Setiap tahunnya, 1 Juli dirayakan warga dan pemerintah kota sebagai tanggal lahir Kota Medan, meski masih terjadi beda pendapat mengenai hari jadi ibu kota Provinsi Sumatera Utara itu.
Begitu juga tahun ini, seperti biasanya 1 Juli dijadikan momen oleh Pemko Medan merayakan HUT Ke 429 Kota Medan dengan Upacara Bendera di Lapangan Merdeka, Senin (1/7/2019).
Memang, beragam opini mengemuka mengenai hari jadi Kota Medan. Uniknya lagi sejarawan dan pemerintah berbeda pendapat mengenai hari kelahiran Kota Medan di tengah ketidaktahuan banyak orang mengenai sejarah lahirnya Kota Medan, dan mengapa HUT Kota Medan jatuh pada 1 Juli.
Pemerintah Kota (Pemko) Medan sendiri telah menetapkan 1 Juli 1590 sebagai Hari Jadi Kota Medan. Apalagi, Wali Kota Medan Dzulmi Eldin menyebutkan tanggal tersebut sudah dikukuhkan, bahkan ia mengklaim memiliki kajian.
Walau demikian ia membuka pintu untuk melakukan dialog publik terkait perbedaan pandangan dengan para akademisi. “Kalau mau dialog, bisa saja. Tapi tolong cari buktinya. Namanya ada perkembangan, kami siap menerima itu,” kata Eldin beberapa waktu.
Berdasarkan hasil penelitian tim penyusun sejarah Kota Medan yang dipimpin Prof Mahadi dan kawan-kawan pada tahun 1972, Medan didirikan pada tahun 1590 oleh Guru Patimpus Sembiring Pelawi, sehingga Pemko Medan menetapkan Hari Jadi Kota Medan 1 Juli 1590.
Karenanya Guru Patimpus yang merupakan keturunan suku Karo disebut sebagai pendiri Kota Medan. Konon, nama Medan diambil dari kata Madan, yang dalam bahasa Karo artinya “Sembuh”.
Pada zaman dahulu Kota Medan ini dikenal dengan nama Tanah Deli dan keadaan tanahnya berawa-rawa kurang lebih seluas 4000 Ha. Sementara Guru Patimpus Pelawi merupakan sosok lelaki atau pria perkasa yang senang mengembara untuk mengobati orang sakit dari satu daerah ke daerah lain, mulai dari dataran tinggi hingga ke tanah Deli.
Guru Patimpus kerap mendirikan pemukiman yang kemudian menjadi desa, sebanyak 12 desa yang kini kita kenal sebagai Urung Sepuluh Dua Kuta di Kesultanan Deli.
Untuk mengenang Pendiri Kota Medan Guru Patimpus Sembiring Pemko Medan mendirikan patung atau tugu Guru Patimpus di Jalan Guru Patimpus Kecamatan Medan Petisah, hanya beberapa ratus meter dari Kantor Walikota Medan.
Namun sayangnya, dia hampir dilupakan oleh warga kota ini. Bahkan kuburan sajapun tidak semua warga Kota Medan tahu di mana persisnya.
Semua itu akibat kurangnya perhatian pemerintah terhadap pahlawan yang terasa kurang diberi penghargaan.
Mirisnya lagi, walaupun menjadi pendiri Kota Medan, tetapi kuburannya ternyata tidak berada di Kota Medan, melainkan ada di Kabupaten Deli Serdang, tepatnya di Desa Lama Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang.
Dan ironisnya, Makam Guru Patimpus hanya berupa gundukan tanah yang kurang layak untuk ukuran makam seorang Pendiri Kota Medan.
Saat ini keturunan Guru Patimpus sedang merencanakan pembangunan makam untuk Sang ‘Founding Father’ Kota Medan Guru Patimpus Pelawi dan diharapkan Pemko Medan dan Kabupaten Deli Serdang memberi perhatian. (net)