesia tidak bisa hanya mengandalkan kapal laut untuk mengantar orang atau barang dari satu pulau ke pulau lain. Dia mengatakan Indonesia membutuhkan pesawat yang dapat mempersingkat waktu.

“Kecepatan itu menjadi penting,” ujarnya.

Di sisi lain, Ilham enggan berkomentar tentang proyek pesawat R80 karya ayahnya yang juga Presiden ke-3 RI BJ Habibie  yang keluar dari Proyek Strategis Nasional (PSN) karena diganti dengan proyek drone. Dia hanya mengatakan pesawat dan drone merupakan hal yang berbeda.

Dia mengatakan pesawat terbang adalah sebuah transportasi untuk mengangkut manusia atau barang dalam jarak yang sangat jauh, misalnya dari Indonesia ke Amerika Serikat. Sedangkan drone, dia mengatakan tidak dapat melakukan hal itu.

“Menurut saya drone beda sekali. Memang dia bisa terbang, tapi pertama terbangnya tidak lama, kedua dia tidak bisa membawa orang banyak apalagi jauh, barang juga tidak bisa,” ujarnya.

Meski demikian, dia menilai drone adalah sesuatu yang penting dan harus dikuasai oleh Indonesia. Namun, dia mengatakan pesawat dan drone adalah dua hal yang berbeda.

Sebelumnya, pemerintah Joko Widodo tidak memasukkan proyek pengembangan pesawat R80 dan N245 dalam PSN warisan BJ Habibie dan menggantikan dengan drone.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengumumkan memasukkan tiga proyek pengembangan teknologi drone senilai Rp27,17 triliun dalam daftar PSN. Proyek itu menggantikan pengembangan pesawat R80 dan N245 peninggalan BJ Habibie yang sebelumnya masuk dalam PSN.

Ingatkan Nilai Strategis Pesawat R80 Habibie

PT Regio Aviasi Industri (RAI) pengembang pesawat R80 menganggap untuk mengembangkan industri penerbangan, pesawat terbang angkut (large transport airplane) masih menjadi penggerak utama industri, sementara drone hanya pelengkap industri.

Meski demikian, RAI tidak mempermasalahkan keputusan pemerintah untuk mengeluarkan proyek pengembangan pesawat terbang regional turboprop R80 dari PSN. Sebab, RAI meyakini pemerintah akan tetap mendukung pesawat R80 yang direncanakan oleh BJ Habibie.

Humas PT RAI Justin Djogo mengatakan PSN tahun ini didorong untuk pengembangan proyek-proyek infrastruktur dan pengembangan kawasan industri/pariwisata, serta proyek pendukung pemulihan ekonomi pasca Covid-19.

Kedua proyek pesawat itu, akan dialihkan ke Prioritas Riset Nasional (PRN) di bawah Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN).

Padahal menurut RAI, industri dirgantara bernilai strategis ekonomi yang sangat besar. Industri ini dinilai bisa membantu untuk mendukung visi Indonesia menjadi lima pelaku ekonomi terbesar dunia pada 2045. Untuk menjadi lima besar ekonomi dunia perlu pertumbuhan ekonomi rata-rata di atas 5 persen per tahun.

“Hal ini bisa dilakukan jika Indonesia membangun industri berbasis teknologi dan inovasi, selain mengandalkan komoditas sumber daya alam. Ini yang menjadi pesan utama kehadiran program pengembangan pesawat R80 di Indonesia tercinta ini,” kata Justin kepada CNNIndonesia.com.

Selain itu, dia mengatakan nilai strategis yang diberikan oleh industri dirgantara nasional adalah memberdayakan dan mengembangkan SDM

“Dengan diproduksinya pesawat R80 di dalam negeri, maka akan memberikan dampak positif dan manfaat strategis bagi perekonomian nasional, daripada kita harus membelinya dari luar negeri,” ujarnya.

Di sisi lain, Justin mengatakan R80 dimaksudkan untuk dapat mengisi pasar domestik dan regional menggantikan pesawat asing. (POL/cnn)

Berikan Komentar:
Print Friendly, PDF & Email
Tags: BedaDronePesawat RIPutra BJ Habibie
Berita sebelumnya

KPU Padangsidimpuan Audiensi ke Walikota

Berita selanjutnya

Dukungan Makin tak Terbendung, Gemma Masjid Doakan Rusdi Dampingi Bobby di Pilkada Medan

TERBARU

Kegiatan Entry Meeting, Wakil Bupati Labuhanbatu Terima Kunjungan Tim BPK Perwakilan Provinsi Sumut

Rabu, 19 November 2025

Pemprov Sumut Genjot KUR untuk UMKM, Realisasi Sudah Capai Rp13,4 Triliun

Rabu, 19 November 2025

Bupati Syah Afandin Tegaskan Sinergi Pemerintah dan DPRD dalam KUA–PPAS 2026

Rabu, 19 November 2025
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
  • Sitemap
  • Pedoman Cyber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Tentang Kami

© Copyright 2020 PERJUANGANONLINE.COM - Mengedepankan Amanah Rakyat All Right Reserverd

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Kota
  • Hukum&Kriminal
  • Daerah
  • Internasional
  • Kasak-kusuk
  • Olahraga
  • Otomatif
  • Ragam
    • Advertorial
  • Video
  • Foto

© Copyright 2020 PERJUANGANONLINE.COM - Mengedepankan Amanah Rakyat All Right Reserverd