Medan, POL | Tak selamanya ketegasan menampilkan wajah kekerasan. Kepemimpinan humanis yang diterapkan Dirut PD Pasar Medan Drs Rusdi Sinuraya bisa dijadikan contoh berharga dalam menangani masalah.
Di tangan Rusdi, konflik revitalisasi Pasar Timah antara PD Pasar dengan 332 pedagang sejak tahun 2015, akhirnya berhasil diselesaikan. Para pedagang pun mengakui, pendekatan Rusdi ke pedagang sangat simpatik dan tidak arogan.
“Pak Dirut dan kepala cabang yang sekarang ini orangnya mau turun ke bawah berdialog dengan kita. Mengedepankan persuasif dan musyawarah serta memihak pada kepentingan pedagang, ” kata Sunarti Tanjung, pedagang kedai kopi yang lebih 30 tahun berjualan di Pasar Timah.
Sunarti menjelasan, persoalan revitalisasi Pasar Timah berlarut- larut karena selama ini tidak ada dialog dan kepastian nasib hak-hak pedagang kedepannya setelah gedung pasar yang baru selesai dibangun. “Setelah Pak Rusdi turun tangan dan berdialog dengan kami serta menjamin dan melindungi hak pedagang kami merasa lega karena ada jaminan kami tidak akan tergusur nantinya. Pada prinsipnya kami mendukung program revitalisasi pasar asal ada jaminan. Dan Pak Dirut langsung menjamin, maka kami senang,” paparnya.
Sebelumnya Ketua Forum Pedagang Pasar Timah, Amat, didampingi penasihat hukum pedagang M Asril Siregar SH menyatakan hal yang sama. “Pedagang tidak anti pembangunan, kami hanya ingin hak kami dijamin. Karena jaminan sudah disepakati kami menerima dengan sukarela program revitalisasi ini,” ujarnya.
Selaku penasihat hukum pedagang, M Asril Siregar SH sangat menghargai kebijakan dan cara yang ditempuh Dirut PD Pasar Rusdi Sinuraya dalam menyelesaikan konflik Pasar Timah. “Semoga kesepakatan yang telah ditandatangani dapat terlaksana dengan baik,” katanya.
Secara terpisah Dirut PD Pasar Drs Rusdi Sinuraya mengatakan, sudah tidak ada masalah dengan kekhawatiran para pedagang. “Pedagang adalah assetnya PD Pasar, karena itu hak hak mereka wajib kita lindungi. Revitalisasi pasar sendiri dilakukan dalam rangka ingin meningkatkan pelayanan terhadap pedagang dan pelanggan, agar mereka jual beli di lokakasi yang lebih baik. Jika pelanggan nyaman dan senang berbelanja di pasar yang bersih dan rapi, omset pedagang akan naik,” katanya.
Pantauan wartawan, Rabu (25/09/2019) para pedagang Pasar Timah secara bertahap mulai berbenah mempersiapkan lapak penampungan sementara yang hanya bergeser beberapa meter saja dari area pasar yang mau dibangun. Selama proses perpindahan, PD Pasar menyiagakan personil yang akan membantu pedagang bila diperlukan, juga aparat sekuriti untuk menjaga keamanan. “Diharapkan awal Oktober para pedagang sudah 100 persen pindah ke tempat penampungan yang disiapkan hingga selesai pasar yang mau dibangun,” pungkasnya. (POL/W)







