Bandung, POL | Sebanyak 406 satuan pendidikan berpartisipasi dalam Sayembara Video Perpisahan “Sederhana itu Istimewa” Tahun 2025. Sayembara yang digagas Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi ini, melahirkan enam pemenang yang diumumkan pada hari Penganugerahan di Sabuga, Kota Bandung, Rabu (20/8/2025).
SLBN Cicendo Kota Bandung berhasil meraih juara pertama, disusul SMK Bakti Karya Parigi di posisi kedua, dan SMK Pertanian Karawang di posisi ketiga. Sedangkan juara keempat hingga keenam diraih SMK PUI Cikijing, SMKN 1 Ciamis, dan SMAN 1 Bogor.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jabar, Purwanto pun mengapresiasi seluruh siswa yang telah berpartisipasi dalam ajang ini. “Karya ini menunjukkan bahwa hal yang sederhana namun penuh makna dapat membuat anak-anak tumbuh dan berkembang dengan baik,” ujarnya.
Menurutnya, sayembara ini mengajarkan bahwa kreativitas tidak selalu membutuhkan biaya besar. Justru, ide sederhana dapat menjadi istimewa bila digarap dengan ketulusan. “Bakat dan imajinasi siswa Jabar terbukti mampu melahirkan karya inspiratif meskipun hanya dengan peralatan seadanya,” ungkapnya.
Kadisdik juga memberi semangat kepada para siswa agar terus percaya diri dalam berkarya. “Mari kita terus melahirkan karya-karya kreatif dengan memanfaatkan potensi yang ada di sekitar kita,” pesannya.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengapresiasi peran Bank BJB sebagai mitra kolaborasi yang turut menyukseskan penyelenggaraan penganugerahan ini.
Kegiatan semakin meriah dengan kehadiran Gubernur Jabar, penampilan pembacaan puisi oleh guru SMKN 1 Leuwiliang, Nandika Putra, edukasi keuangan bersama Bank BJB dan Kantor Regional 2 Jawa Barat OJK serta berbagai hiburan lainnya.
Acara tersebut dihadiri pula oleh Sekretaris Daerah Jabar, Herman Suryatman; Ketua DPRD Jabar, Bukky Wibawa serta tamu undangan lainnya yang terdiri dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan ketua OSIS se-Jabar
Sementara itu, saat ditanya wartawan tentang keikutsertaan peserta Pendidikan Karakter Panca Waluya diikutsertakan dalam peringatan HUT Ke-80 Purwanto mengatakan bangga dan berbahagia karena siswa peserta Pendidikan Karakter Panca Waluya diikutsertakan dalam peringatan HUT Ke-80 Tingkat Provinsi Jabar ini. “Kita berbahagia melihat perubahan mereka yang cukup signifikan dan saya yakin mereka anak-anak istimewa,” ucapnya.
Kadisdik berharap, mereka terus tumbuh menjadi kebanggaan Jawa Barat dan orang tuanya. “Tinggal bagaimana kita menstimulasi mereka dengan cara-cara yang positif,” pungkasnya.
Dikatakannya, Indonesia sebagai negara yang terdiri dari berbagai macam etnis, golongan, suku, dan agama, modalnya adalah persatuan.
“Maka, jika tema kita hari ini pada HUT 80 Indonesia Merdeka yakni ‘Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju’, kedaulatan itu akan bisa kita capai dengan bersatu,” ucapnya.
Seperti diketrahui pada amanat Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi saat menjadi Inspektur Upacara Hari Ulang Tahun Ke-80 Republik Indonesia Tingkat Provinsi Jabar di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Minggu (17/8/2025) mengatakan pendidikan harus melahirkan kesetaraan.
“Pendidikan harus melahirkan kesetaraan, bukan eksklusivisme. Pendidikan memberi kesetaraan tanpa membedakan si kaya, si miskin, disabilitas, semua setara. Mereka memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak dari negara,” ujarnya.
Gubernur menegaskan, pembangunan pendidikan dasar, menengah hingga tinggi adalah kewajiban negara. “Pemerintah Provinsi Jawa Barat berkomitmen mengembalikan anggaran untuk kepentingan pendidikan rakyat, baik formal maupun informal,” ungkapnya.
Namun, lanjut Gubernur, pendidikan jangan hanya dipahami sebatas bangunan sekolah, jumlah guru, atau sarana fisik, melainkan harus dipahami sebagai mendidik karakter manusia seutuhnya. “Maka, Panca Waluya adalah gerbang menuju ke sana,” imbuhnya.
Atas nama Pemprov Jabar, Gubernur memohon maaf kepada masyarakat karena masih ada anak yang tidak bisa bersekolah akibat permasalahan biaya. “Itu adalah dosa besar yang harus kita pikul bersama. Seluruhnya harus dievaluasi dengan baik. Peristiwa itu tidak boleh terjadi lagi maka kita harus berani melakukan koreksi,” tegasnya.
Sebagai penerus bangsa, Gubernur mengajak seluruh stakeholder dan masyarakat untuk mampu meneruskan kemerdekaan yang dititipkan para pahlawan negara, yang telah mengorbankan darah, air mata, keluarga, bahkan hidupnya demi kemerdekaan bangsa Indonesia.
“Hari ini kita dalam keadaan bahagia karena negara yang dititipkan mampu dikelola dengan baik oleh para penerusnya. Jangan sampai menjadi sia-sia hanya karena penerus tidak bisa menjaga,” pungkasnya. (Har/disk)
