PGRI SU Minta Pemerintah Pusat dan Daerah Cari Solusi Guru Honor 

Medan, POL | Pemerintah   Pusat   dan  Daerah  didesak segera mencari   jalan  keluar  terbaik mengenai guru honor yang nantinya akan dijadikan Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).

“Bagaimana pun   nantinya   Guru  Honor   yang  tidak   lulus   ASN   atau P3K tetap di berikan  SK sebagai  P3K   tapi   dibuat  namanya   Pegawai   P3 K   cluster   2    dengan  Gaji   UMR,  sedangkan  yang  lulus  P3K   tetap   pegawai  Cluster,” ujar Ketua PGRI SU Abdul Rahman Siregar  di sela-sela acara pelantikan PGRI kota Gunung Sitoli,  Senin (27/1/2020) di kota Gunung Sitoli Nias.

Dalam acara pelantikan tersebut tampak hadir Walikota   dan   Wakil  Walikota,   Assisten satu, Kadis  Pendidikan, Kapolresta dan  Kepala  Kantor  Kementerian  Agama serta  Kodim   Gunung  Sitoli .

Dalam Sambutannya Ketua PGRI Sumut mengatakan semoga  dengan  pelantikan  ini  Pengurus   PGRI dapat membangun  sinergi untuk membantu Pemerintah  daerah   dalam  memajukan  dunia  pendidikan   di  Sumatera  Utara,  khususnya  Kota  Gunung  Sitoli.

Rahman juga mengatakan sangat  diperlukan   memakai  Cluster   yaitu untuk membedakan  masalah  penghasilannya  dan sekaligus  memberi    penghargaan  bagi  guru  yang  belum  lulus   murni  menjadi  P3K.

 

“Soal   penggajian   pemerintah  pusat  juga  perlu   berembuk   dengan  pemerintah  daerah   dengan memakai  sistim  silang  kemampuan  keuangan,  baik  pusat   dan  daerah, ini  merupakan   saran  PGRI   Sumatera  utara,” ungkap Rahman .

Hal ini, kata dia,  dilakukan dalam rangka untuk   segera   mencari   solusi yang  terbaik  dalam  memberi  kepastian  hukum   bagi  Guru  honor . Karenanya, PGRI  terus berusaha memberikan yang terbaik buat guru karena sudah merupakan Tupoksi dari PGRI sesuai UU Guru   dan  Dosen  nomor  14   tahun   2005.

Lanjutnya,  PGRI   sebagai  Organisasi   Profesi   Guru  adalah  mitra  Pemerintah yang berkewajiban   untuk  melindungi  Profesi  Guru dalam wujud perlindungan hukum. “Apalagi, PGRI   dan  Kapolri   mempunyai  nota  kesepahaman    dan  SOP- nya   dalam   melindungi  Profesi  Guru,” ujar Rahman.

Pada kesempatan itu, Rahman meminta  rekan- rekan  PGRI   di  daerah  memberi  masukan  positip kepada  Pemerintah  Daerah,  baik Propinsi maupun Kabupaten  /Kota, agar dapat kiranya  memperjuangkan nasib para Pahlawan tanpa tanda  jasa  (Guru) itu.

“Saya berharap  para  guru  honor  teruslah   bekerja  dengan  baik   dan  Ikhlas.  Serta  mari kita  doakan  gubernur,   bupati   dan  wali kota dibukakan  hatinya  oleh  Allah  Ta’ala   dalam  memperhatikan  nasib  guru,” imbuh Rahman Siregar. (POL/LUKMAN)

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version