Medan, POL | Masyarakat Melayu Kota Medan dan sekitarnya melakukan upah-upah dan menepungtawari Rusdi Sinuraya agar mendapat ridho Ilahi maju pada Pilkada Medan, Minggu (12/07/2020).
Acara upah-upah dan tepung tawar yang melibatkan banyak tokoh Melayu beserta tokoh adatnya itu dilaksanakan di Rusdi Sinuraya Center (RSC) Kompleks Perumahan Taman Setia Indah (Tasbi) Medan.
“Upah-upah ini sebagai bentuk dukungan agar Pak Rusdi dimudahkan Allah atas niatnya maju sebagai calon Wakil Wali Kota Medan. Kami juga mendoakan beliau dapat berpasangan dengan Bobby Nasution sebagai calon Wali Kotanya,” kata Zuraiat Kedatukan Suka Piring Kota Medan, Datuk Zulkifli, usai melaksanakan prosesi upah-upah.
Turut melakukan upah-upah dan menepungtawari Rusdi Sinuraya beserta istrinya antara lain Lembaga Budaya Melayu Tuah Deli OK Afrizal, Laskar adat Melayu Yasir Hasbi, Forum Adat Melayu Deli (Formad) Kota Medan Tengku Fauziah, tokoh Melayu Datuk Khairul Anwar, Datuk Shohibbul Anwar, Tengku Muhrizal dan Tengku Muchicad. Mewakili ormas Melayu yakni Yasir Abdi dari Laskar Melayu Rajawali.
Para puak Melayu dan Himpunan Perangkai Lestari Adat Melayu juga hadir pada acara itu.
“Mudah-mudahan acara upah-upah dan tepung tawar ini mendapat berkah. Kita mengimbau masyarakat Melayu dapat mendukung Rusdi Sinuraya. Kalau ada Rusdi Sinuraya calon Wakil Wali Kotanya, ngapain pilih yang lain,” kata Datuk Zulkifli.
Sementara Lembaga Budaya Melayu Tuah Deli OK Afrizal mengatakan dukungan masyarakat Melayu kepada Rusdi Sinuraya yang merupakan putra Karo karena suku Karo tidak bisa terpisah dengan Melayu.
“Jika kita lihat, rumah adat Melayu ada memiliki lambang Karo. Jadi suku Karo itu tidak asing lagi dengan suku Melayu. Kita ini serumpun. Jadi kami menginginkan Pak Rusdi turut mendampingi Pak Bobby membangun Kota Medan menjadi berkah kotanya dan sejahtera warganya,” kata OK Afrizal.
Shohibbul Hajat, Rusdi Sinuraya, begitu terharu atas upah-upah dan tepung tawar yang mendoakan dirinya maju sebagai calon Wakil Wali Kota Medan mendampingi Bobby Nasution.
“Mudah-mudahan langkah saya ini mendapat ridho Allah,” katanya.
Prosesi upah-upah dan tepung tawar diawali dengan penyematan kain songket dan tengkuluk beserta keris yang dilakukan Datuk Zulkifli. Penyematan itu merupakan kelengkapan busana Melayu. (POL/isvan)
