Malang, POL | Dilaporkan sudah sebanyak 127 korban meninggal dunia setelah pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya di ajang Liga 1 2022-2023, di stadion Stadion Kanjuruhan, Sabtu malam (1/1/2022).
Insiden terjadi diduga karena suporter yang turun ke lapangan setelah laga berakhir. Tindakan suporter Arema turun ke lapangan itu tak lepas dari kekalahan Singo Edan 2-3 dari Persebaya Surabaya. Mereka mencari pemain dan tim sepakbola Arema.
Karena suasana kacau di lapangan, pihak keamanan yang diterjunkan mencoba mengamankan para pemain terlebih dahulu sebelum mengurai massa.
Tembakan gas air mata pun dilontarkan untuk mengurai massa yang turun ke lapangan. Namun, lontaran gas air mata tersebut membuat supporter di lapangan kocar kacir.
Suporter mengalami sesak napas dan tak sedikit dari mereka jatuh pingsan.
Letusan gas air mata tersebut bahwa dilaporkan memakan korban.
Dalam aturan Persebakbolaan diatur FIFA (Stadium Saferty dan Security Regulations) mengenai keamanan dan regulasi dicantumkan larangan penggunaan gas air mata. Penggunaan gas air mata di dalam lapangan sepak bola tidak diperbolehkan. Dalam aturan tersebut tertulis di pasal 19 b soal pengaman di pinggir lapangan.
Dalam aturan Persebakbolaan diatur FIFA (Stadium Saferty dan Security Regulations) mengenai keamanan dan regulasi dicantumkan larangan penggunaan gas air mata. Penggunaan gas air mata di dalam lapangan sepak bola tidak diperbolehkan. Dalam aturan tersebut tertulis di pasal 19 b soal pengaman di pinggir lapangan. (POL/GATRA)