• Redaksi
  • Hubungi Kami
Senin, 3 November 2025
perjuanganonline.com
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Kota
  • Hukum&Kriminal
  • Daerah
  • Internasional
  • Kasak-kusuk
  • Olahraga
  • Otomatif
  • Ragam
    • Advertorial
  • Video
  • Foto
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Kota
  • Hukum&Kriminal
  • Daerah
  • Internasional
  • Kasak-kusuk
  • Olahraga
  • Otomatif
  • Ragam
    • Advertorial
  • Video
  • Foto
No Result
View All Result
perjuanganonline.com
No Result
View All Result
Home Kota

Rakor DBH Kelapa Sawit, Pemprov Sumut Usulkan Revisi UU 33/2004

Editor: Editor
Senin, 13 Januari 2020
Kanal: Kota

Editor:Editor

Senin, 13 Januari 2020
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram

Riau, POL |  Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) mengusulkan revisi Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah dan Pemerintahan Daerah. Agar Sumut juga dapat memperoleh Dana Bagi Hasil (DBH) sawit dari pemerintah pusat.

Usulan itu disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut R Sabrina, mewakili Gubernur Sumut Edy Rahmayadi pada rapat koordinasi (Rakor) Dana Bagi Hasil (DBH) Kelapa Sawit Bagi Provinsi Penghasil Kelapa Sawit, Sabtu (11/1/2020), di Hotel Grand Central Pekanbaru, Riau.

Menurut Sabrina, Rakor ini digelar karena selama ini pesatnya perkembangan industri kelapa sawit di Indonesia, dinilai baru hanya berdampak positif bagi penerimaan nasional, namun belum bagi penerimaan daerah. Padahal di sisi lain, pemerintah daerah terus mendapatkan tekanan dan permasalahan dari aspek lingkungan, sosial dan ekonomi yang memerlukan biaya dalam penanggulangannya.

“Dari total luas perkebunan kelapa sawit di Provinsi Sumatera Utara sebesar 1,3 Juta hektare, 66% merupakan perkebunan Besar Negara (PTPN) dan Perkebunan Swasta hanya 34%,  yang mempakan perkebunan rakyat, dengan volume ekspor CPO 3,6 juta ton/tahun dengan nilai FOB US$ 3,4 juta    namun belum memberikan kontribusi yang berarti kepada pembangunan daerah,” ujar Sabrina, usai Rakor.

Karena itu, pada rapat tersebut, Pemprov Sumut pun mengusulkan beberapa hal, yakni untuk mewujudkan asas keadilan bagi daerah sentra perkebunan awit perlu dilakukan perubahan terhadap UU Nomor 33/2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah. Kemudian pemerintah perlu mengubah PP Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan dengan menambahkan parameter Indeks Luas Perkebunan sebagai komponen dalam perhitungan Dana Perimbangan.

Pemprov Sumut juga berharap Pajak Ekspor CPO yang diberlakukan untuk menjaga ketersediaan CPO atau minyak goreng untuk kebutuhan dalam negeri dan mendorong industri hilir, semestinya dapat dikembalikan untuk membangun infrastruktur daerah perkebunan sawit di Sumut.

“Seperti yang diutarakan oleh Bapak Gubernur Sumatera Utara, hari ini saya sampaikan bahwa kita harus fokus kepada hasil output yang akan kita sampaikan kepada Bapak Presiden Indonesia, untuk itu pada Rakor kali ini harus dapat dirumuskan dan disepakati usulan persentase pembagian DBH Sawit antara pemerintah pusat dengan provinsi penghasil sawit,” ucap Sabrina.

Sabrina juga menuturkan, bahwa untuk DBH sawit, Pemprov Sumut sudah mengusulkannya sejak tahun 1991. “Sudah lima presiden kami usulkan ini, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara sejak tahun 1991 telah berupaya dalam mengajukan usulan kepada pemerintah pusat untuk memperoleh pendapatan daerah dan Dana Perimbangan. Semoga yang terakhir ini membuahkan hasil,” harapnya.

Rakor diikuti 21 provinsi penghasil kelapa sawit di Indonesia. Hadir di antaranya  Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor, Wakil Gubernur Kalbar Ria Norsan, Wakil Gubernur Kalteng Habib Said Ismail dan Wakil Gubernur Kepualauan  Bangka Belitung Abdul Fatah. Serta para Sekdaprov, Asisten II dan Kepala Dinas atau Badan.

Gubernur Riau Syamsuar berharap dalam rakor kali ini dapat dirumuskan dan disepakati usulan persentase pembagian DBH Sawit antara pemerintah pusat dengan provinsi penghasil sawit. “Pertemuan seperti ini sudah kali ke empatnya diadakan, dan tahun ini Riau bertindak sebagai tuan rumah, saya rasa hampir seluruh gubernur daerah lain yang hadir memberikan isyarat usulan  pembagian dana bagi hasil kelapa sawit daerah dan pusat itu berkisar antara 30 % berbanding 70 %, atau 35 % berbanding 65 %,” ujarnya.

Selanjutnya, kata dia, disepakati membuat rumusan bersama dengan sejumlah anggota DPR RI/DPD RI secara singkat dan substansial. “Kemudian, kita meminta waktu untuk bertemu dengan bapak Presiden guna memaparkan rumusan yang telah disepakati,” jelasnya.(POL/W)

 

Berikan Komentar:
Print Friendly, PDF & Email
Tags: Rakor DBH
Berita sebelumnya

Wagub Sumut Bersepeda Keliling Medan

Berita selanjutnya

Bupati Tapsel Lantik 35 Pejabat Administrator dan Pengawas

TERBARU

Aktivis Aan dan Urai Hadiri Gerakan Solidaritas Sosial Aktivis 98 Sumut

Minggu, 2 November 2025

Buka Festival Kreatifitas Pemuda dan UMKM, Rico Waas: Melalui Kreatifitas Pemuda Tunjukkan Kontribusinya Untuk Pembangunan Kota

Sabtu, 1 November 2025

Safari Jumat di Medan Marelan, Rico Waas Dengar dan Beri Solusi Permasalahan Warga

Sabtu, 1 November 2025
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
  • Sitemap
  • Pedoman Cyber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Tentang Kami

© Copyright 2020 PERJUANGANONLINE.COM - Mengedepankan Amanah Rakyat All Right Reserverd

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Kota
  • Hukum&Kriminal
  • Daerah
  • Internasional
  • Kasak-kusuk
  • Olahraga
  • Otomatif
  • Ragam
    • Advertorial
  • Video
  • Foto

© Copyright 2020 PERJUANGANONLINE.COM - Mengedepankan Amanah Rakyat All Right Reserverd