Medan, POL | Sedikitnya 8 orang anggota Front Pembela Islam (FPI) Tebingtinggi diamankan polisi lantaran diduga membuat keributan saat berlangsungnya Tabligh Akbar dalam rangka Ulang Tahun Nahdhatul Ulama (NU) ke-93 di Lapangan Sri Mersing, Kota Tebingtinggi, Rabu (27/2) siang.
Kedepalan orang yang diamankan itu yakni, adalah SAS selaku Ketua DPC Front Pembela Islam (FPI) Padang Hilir, MFS selaku simpatisan FPI, MHH menjabat Wali Laksar FPI, MA selaku simpatisan FPI, AD selaku anggota DPC FPI Kecamatan Tebing Tinggi Kota, AS menjabat Panglima Jihad FPI, SH alias GG selaku anggota FPI dan OQ menjabat sebagai Kadiv Aksi Front Mahasiswa Islam.
“Mereka diduga membuat keributan saat acara Tabligh Akbar & Tausyiah Kebangsaan serta Pelantikan IPNU dan IPPNU Kota Tebingtinggi dalam rangka hari lahir Nahdlatul Ulama ke 93,” ucap Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja dalam keterangan tertulisnya.
Kronologis keributan itu, terang Tatan berlanjut saat penceramah menyampaikan tausiyah. Kedelapan orang itu berusaha masuk sambil berteriak-teriak ke lokasi kegiatan.
“Mereka merasa tidak terima atas kegiatan tabliq akbar tsb dan mengatakan sesat dan ada salah satu teman mereka mengucapkan kalimat “bubar semua.. bubar semua”. Kemudian personel pengamanan berusaha untuk menghalau agar mereka tidak masuk kedalam areal,” jelas Tatan.
Selanjutnya petugas pengamanan berupaya untuk mengingatkan dan meminta kepada mereka agar tidak membuat keributan dan kegaduhan.
“Kedelapan laki-laki yang diamankan tersebut saat ini sedang dilakukan interogasi di Satreskrim Polres Tebing Tinggi,” ungkap Mantan Waka Polrestabes Medan itu.
Tatan mengatakan belum mengetahui secara detail apa maksud dan tujuan dari anggota FPI membuat kegaduhan dan keribuat di acara tersebut. “Masih dalam penyelidikan,”pungkas Tatan.(MT/P03)