• Redaksi
  • Hubungi Kami
Selasa, 14 Oktober 2025
perjuanganonline.com
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Kota
  • Hukum&Kriminal
  • Daerah
  • Internasional
  • Kasak-kusuk
  • Olahraga
  • Otomatif
  • Ragam
    • Advertorial
  • Video
  • Foto
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Kota
  • Hukum&Kriminal
  • Daerah
  • Internasional
  • Kasak-kusuk
  • Olahraga
  • Otomatif
  • Ragam
    • Advertorial
  • Video
  • Foto
No Result
View All Result
perjuanganonline.com
No Result
View All Result
Home Ekonomi

74 Tahun Merdeka, Indonesia Masih Bergantung pada Batubara dan Sawit

Editor: Suganda
Rabu, 14 Agustus 2019
Kanal: Ekonomi

Editor:Suganda

Rabu, 14 Agustus 2019
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram

Jakarta, POL | Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Faisal Basri mengatakan, setelah 74 merdeka pertumbuhan ekonomi Indonesia masih bergantung pada sektor non migas seperti batubara dan kelapa sawit. Hal ini yang kemudian membuat pertumbuhan ekonomi lambat dari tahun ke tahun.

“Dari dua jenis barang non migas, batubara dan sawit sudah 74 merdeka masih bergantung pada itu. Tidak mengalami transformasi,” ujar Faisal saat memberi paparan dalam diskusi di Kedai Tempo, Jakarta, Rabu (14/8).

Faisal mengatakan, neraca perdagangan pun turut kena imbas karena pemerintah tak mampu mencari sektor lain untuk menggerakkan ekspor. Padahal ekspor menjadi salah satu penopang pertumbuhan ekonomi disamping investasi dan konsumsi.

“Tahun lalu merchandise perdagangan barang mengalami defisit USD 0,4 miliar. Defisit itu barang dijual dibanding yang di beli banyakan belinya. Ini ada non migas surplus USD 11,2 miliar. Tapi migas minus USD 11,6 miliar. Jadi surplus mau dari mana, cuma batubara dan sawit cuma itu,” jelasnya.

Faisal menambahkan, pemerintah harus mencari cara lain agar defisit tak terus terjadi. Termasuk mengkaji kembali sektor-sektor penting yang masih bisa digenjot seperti industri tekstil dan produk tekstil (TPT), perikanan dan sektor energi.

“TPT menyumbang pendapatan USD 3 miliar. Tapi sekarang hampir sama dengan perdagangan Ikan. Bulan juli Bank Dunia mengajak Indonesia melihat ocean. Ini bisa dimanfaatkam karena tanpa bikin investasi baru lagi jadi bisa mendatangkan pendapatan,” jelasnya.(Mer)

Berikan Komentar:
Print Friendly, PDF & Email
Tags: 74 Tahun Indonesia MerdekaBatubaraFaisal BasriSawit
Berita sebelumnya

KPUD Tetapkan 30 Anggota DPRD Siantar Terpilih

Berita selanjutnya

Airlangga: Esemka Bakal Produksi 6.000 Unit Mobil

TERBARU

Bupati Dorong Sinergi Eksekutif dan Legislatif dalam Penetapan Pokok Pikiran Pembangunan Langkat 2025

Selasa, 14 Oktober 2025

Syah Afandin dan Anggota DPD RI Bahas Percepatan Program Makanan Bergizi Gratis di Langkat

Selasa, 14 Oktober 2025

Kapolres Labuhanbatu Pimpin Upacara Serah Terima Jabatan Sejumlah Pejabat Utama dan Kapolsek

Selasa, 14 Oktober 2025
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
  • Sitemap
  • Pedoman Cyber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Tentang Kami

© Copyright 2020 PERJUANGANONLINE.COM - Mengedepankan Amanah Rakyat All Right Reserverd

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Kota
  • Hukum&Kriminal
  • Daerah
  • Internasional
  • Kasak-kusuk
  • Olahraga
  • Otomatif
  • Ragam
    • Advertorial
  • Video
  • Foto

© Copyright 2020 PERJUANGANONLINE.COM - Mengedepankan Amanah Rakyat All Right Reserverd