• Redaksi
  • Hubungi Kami
Senin, 27 Oktober 2025
perjuanganonline.com
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Kota
  • Hukum&Kriminal
  • Daerah
  • Internasional
  • Kasak-kusuk
  • Olahraga
  • Otomatif
  • Ragam
    • Advertorial
  • Video
  • Foto
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Kota
  • Hukum&Kriminal
  • Daerah
  • Internasional
  • Kasak-kusuk
  • Olahraga
  • Otomatif
  • Ragam
    • Advertorial
  • Video
  • Foto
No Result
View All Result
perjuanganonline.com
No Result
View All Result
Home Hukum&Kriminal

Akhyar : Bukan Dipanggil Saya Diwawancarai Polda

* Poldasu Periksa Kasus Penyelewengan MTQ Kota Medan 

Editor: Cosmos
Minggu, 14 Juni 2020
Kanal: Hukum&Kriminal

Editor:Cosmos

Minggu, 14 Juni 2020
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram

Medan, POL | Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sumut melakukan pemeriksaan terhadap 9 orang, satu diantaranya adalah Plt Walikota Medan Akhyar Nasution, pada Jumat (12/6/2020).
Dari informasi diperoleh, bahwa pemeriksaan terhadap orang nomor satu di Kota Medan ini dilakukan, karena ada dugaan penyelewengan anggaran MTQ senilai Rp 4, 7 miliar, yang digelar di Kecamatan Medan Selayang pada Februari 2020 lalu.

Direktur Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sumut, Kombes Polisi Rony Samtana, yang dikonfirmasi membenarkan adanya pemeriksaan tersebut. “Iya benar, ada dilakukan pemeriksaan,” ujarnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja menuturkan, Ditreskrimsus Polda Sumut sedang melakukan penyidikan terkait kasus dugaan penyelewengan anggaran MTQ,
“Sejauh ini kasusnya masih dalam tahap lidik,” ungkapnya. Penyelidikan ini, kata Kombes Tatan, berawal dari laporan masyarakat yang kemudian ditelusuri oleh Polda Sumut.

“Masih lidik. Jika dalam tahap penyelidikan itu ada indikasi ditemukan penyalahgunaan anggaran (MTQ), maka kasusnya akan ditindaklanjuti,” ujarnya.

Dikemukakan Kombes Tatan, selain Akhyar Nasution, ada delapan orang saksi lainnya yang sebelumnya sudah diperiksa penyidik, terdiri dari pihak ketiga, swasta maupun ASN Pemko Medan.

Adapun anggaran kegiatan MTQ itu senilai Rp 4,7 miliar. Untuk tindak lanjutnya, masih menunggu bagaimana hasil pemeriksaan yang dilakukan penyidik. “Terhadap yang bersangkutan ada disampaikan sekitar tujuh hingga delapan pertanyaan,” ungkapnya.

Ini Kata Akhyar Nasution

Sementara seusai diperiksa di kantor Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sumut, Mapolda Sumut, Plt Walikota Medan Ir Akhyar Nasution Msi membenarkan pemeriksaan itu terkait kasus MTQ ke-53 yang digelar di Medan Selayang. Dia mengaku hanya ditanyai penyidik.

“Pertanyaannya, ‘apa tugas kepala daerah?’ Tugas kepala daerah saya jelaskan sesuai dengan undang-undang dan kewenangan adalah menyiapkan programnya ke DPRD, selesai DPRD selesai teknis pelaksanaan tugasnya itu berada di pengguna anggaran dalam hal ini sekda,” jawab Akhyar.

Dia menambahkan, teknis pelaksanaan MTQ ada di tangan sekda dan kuasa pengguna anggaran, yakni Kabag Agama. “Saya pun enggak tahu kenapa ada ribuan item pekerjaan, kalau ada masalah, masakan kepala daerah yang dipanggil. Saya pun enggak tahu,” ucap Akhyar.

Meski mengaku disurati untuk datang ke Polda Sumut, namun Akhyar membantah dirinya dipanggil. “Bukan dipanggil, saya diwawancarai. Bukan dipanggil. Saya diwawancarai. Judulnya gitu dia.”
Akhyar mengaku dimintai keterangan sekitar satu jam. Namun dia tidak tahu berapa pertanyaan yang diajukan kepadanya. “Enggak tahu saya berapa pertanyaan,” sebutnya.

Politisi PDIP yang tengah bersaing untuk mendapatkan perahu untuk Pilkada Kota Medan ini juga mengaku tidak tahu ada tidaknya pejabat lain di jajaran Pemko Medan yang dipanggil penyidik Poldasu. Dia pun tidak tahu mengenai masalah pada pelaksanaan MTQ ke-53 Kota Medan.

“Mana aku tahu. Tanya sama orang itu (penyidik). Kepala daerah tidak sampai mengurus yang itu. Kepala daerah hanya membuat kebijakan. Setelah selesai kebijakan, selesai dari DPRD, wewenangnya berada pada TAPD tim anggaran pemerintah daerah dan OPD-OPD yang lain. Ada tugas dan wewenangnya masing-masing,” tukas Akhyar.

Ini Curahan Hati Akhyar di Medsos

Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution mengunggah sejumlah status tak biasa di akun pribadi media sosialnya. Status itu diunggah pada Sabtu (13/6/20) dinihari.

Dalam salah satu statusnya ia menuliskan “rekayasa Allah lebih dahsyat daripada rekayasa manusia berkuasa, maka bersabarlah”, dibawahnya ia menyertakan sebuah ayat.

Di status lain ia mengutip Al Quran surat Ali Imran ayat 146, dengan menulis status “sabarlah menghadapi manusia berkuasa! Kekuasaan manusia ada batas waktunya, namun kekuasaan Allah abadi”.
Status-status ini ia tuliskan tak lama usai ia menjalani pemeriksaan di Direktorat Reskrimsus Polda Sumut pada Jumat (12/6/20) sore. Dalam status berikutnya, Akhyar menuliskan “semua proses ini harus dijalani, Allah ingin menunjukan kekuasaan Nya melebihi kekuasaan orang yang berkuasa”.

Namun kali ini Akhyar menyertakan sebuah kalimat kutipan menarik, mengapa semua butuh proses. Walau setiap hari Akhyar menuliskan status di media sosialnya, namun status yang beruntun dan ditulis ditengah malam ini terasa tak biasa.

Biasanya statusnya lebih banyak mengajak warga untuk disiplin dengan protokol kesehatan baik melalui video maupun tulisan.

Ia juga sering memperlihatkan bagaimana kerja aparat Pemko Medan dalam penyaluran bantuan selama covid-19. Juga bagaimana interaksinya dengan warga Medan saat ia bekerja maupun diluar jam kerja.
Sesekali Akhyar menulis soal kegiatan pribadinya yang senang dengan pertanian dan kegemarannya bermain bola. Ada ratusan orang yang memberi komentarnya atas tujuh statusnya malam itu. Umumnya mereka minta Akhyar lebih bersabar dan memberikan semangat.

Akun Tuzi Harahap misalnya menuliskan komentar “Sabar ya pak, Insha Allah semua udah ada jalan keluarnya pak, saya doakan bapak istiqamah dalam memimpin kota Medan sampai tuntas pak”. Sementara Samuel JA Hutagaol memberi komentar “Semangat bg, Daud VS Goliath saja bisa menang daud…Merdeka !!!

Sebuah komentar agak panjang disampaikan Paijan S Hasibuan “Maaf bapak melihat beberapa postingan bapak hari ini begitu rasa sakit dan kecewa yang begitu dalam, saya jadi teringat satu kata bijak, “Kesuksesan yang kita raih pada umumnya atas dukungan orang jauh dari kita sementara kehancuran dan penghianatan itu akan datang dari orang terdekat yang kita percaya.” Semangat pak kami yakin bapak akan bisa melalui semua penghianatan ini karena petarung sejati tak akan pernah menyerah terhadap seorang pecundang”.

Saat Mistar mengkonfirmasi status-statusnya ini, Akhyar tidak mau berkomentar. Sementara pengamat politik dari Universitas Sumatera Utara, Dadang Darmawan menilai sangat wajar publik mengkaitkan pemanggilan polisi pada Akhyar dengan gelaran pilkada Kota Medan.

“Pemanggilan itu mengagetkan warga Medan. Pemanggilan itu secara politik pasti akan berpengaruh pada Akhyar, itu pasti,” katanya kepada Mistar, Minggu (14/6/20).
Menurutnya, tidak semua orang akan bisa menerima pemanggilan sebagai sesuatu yang wajar atau netral karena aroma dan situasinya yang tidak tepat.

Ia berharap Akhyar bisa mengungkapkan apa sebenarnya yang terjadi pada pelaksanaan MTQ. “Akhyar bisa memberikan informasi yang utuh soal MTQ dan ini bisa menjadi kesempatan baginya kalau betul-betul bersih,” ujar Dadang.

Hal ini bisa dimanfaatkan Akhyar untuk menjelaskan secara terbuka untuk membela diri. Dengan pemanggilan yang tiba-tiba dan publik tidak pernah tahu ada kasus MTQ, kata Dadang, wajar jika publik mengkaitkannya dengan pilkada.

“Publik tidak pernah membayangkan akan ada hal seperti ini, jadi wajar mereka mengaitkanya,” katanya.
Sebagaimana diketahui, Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution diperiksa Ditreskrimsus Poldasu lebih dari satu jam pada Jumat (12/6/20) sore. Ia dimintai keterangan terkait kegiatan MTQ Medan tahun 2019 .
“Saya hanya ditanya, apa tugas kepala daerah, sesuai UU dan kewenangan adalah menyiapkan programnya ke DPRD, selesai DPRD, teknis pelaksanaan tugasnya berada di penggunaan anggaran dalam hal ini Sekda dan kuasa pengguna anggaran,” sebut dia.

Ia mengaku heran kenapa dirinya dipanggil untuk dimintai keterangan. “Saya juga tidak tahu kenapa ada ribuan item kerjaan kalau ada masalah kenapa kepala daerah yang dipanggil,” ungkapnya kepada wartawan saat itu. (transBC/mid)

Berikan Komentar:
Print Friendly, PDF & Email
Berita sebelumnya

Puting Beliung di Pedesi 

Berita selanjutnya

Bocah Medan Tenggelam di Danau Toba

TERBARU

Wali Kota Padangsidimpuan Letnan Dalimunthe saat memberikan sambutan di acara Pengenalan Jurnalistik Bagi Stakeholder disenggarakan PWI Tabagsel. (IST)

Wali Kota Buka Acara Pengenalan Jurnalistik Bagi Stakeholder Oleh PWI Tabagsel

Minggu, 26 Oktober 2025

Sinergitas Kendalikan Inflasi, Pengawal Merah Putih Sebar 356 Kg Cabai Merah di 5 Kecamatan Kota Medan

Minggu, 26 Oktober 2025

Endang Syah Afandin Terima Anugerah Tun Fatimah pada Konvensyen Dunia Melayu Dunia Islam

Minggu, 26 Oktober 2025
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
  • Sitemap
  • Pedoman Cyber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Tentang Kami

© Copyright 2020 PERJUANGANONLINE.COM - Mengedepankan Amanah Rakyat All Right Reserverd

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Kota
  • Hukum&Kriminal
  • Daerah
  • Internasional
  • Kasak-kusuk
  • Olahraga
  • Otomatif
  • Ragam
    • Advertorial
  • Video
  • Foto

© Copyright 2020 PERJUANGANONLINE.COM - Mengedepankan Amanah Rakyat All Right Reserverd