Medan, POL | Hujan deras yang mengguyur Kota Medan pada Sabtu (24/5/2025) sore menyebabkan banjir di sejumlah wilayah, termasuk Perumahan Nasional (Perumnas) Mandala, tepatnya di Jalan Garuda Raya, Kecamatan Medan Denai.
Pantauan Mistar, banjir setinggi lebih dari 50 cm menggenangi Jalan Garuda Raya. Akibatnya, puluhan kendaraan roda dua mogok dan terpaksa berhenti di tengah jalan karena tak bisa melintasi genangan air.
Salah satu pengendara, Sarmin (42 tahun), terlihat menepi bersama motornya yang mati mesin akibat terendam air. Ia mengaku sudah menunggu selama setengah jam agar genangan segera surut.
“Sudah setengah jam saya nunggu, motor juga mogok, tak bisa hidup sama sekali. Biasanya tidak pernah banjir setinggi ini di sini,” ujar pria berkulit sawo matang itu.
Sarmin, yang telah tinggal selama 18 tahun di Jalan Selindit, Perumnas Mandala, menyebut ini merupakan banjir terparah yang pernah melanda wilayah tersebut.
“Selama tinggal di sini, inilah banjir paling tinggi yang pernah saya alami. Padahal Jalan Garuda ini akses utama warga,” katanya.
Warga lainnya, Budi, 35 tahun, menyampaikan bahwa banjir mulai terjadi sekitar pukul 17.00 WIB, setengah jam setelah hujan turun pada pukul 16.30 WIB.
“Setelah salat asar tadi hujan mulai turun, tak sampai satu jam air sudah naik hampir satu meter,” kata pemilik warung di Jalan Garuda Raya itu.
Menariknya, di tengah kondisi banjir, belasan anak-anak tampak berenang di genangan air. Mereka juga membantu pengendara yang kendaraannya mogok.
Setinggi Lutut
Curah hujan yang tinggi juga mengakibatkan banjir di beberapa wilayah di Kota Medan, salah satunya di Kecamatan Medan Sunggal.
Dalam video yang dibagikan salah seorang warga melalui status WhatsApp-nya, tampak banjir telah menggenang hingga mencapai lutut orang dewasa.
Warga Jalan Sehat Gang Abadi, Medan Sunggal, Rezky, mengeluhkan banjir yang terjadi akibat hujan deras di wilayah rumahnya. Ia menyebutkan, hujan deras mulai turun sejak pukul 17.00 WIB.
“Di sini kalau hujan besar pasti banjir, dan biasanya banjirnya setinggi lutut orang dewasa,” katanya, Sabtu (24/5/2025).
Ia menyebutkan bahwa di sekitar rumahnya memang terdapat saluran pembuangan air atau parit yang terbilang kecil, sehingga setiap kali terjadi hujan besar, dapat dipastikan wilayah tersebut akan banjir.
“Untuk pembuangan ke parit besar tidak ada,” ucapnya.
Rezky berharap agar pemerintah dapat meninjau kembali dan membantu mengatasi permasalahan banjir yang menahun tersebut.
“Saya berharap Pak Wali Kota Medan, Rico Waas, bisa mengecek langsung tempat ini, karena sudah bertahun-tahun, kalau hujan besar pasti banjir,” ungkapnya. (BBS)







