• Redaksi
  • Hubungi Kami
Kamis, 16 Oktober 2025
perjuanganonline.com
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Kota
  • Hukum&Kriminal
  • Daerah
  • Internasional
  • Kasak-kusuk
  • Olahraga
  • Otomatif
  • Ragam
    • Advertorial
  • Video
  • Foto
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Kota
  • Hukum&Kriminal
  • Daerah
  • Internasional
  • Kasak-kusuk
  • Olahraga
  • Otomatif
  • Ragam
    • Advertorial
  • Video
  • Foto
No Result
View All Result
perjuanganonline.com
No Result
View All Result
Home Hukum&Kriminal

Dirut RSUD Tanjungbalai Polisikan Keluarga Pasien, Ini Persoalannya

Editor: Suganda
Rabu, 28 Februari 2024
Kanal: Hukum&Kriminal

Editor:Suganda

Rabu, 28 Februari 2024
Dirut RSUD Dr Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai, Tengku Mestika Mayang memberi penjelasan dalam RDP kasus pasien anak meninggal, Selasa (27/2/2024).

Dirut RSUD Dr Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai, Tengku Mestika Mayang memberi penjelasan dalam RDP kasus pasien anak meninggal, Selasa (27/2/2024).

Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram

Tanjungbalai, POL | Dirut Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai, Tengku Mestika Mayang mengakui pihaknya melaporkan keluarga pasien anak yang meninggal ke polisi atas dugaan pengrusakan alat kesehatan, dengan alasan untuk menyelamatkan aset dari pemeriksaan BPK-RI.

Pengakuan itu diungkapkan Mayang pada Selasa, 27/2) dalam rapat dengar pendapat (RDP) pihaknya dengan pegiat sosial dan keluarga pasien terkait viralnya kasus kematian pasien anak usia 5 bulan peserta BPJS yang sempat dirawat di rumah sakit tersebut.

“Benar saya yang perintahkan kepala ruangan rawat inap anak untuk membuat laporan dugaan pengrusakan regulator oksigen seharga satu koma lima juta rupiah oleh keluarga pasien,” ujar Mayang dalam RDP yang dihadiri Wali Kota Tanjungbalai H Waris Tholib.

Mayang melanjutkan, laporan tersebut tidak ada maksud untuk memenjarakan, hanya saja untuk pertanggungjawaban pihaknya jika terjadi pemeriksaan aset RSUD oleh BPK.

Menurutnya, ada dua hal yang menjadi pertanggungjawaban, yaitu alat berupa regulator oksigen yang dirusak diganti dengan uang pribadi kepala ruangan rawat inap anak, atau dibuat berita acaranya kenapa regilator tersebut bisa rusak melalui laporan ke polisi.

Dikatakan Mayang, pihaknya masih melakukan inventarisasi barang yang dirusak, dan laporan dibuat untuk mengetahui penyebab kerusakan bukan untuk memenjarakan pihak manapun.

“Sekarang ini posisi kami masih menginventaris barang dan masih pemeriksaan. Makanya itu kita laporkan supaya tau bahwa bahan itu dikarenakan apa rusaknya. Jadi tidak untuk memenjarakan keluarga pasien,” kata Mayang.

Penjelasan Mayang dibantah keras Karmila Marpaung, ibu dari pasien anak yang meninggal pada Sabtu (17/2/2024) saat menjalani perawatan di ruang rawat inap anak di RSUD tersebut.

Menurut Karmila, saat anaknya berada diruang rawat inap anak, pihak perawat RSUD memasangkan alat (regulator) yang tidak berfungsi. Setelah diprotes, ada perawat datang lalu mengutak atik regulator, barulah alat tersebut berfungsi.

“Namun, anak saya terlanjur meninggal dunia. Anak meninggal kami ikhlas, tapi kenapa kami dilaporkan ke polisi. Kami mohon keadilan,” ujar Karmila terisak.

Senada dikatakan nenek pasien (anak meninggal) bahwa perawat tidak mau tau dengan kondisi pasien yang sudah kritis.

“Saat disampaikan ke perawat alat (regulator) tidak berfungsi mereka bilang kami cerewet. Mereka (perawat) lebih memilih makan bakso daripada merawat cucu saya,” ujar nenek pasien menyambung pernyataan Karmila Marpaung.

Di akhir RDP tersebut, Wali Kota Tanjungbalai H Waris Tholib menyatakan bahwa Pemkot Tanjungbalai segera mengevaluasi keterangan kedua belah pihak (RSUD dan pasien), dan akan mengambil keputusan setelah mendapatkan fakta sebenarnya.

“Segera kami evaluasi. Terhadap pencopotan Dirut, nanti kita lihat dulu hasil evaluasi Tim kami. Sesegera mungkin akan kita ketahui apa keputusannya,” ujar Waris Tholib. (AN)

Berikan Komentar:
Print Friendly, PDF & Email
Berita sebelumnya

Hutan di Simalungun Terbakar!

Berita selanjutnya

Kebakaran Landa Toko Grosir di Padangsidimpuan

TERBARU

Endang Syah Afandin Dorong Kader PKK Tanjung Pasir Jadi Percontohan UP2K Sumut

Rabu, 15 Oktober 2025
Puluhan siswa diduga  mengalami keracunan makanan usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG)  saat menjalani perawatan. (IST)

Puluhan Siswa SMP Negeri 1 Laguboti Keracunan MBG, Kini Dirawat di Rumah Sakit

Rabu, 15 Oktober 2025

Syah Afandin Sambut Audiensi KNPI Langkat, Tekankan Musda Tanpa Dualisme

Selasa, 14 Oktober 2025
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
  • Sitemap
  • Pedoman Cyber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Tentang Kami

© Copyright 2020 PERJUANGANONLINE.COM - Mengedepankan Amanah Rakyat All Right Reserverd

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Kota
  • Hukum&Kriminal
  • Daerah
  • Internasional
  • Kasak-kusuk
  • Olahraga
  • Otomatif
  • Ragam
    • Advertorial
  • Video
  • Foto

© Copyright 2020 PERJUANGANONLINE.COM - Mengedepankan Amanah Rakyat All Right Reserverd