• Redaksi
  • Hubungi Kami
Selasa, 28 Oktober 2025
perjuanganonline.com
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Kota
  • Hukum&Kriminal
  • Daerah
  • Internasional
  • Kasak-kusuk
  • Olahraga
  • Otomatif
  • Ragam
    • Advertorial
  • Video
  • Foto
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Kota
  • Hukum&Kriminal
  • Daerah
  • Internasional
  • Kasak-kusuk
  • Olahraga
  • Otomatif
  • Ragam
    • Advertorial
  • Video
  • Foto
No Result
View All Result
perjuanganonline.com
No Result
View All Result
Home Kota

Ribuan Jemaah Medan Batal Terbang Umroh

Editor: Cosmos
Kamis, 27 Februari 2020
Kanal: Kota

Editor:Cosmos

Kamis, 27 Februari 2020
Arab Saudi setop perizinan umrah, pengusaha Travel di Medan mengaku merugi hingga miliaran rupiah

Arab Saudi setop perizinan umrah, pengusaha Travel di Medan mengaku merugi hingga miliaran rupiah

Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram

Medan, POL | Kebijakan Arab Saudi menghentikan sementara visa kunjungan umrah ke Mekah karena virus Corona, membuat ribuan jemaah di Medan batal terbang untuk melaksanakan umrah.
Hal ini disampaikan, Ketua Forum Komunikasi Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh Sumut Bob Nasution, Kamis (27/2/2020). Bob mengungkapkan, setidaknya ada 1.000 calon jemaah umrah via Medan yang telah mengantongi visa umrah. Para calon jemaah dari berbagai biro perjalanan ini dijadwalkan berangkat melalui Bandara Kualanamu pada tanggal 1-4 Maret.

“Kita berharap yang sudah mengantongi visa bisa diberangkatkan, itu saja harapannya. Kasihan jemaah-jemaah yang sudah mendaftar, atau yang di Jakarta sudah di airport menunggu. Yang kasihan jemaat yang mau berangkat tanggal 1, 2, 3 dan 4 (Maret),” tuturnya. Ia bahkan mengungkapkan, apabila tidak ada kejelasan tentang penghentian perjalanan umrah tersebut, ratusan biro perjalanan umrah berpotensi bangkrut.

“Hancur biro perjalanan kalau begini. Kalau (sampai) tanggal 2 Februari ini enggak terbang, banyak yang hancur. Kalau jemaahnya ngerti syukur, kalau enggak, minta pulangkan uang. Sementara kita tidak bisa mengembalikan uangnya karena tiket sudah dibeli, visa dan hotel sudah dibayar. Biasanya kan seminggu sebelumnya sudah kita bayarkan semua,” tutur Bob.

“Banyak biro perjalanan yang menelepon, stres semua, gimana pak haji giman pak haji. Kita punya 23 biro perjalanan di Kota Medan ini,” tambahnya. Bob menyebutkan bahwa asuransi tidak dapat mengembalikan uang yang sudah dibayarkan.

“Cover asuransi bukan masalah keberangkatan, belum mau mengeluarkan kalau belum jelas dan keluar visa baru dibayarkan. Jadi yang diasuransikan perjalanan, kematian, sakit,” tambahnya.
Direktur biro perjalanan Grand Darussalam ini mengatakan, biro perjalanan dipastikan sudah mengeluarkan biaya untuk tiket pesawat, hotel, serta visa sebelum adanya larangan masuk bagi warga asing yang ingin datang ke Arab Saudi.

Karenanya, apabila tidak diberangkatkan sesuai jadwalnya pada 1-4 Maret ini, biro dipastikan merugi. “Karena biaya untuk yang berangkat tanggal 1, 2, 3, 4 itu sudah keluar semua. Ini sekarang di-hold, gak tahu sampai kapan,” jelasnya.
Bob mengaku sudah membaca surat Kedutaan Republik Indonesia di Arab Saudi perihal larangan kedatangan warga asing ke Arab mengantisipasi penyebaran virus Corona.

Dubes RI di Arab Saudi Agus Maftuh mengatakan bahwa pemerintah sedang melakukan pendekatan agar calon jemaah yang telah mengantongi visa umrah bisa tetap berangkat, karena Indonesia bukanlah negara yang terkonfirmasi terkena dampak virus Corona.

Sementara itu, biro perjalanan umrah di Medan, PT Albadriyah Wisata membatalkan sebanyak 485 orang jemaah yang berasal dari empat wilayah di Sumut yakni Rantauprapat, Bagan Batu, Siantar, dan Sibolga.

“Pemberangkatan kita dalam waktu dekat ini ada di tanggal 8, 9, dan 20 Maret 2020. Berdasarkan informasi yang didapat dari Dubes RI Arab Saudi tadi pagi, kami langsung mengikuti arahan dari Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri), jadi seluruh flight sebelum perizinan di buka lagi, kita tidak bisa berangkatkan. Untuk di tanggal 8 itu ada 485 orang, juga jumlah yang sama di tanggal 9 nya,” ujar Nova Alprida, karyawan PT Albadriyah,Kamis (27/2/2020).
Berdasarkan informasi yang didapatnya dari Amphuri, terang Nova, seluruh perjalanan yang dibatalkan diharapkan tidak membuat jamaah untuk serta merta membatalkan seluruh reservasi yang telah dipersiapkan jauh-jauh hari.

“Arahannya adalah pemberangkatan ditunda sampai waktu yang tidak ditentukan, tapi untuk jamaah untuk tidak melakukan pembatalan tetapi melakukan penjadwalan ulang saat perizinan telah dibuka kembali,” katanya.

Nova mengatakan bahwa respon jamaah sejauh ini meskipun sedikit terkejut tetapi pihaknya tetap menekankan untuk tawakkal sehingga para jamaah masih tetap semangat dan terus memanjatkan doa.
“Sejauh ini semua masih semangat, semua berharap agar diberikan yang terbaik apapun yang terjadi ke depannya, makanya kita selalu ingatkan untuk berdoa,” tutur Nova.

Nova mengharapkan agara Kemenlu Arab Saudi tidak terus menerus mengabarkan kebijakan secara mendadak sehingga membuat banyak dari biro travel dan pihak terkait yang sangat terganggu.
“Pemerintah Arab Saudi sudah sering membuat peraturan secara tiba-tiba, tanpa ada kompromi, seperti kasus visa progresif, rekam biometrix untuk tahun lalu, terus tahun ini setelah dihapus visa progresif, ada visa berbayar dan yang terakhir ada assuransi lagi tambahan, sebelum isu virus corona yg baru muncul hari ini,” kata Nova. Ia mengatakan bahwa pemberitaan yang mendadak ini menyulitkan banyak pihak khususnya biro perjalanan umrah.

“Menurut Saya sebenarnya ini semua sangat menyulitkan calon jamaah, apalagi tentang pemberhentian keberangkatan sementara ini, padahal ada beberapa travel yg saat ini sdg menunggu keberangkatan jemaah di bandara Soeta. Syukurlah ini bersifat umum dan bukan kesalahan dari pihak travel umrahnya, jadi jamaah bisa memahami dan bersabar,” katanya.
Senada dengan hal tersebut, Kofifah penanggung jawab biro travel umrah NRA Tour and Travel cabang Medan mengatakan bahwa pihaknya membatalkan keberangkatan jamaah esok pagi sebanyak sekitar 170 orang jamaah yang berasal dari jakarta.

Ia mengaku bahwa pihaknya merasa sedikit kesulitan untuk menanggapi kebijakan pemerintah kemenlu, karena harus melakukan pertimbangan lagi apakah harus dibatalkan seluruhnya, atau perjalanan yang telah direservasi oleh jamaah.

“Masalah ini membuat kita kesulitan juga kan karena harus membatalkan perjalanan jamaah secara mendadak. Ini juga sedang dibicarakan bagaimana tindak lanjut ke depannya apakah kita batalkan sepenuhnya atau kita reschedule,” ujar Kofifah.

Ia juga mengatakan bahwa hal ini berpengaruh dengan keberlangsungan NRA Tour and Travel karena banyak biaya yang harus dikeluarkan jika para jamaah memutuskan untuk membatalkan reservasi. “Semoga masalah ini cepat selesai, karena kamu juga tentu merasa kesulitan apalagi jika banyak yang ingin membatalkan perjalanan,” katanya.

Ini Reaksi Ketua Amtas

Ketua Asosisasi Muslim Travel Sumatera (Amtas) Zainuddin menyebutkan bahwa penutupan tersebut dapat merugikan pihak travel umroh. Ia memberikan detail kerugian tiket pesawat yang sudah di booking, hotel dan visa yang tak jadi terpakai.

“Informasi yang kita terima pihak Kerajaan Arab Saudi menunda kedatangan sejenak ditutup. Dampaknya tentu ini berpotensi buat pelaku usaha itu kerugian yang cukup besar,” tuturnya saat pertemuan para travel umroh yang tergabung di Amtas di Jalan Sei Batang Hari, Medan, Kamis (27/2/2020).

“Karena pesawat yang sudah boking tiket itu enggak bisa terbang. Kemudian visa yang sudah ready tempel tidak terpakai. Deposit hotel kita di Saudi juga sudah kita bayar,” sambungnya.
Ia bahkan mengklaim kerugian mencapai miliaran rupiah dengan penutupan jemaah haji tersebut. “Atas kebijakan ini tentu kerugian yang besar dialami pihak travel. Kalkulasi mungkin kalau jumlahnya milaran,” tuturnya. Zainuddin mengaku, bahwa travel di bawah Amtas ada sekitar 400-an jemaah yang batal berangkat.

“Kalau melihat dari grup keberangkatan teman-teman. Dalam 1 Maret 202 di satu biro ada 100 pack, ada 50 pack. Belum lagi di tanggal-tanggal berikutnya. Untuk kita saja di atas itu lebih kurang ada 400 pack jika ketentuan ini diperpanjang durasinya,” tambahnya.

Lebih lanjut, Zainuddin menjelaskan akan mengalami kerugian lebih besar apabila penutupan sementara tersebut diperpanjang. “Sempat kita dengar 2×24 jam ternyata belakangan tempo limit 14 hari. Jadi sempat satu minggu saja sudah besar apalagi 14 hari,” pungkas Zainuddin.(tro/cos)

Berikan Komentar:
Print Friendly, PDF & Email
Berita sebelumnya

82 Warga Gereja HKBP Keracunan Daging Babi

Berita selanjutnya

Pencanangan Pembangunan Sekolah di Langkat, Sultan Langkat Apresiasi Gubsu Edy Rahmayadi

TERBARU

Pemberdayaan Rumah Ibadah di Masjid Al Ikhlas Laucih, Rico Waas Safari Ashar dan Ajak Masyarakat Makmurkan Masjid

Selasa, 28 Oktober 2025

Wali Kota Medan Dukung Muswil RAPI, Hadirkan Inovasi Ditengah Perkembangan Teknologi

Selasa, 28 Oktober 2025

Telkom Hadirkan AI Campus, Majukan Ekosistem Digital Perguruan Tinggi

Selasa, 28 Oktober 2025
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
  • Sitemap
  • Pedoman Cyber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Tentang Kami

© Copyright 2020 PERJUANGANONLINE.COM - Mengedepankan Amanah Rakyat All Right Reserverd

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Kota
  • Hukum&Kriminal
  • Daerah
  • Internasional
  • Kasak-kusuk
  • Olahraga
  • Otomatif
  • Ragam
    • Advertorial
  • Video
  • Foto

© Copyright 2020 PERJUANGANONLINE.COM - Mengedepankan Amanah Rakyat All Right Reserverd