Medan, POL | Pelaksana Tugas Kepala Badan Pengusahaan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Karimun (BP Karimun) Faisal Rizal mengatakan, BP Karimun merupakan kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas yang telah ditetapkan pemerintah 16 tahun lalu.
“Kita hadir untuk mempermudah investasi dengan memberikan kemudahan dan pelayanan serta insentif berupa bebas pajak, bebas barang mewah serta pemberian tax of holiday dan lainnya,” kata Faisal Rizal di sela acara Business Forum Investment Opportunities in Free Trade Zone & Free Port of Karimun Riau Province Island di Hotel JW Marriot Medan, Kamis (7/9/2023).
Jadi, katanya lagi, BP Karimun selalu siap menerima investor di kawasan free trade zone (FTZ) Karimun. Di Kepulauan Riau sendiri, ada empat Free Trade Zone, yakni Batam, Bintan, Karimun dan Tanjungpinang. “Kami sendiri adalah pengelola FTZ di Karimun,” tutur Rizal.
Sebagai operator BP Karimun, tambah Rizal, pihaknya memberikan kemudahan sekaligus “welcome” kepada pengusaha-pengusaha yang ingin berinvestasi di Kabupaten Karimun khususnya di kawasan FTZ Karimun. “Seperti yang sudah disebutkan, kami memberikan berbagai kemudahan seperti bebas pajak, bebas barang mewah, bebas PPN 10-11 persen dan lainnya,” ungkapnya lagi.
Rizal mengatakan, BP Karimun setiap tahun selalu melakukan promosi seperti ini di beberapa kota besar. Tahun lalu Jakarta, dan tahun ini di Medan karena mereka melihat di ibukota Provinsi Sumatera Utara ini pengusaha-pengusaha lumayan banyak dan potensial.
“Kami juga menawarkan dirilah kepada Pemprov Sumatera Utara sekaligus menyampaikan tujuan kami di sini adalah memberikan informasi bahwa di Kepri khususnya Karimun ada peluang usaha yang begitu baik untuk pengusaha dari Medan. Kami ingin berbagi informasi,” katanya seraya menambahkan BP Karimun membuka peluang untuk investor PMA dan PMDN.
Menyinggung apa saja peluang usaha yang menjanjikan di FTZ Karimun, Rizal mengakui, ada tiga prospek yang ditawarkan pihaknya di forum ini, yang pertama adalah investasi di bidang air bersih, kedua investasi di bidang pelabuhan, dan ketiga investasi di bidang industri maritim seperti galangan kapal karena Karimun punya laut yang dalam.
“Sebagai operator, acara ini memang kami selenggarakan untuk menawarkan berbagai peluang dan kemudahan berinvestasi di kawasan FTZ Karimun,” beber Faisal.
Sebelumnya, secara terpisah Analis Kebijakan Ahli Utama Pemprov Kepulauan Riau (Kepri) Syamsul Bahri PhD mengatakan, pejabat eselon di daerah harus memiliki “mindset” pelayanan tingkat lokal sekaligus memiliki orientasi pelayanan publik.
“Perusahaan tetap meski pejabat-pejabatnya diganti, karenanya setiap pejabat harus memiliki ‘mindset’ pelayanan,” kata Syamsul Bahri.
Menyinggung acara yang digelar tersebut, Syamsul yang juga Sekretaris Dewan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam, Bintan, Karimun dan Tanjungpinang mengakui pihaknya sebagai regulator setiap 3 bulan sekali terus melakukan dialog dengan perusahaan terkait dan melakukan koordinasi dengan pejabat pusat.
Tak hanya dihadiri para pengusaha, Business Forum Investment Opportunities in Free Trade Zone & Free Port of Karimun Riau Province Island ini juga dihadiri beberapa konsul negara sahabat, di antaranya Konsul Jenderal Malaysia Mr Ayub bin Omar dan Konsul Jenderal Jepang Mr Takonai Susumu. (POL/isvan)







