Medan, POL | Direktur Operasional Bank Sumut Rahmat Padila Pohan mengatakan, menjelang tutup buku tahun 2020, Bank Sumut mencatat kinerja positf, sekalipun kondisi perekonomian secara global masih belum stabil sebagai dampak pandemi Covid 19.
Hal itu terlihat dari kinerja keuangan PT Bank Sumut pada posisi bulan November 2020, dimana pencapaian laba setelah pajak tercatat sebesar Rp 483,7 miliar atau mencapai 101,37% dari rencana pertumbuhan pada November 2020.
Pencapaian laba itu didorong oleh pertumbuhan kredit pada November 2020 yang mencapai Rp 23,56 triliun atau sebesar 96,09% dari rencana”, sebut Rahmad Fadila Pohan pada acara Media Gethering Insan Pers dan Bank Sumut di Cambridge Hotel, Selasa (22/12/2020).
Hadir dalam acara tersebut Ketua PWI Sumut H Hermanshah dan Ketua AJI Sumut Liston Damanik.
Menurutnya, penyaluran kredit tersebut ditopang dengan penghimpunan Dana Pihak Ketiga yang melonjak mencapai Rp 31,77 triliun atau mencapai 118% dari rencana. Sedangkan total aset tumbuh sebesar Rp 38,09 triliun, atau mencapai 114,83% dari rencana.
Dari aspek rasio keuangan, lanjutnya, NPL pada posisi November 2020 mencapai 3,83%. Rasio ini lebik baik dibandingkan pada November tahun 2019 sebesar 4,54%. Sedangkan CAR atau Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sebesar 20,21%, lebih baik dari posisi tahun sebelumnya sebesar 17,31%.
“Pencapaian kinerja keuangan di tengah situasi pandemi Covid 19 itu karena manajemen Bank Sumut bergerak cepat dengan sejumlah langkah dan strategi yang dilakukan demi pencapaian target bisnis Bank. Beberapa strategi Bank dalam menghadapi pandemi tersebut adalah dengan melakukan identifikasi dan komunikasi dengan nasabah/debitur terdampak Covid-19 dalam memenuhi kewajibannya dengan penawaran restrukturisasi kredit serta mendukung program pemerintah dan regulator sesuai dengan POJK No. 11/POJK.03/2020 tentang stimulus perekonomian Nasional sebagai kebijakan Countercyclikal dampak penyebaran Coronavirus disease 2019. Pada kuartal-III jumlah kredit yang telah direstrukturisasi oleh Bank Sumut telah mencapai ±Rp 1,8 Triliun”, papar Rahmat.
Digitalisasi Layanan
Rahmat menambahkan, dari sisi pelayanan dan akses nasabah kepada bank, pihaknya berupaya mendorong nasabah untuk melakukan transaksi melalui produk dan layanan digital banking, seperti Sumut Mobile, Sumut Net Corporate, e-retribusi, serta kemudahan dan keamanan transaksi non tunai lainnya yang diaplikasikan melalui Qris (Quick Response Code Indonesian Standard) berupa alat pemindai pembayaran melalui QR Code.
“Bank Sumut juga ikut terlibat dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melalui peningkatan penyaluran kredit ke UMKM yang terdampak Covid 19 sebagai stimulus untuk menggerakkan perekonomia. Salah satu upaya mendukung program PEN yang telah dan akan erus dilakukan oleh Bank Sumut adalah ekspansi KUR. Sampai dengan tanggal 8 Desember 2020, Bank Sumut telah mencairkan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) senilai Rp 832,8 Miliar dari total Rp 1 Triliun.
Untuk mendorong percepatan penyaluran KUR, khususnya KUR Super Mikro sekaligus meningkatkan market share kredit ritel, Bank Sumut telah dan akan terus menggiatkan program Sapa Pasar, yakni kegiatan ekspansi KUR dan kredit ritel lainnya ke sejumlah pasar tradisional”, jelasnya.
Kegiatan Sapa Pasar yang menyasar ke para pedagang di pasar-pasar tradisional telah dilakukan di Pusat Pasar Medan, menyusul kemudian di Pasar Petisah, dan akan terus berlanjut ke sejumlah pasar tradisional lainnya. Hasil nyata yang sudah didapat dari Kegiatan Sapa Pasar di Pusat Pasar, Bank Sumut berhasil menggaet 918 rekening dari 1300 tenan yang ada. Padahal, awalnya, Bank Sumut hanya menargetkan 30% dari jumlah tenan yang ada. Selain itu, total DPK pusat pasar yang sudah berhasil dikumpulkan sampai saat ini adalah tabungan dengan jumlah ±Rp 220 juta dan Deposito dengan jumlah ±Rp 5 Miliar, dan sudah ada 36 tenan yang menggunakan aplikasi QRIS Bank Sumut.
Segenap upaya ini dlakukan sebagai strategi jemput bola Bank Sumut secara langsung kepada para pedagang guna mempercepat program digitalisasi pasar tradisional. Hal ini sesuai dengan visi Bank Sumut dalam rangka mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di Sumatera Utara.
Rencana Strategis
Dirut Operasional ini menambahkan, tahun 2021 adalah tahun transformasi bagi Bank Sumut yang merupakan salah satu kunci untuk dapat lolos dari tantangan Pandemi. Bank Sumut akan melakukan persiapan menuju Perusahaan Terbuka dengan rencana melakukan Initial Public Offering (IPO) atau penawaran perdana sebagian saham perusahaan ke publik.
“Untuk menjadi perusahaan terbuka tersebut, penerapan GCG merupakan sebuah keharusan guna mencapai kinerja terbaik. Salah satu strategi yang akan diterapkan di tahun depan adalah dengan memaksimalkan penerapan praktik GCG yang salah satunya dilakukan dengan cara membuat penyesuaian struktur organisasi berdasarkan kompleksitas usaha bank, menetapkan ketentuan-ketentuan internal, serta menyiapkan sumber daya manusia yang berkompeten dan berintegritas tinggi”, terangnya.
Dia menjanjikan meningkatkan profesionalisme dalam tata kelola perusahaan dan transparansi pengelolaan keuangan, Bank Sumut berkolaborasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kejaksaan.
Direncanakan, PT Bank Sumut akan melakukan IPO di tahun depan setelah ditunda di tahun ini. Bank Sumut berencana IPO dengan menerbitkan saham sekitar 20 25 % dari modal saat ini. Ini merupakan salah satu target rencana strategis PT Bank Sumut di Tahun 2021, dimana penyelenggaraannya tetap tergantung dengan kondisi pasar saham saat itu. Sejauh ini, persiapan IPO yang telah dilaksanakan masih berjalan dengan baik dan masih sampai dengan tahap Ijin Prinsip. Rencana IPO yang dijalankan Bank Sumut ini tentunya bertujuan untuk memperkuat permodalan Bank Sumut dalam melakukan ekspansi Bisnis.
Rencana strategis 2021 lainnya adalah dengan perbaikan kualitas kredit, pengembangan fitur e-channel digital banking demi mendukung pertumbuhan bisnis Bank, Peluncuran dan pengembangan produk/aktifitas baru, dan yang paling penting adalah fokus strategi pada retail banking dimana Bank Sumut berencana akan meningkatkan pangsa pasar penyaluran KMG kepada ASN sampai 75% yang saat ini masih mencakup 54%. Selain itu Bank Sumut akan berupaya semakin memberdayakan sektor usaha mikro, kecil dan menengah sesuai dengan visi Bank Sumut berperan aktif dalam pemberian kredit/pembiayaan pembangunan. (POL/LUKMAN)