• Redaksi
  • Hubungi Kami
Sabtu, 25 Oktober 2025
perjuanganonline.com
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Kota
  • Hukum&Kriminal
  • Daerah
  • Internasional
  • Kasak-kusuk
  • Olahraga
  • Otomatif
  • Ragam
    • Advertorial
  • Video
  • Foto
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Kota
  • Hukum&Kriminal
  • Daerah
  • Internasional
  • Kasak-kusuk
  • Olahraga
  • Otomatif
  • Ragam
    • Advertorial
  • Video
  • Foto
No Result
View All Result
perjuanganonline.com
No Result
View All Result
Home Nasional

Imbas Corona: Suami Sakit, Yuyun Menahan Lapar 4 Hari

Anaknya Disuruh Puasa Seminggu

Editor: editor
Senin, 20 April 2020
Kanal: Nasional

Editor:editor

Senin, 20 April 2020
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram

Jakarta, POL | Dampak pandemi virus corona benar-benar dirasakan rakyat kecil. Tak hanya keselamatan jiwa yang terancam, ternyata roda perekonomian mereka sudah lebih dahulu terhenti gara-gara pandemi yang tak berkeseudahan ini.

Simaklah cerita Yuyun Cahyaningsih, warga Kelurahan Pemancangan Baru, Kecamatan Cipocok jaya, Kota Serang. Buruh setrika berusia 37 tahun itu kini sudah tidak bisa bekerja lagi. Pandemi corona membuat warga bertahan di rumah. Tak ada lagi baju yang harus dia setrika.

Sudah bisa ditebak! Yuyun, suami, dan anaknya, harus hidup dengan menahan lapar. Semua pemasukan sehari-hari kini terhenti gara-gara corona. “Kan enggak boleh keluar, jadi orang-orang ngegosok sendiri. Anak saya seminggu puasa, mulai dari Senin sampai Kamis kemarin,” kata Yuyun, seperti dilansir dari Dream.co.id.

Kondisi keluarga ini semakin memprihatinkan setelah suami Yuyun jatuh sakit, sehingga tidak bisa memberi nafkah tambahan untuk keluarga. “Sakitnya (kepala), sudah lama. Enggak kerja, buruh lepas,” tambah Yuyn.

Untungnya, Yuyun tinggal di rumah warisan suami. Sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk sewa tempat tinggal.

Mereka juga masih mujur karena berhasil menghubungi Relawan Banten Melawan Corona (RBMC). Keluarga Yuyun mendapat bantuan berupa kebutuhan pokok.

“Saya ngeluh enggak punya beras, gosokan saya sepi. Kemarin saya bingung, terus disuruh kontak Untirta (RBMC) peduli. Kepepet, saking kepepetnya, malu sebenarnya mah,” terang Yuyun.

Koordinator RBMC, yang juga Akademisi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Hendra Leo Munggaran, mengatakan, bantuan itu sebagai bentuk kepedulian antar sesama.

Menurut Leo, bantuan yang diberikan kepada keluarga Yuyun berasal dari para donatur dan relawan yang bukan hanya berasal dari wilayah Banten saja.

“Ini sebagai salah satu bentuk kita membantu masyarakat Banten. Semua elemen harus bahu membahu menyelesaikan persoalan bangsa kita ini. Semoga kita semua bisa melewati masa krisis ini,” katanya.

Leo pun berharap, di tengah kondisi Pandemi Covid 19 ini, semakin banyak warga yang memiliki kemampuan secara ekonomi, membantu warga lainnya yang kesulitan di tengah kondisi saat ini.(Dream.co.id)

Berikan Komentar:
Print Friendly, PDF & Email
Tags: Dampak Corona
Berita sebelumnya

Forum Komunikasi Asosiasi Desa Labuhanabatu Peduli Warga Kurang Mampu 

Berita selanjutnya

Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Semprot Disinfektan di Kecamatan Medan Sunggal

TERBARU

Pemprov Sumut Perluas Program Desa Antikorupsi

Jumat, 24 Oktober 2025

Pemprov Sumut Tata Ulang Struktur OPD, Tingkatkan Efektivitas Pemerintahan

Kamis, 23 Oktober 2025

Irup Hari Santri Nasional Tahun 2025, Bupati Labuhanbatu Bacakan Amanat Menteri Agama

Kamis, 23 Oktober 2025
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
  • Sitemap
  • Pedoman Cyber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Tentang Kami

© Copyright 2020 PERJUANGANONLINE.COM - Mengedepankan Amanah Rakyat All Right Reserverd

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Kota
  • Hukum&Kriminal
  • Daerah
  • Internasional
  • Kasak-kusuk
  • Olahraga
  • Otomatif
  • Ragam
    • Advertorial
  • Video
  • Foto

© Copyright 2020 PERJUANGANONLINE.COM - Mengedepankan Amanah Rakyat All Right Reserverd