Jakarta, POL | Miliarder sekaligus CEO perusahaan barang mewah global LVMH, Bernard Arnault kembali menempati posisi orang terkaya di dunia setelah menggeser Elon Musk.
Kekayaan bersih Arnault dan keluarganya menyentuh 207,8 miliar dolar AS atau setara Rp3.275 triliun.
Menurut data Real Time Billionaires Forbes, kekayaan Arnault dan keluarga melesat 23,6 miliar dolar AS pada hari Jumat.
Hal ini yang membuat Musk tergeser dari posisinya sebagai orang terkaya di dunia dengan harta 204,5 miliar dolar AS.
Bernard Arnault, dari Pengusaha Konstruksi Jadi Taipan Barang Mewah Kabar ini muncul di saat perusahaan milik Musk, Tesla tengah berjuang di pasar saham.
Saham produsen mobil listrik itu turun 13 persen pada hari Kamis, dan membuat Musk kehilangan kekayaan bersih lebih dari 18 miliar dolar AS.
Sementara itu, saham LVMH melonjak pada hari Jumat, naik lebih dari 13 persen karena penjualan yang kuat. Kapitalisasi pasar LVMH menyentuh 388,8 miliar dolar AS, dibandingkan dengan kapitalisasi pasar Tesla sebesar 586,14 miliar dolar AS.
Adapun, pada tahun 2021 LVMH mengakuisisi Tiffany & Co senilai hampir 16 miliar dolar AS. Ini dianggap sebagai akuisisi merek mewah terbesar yang pernah ada.
Perusahaan induk Arnault, Agache juga mendukung perusahaan modal ventura bernama Aglaé Ventures, yang menurut laporan Forbes berinvestasi di bisnis seperti Netflix dan ByteDance, perusahaan induk TikTok.
Arnault memiliki lima anak yang semuanya bekerja di LVMH. Dia baru-baru ini menunjuk dua putranya ke dewan LVMH bersama dua anak lainnya yang sudah menjadi anggota dewan.
Hal ini merupakan upaya untuk mengamankan kendali keluarga dalam jangka panjang. Arnault diketahui memulai kariernya di perusahaan konstruksi milik keluarga, Ferret-Savinel, dan menjadi ketua perusahaan pada 1978.
Enam tahun berselang, dia mengambil alih grup tekstil yang bangkrut, Boussac Saint-Freres. Grup tersebut menaungi rumah mode ternama Prancis, Christian Dior.
Kemudian pada 1989, Arnault membeli saham pengendali di LVMH, dua tahun setelah grup tersebut dibentuk dari merger antara Louis Vuitton dan Moët Hennessy. Kemudian, dia menjadi ketua sekaligus CEO perusahaan sejak saat itu.
Arnault telah mengubah LVMH menjadi pusat kekuatan barang mewah dengan 75 label yang menjual wine, minuman keras, fesyen, barang kulit, parfum, kosmetik, jam tangan, perhiasan, perjalanan mewah, dan menginap di hotel selama tiga dekade terakhir.
Selain di bidang fesyen dan kosmetik, Arnault juga melakukan ekspansi bisnis ke bidang perhotelan.
Pada 2019, LVMH membelanjakan 3,2 miliar dolar AS untuk membeli grup perhotelan mewah Belmond, yang mengelola 46 hotel, kereta api, dan kapal pesiar. (Ine)







