Tapanuli Selatan, POL | Warga masyarakat Luat Harangan, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) ultimatum dan mewajibkan Kepala Daerah (KDH) hasil pemilihan umum Desember 2020 untuk menuntaskan infrastruktur jalan (darat) untuk kawasan itu secepatnya untuk menutupi ketertinggalan 75 tahun Republik Indonesia merdeka.
Hal tersebut ditegaskan Khoirul Siregar, putra kelahiran desa Barnangkoling yang sudah lama tinggal dan menetap di Kota Padangsidimpuan, Kamis (17/09/2020) petang menanggapi kondisi badan jalan kabupaten di desa Barnangkoling hancur-hancuran yang sudah viral di media sosial setelah diberitakan POL edisi Rabu (16/09/2020) malam berjudul “Jalan Kabupaten Hancur-hancuran, Warga Barnangkoling Sekitarnya Kesulitan”.
Diakui Khoirul, pemerintah sangat minim memberikan perhatian kepada Luat Harangan ditandai dengan pembangunan infrastruktur (jalan) ke wilayah membuat masyarakat di kawasan itu miskin dan termarginalkan (terpinggir), terlebih lagi bidang upaya peningkatan sumber daya manusia melalui pendidikan, misalnya. Itu juga berakibat gerakan pemanfaatan sumber daya alam mulai bidang pertanian, perkebunan, perikanan, pariwisata, peternakan dan lain-lain dirasakan sangat lamban.
“Sebagai aktifis pemuda, saya berharap, kiranya siapapun yang terpilih pada pemilihan umum KDH bulan Desember mendatang, wajib hukumnya menuntaskan pembangunan jalan berkonstruksi hotmix mulai dari Sosopan sampai Pangaribuan sepanjang 12 kilometer, Bungabondar hingga Pargarutan sepanjang 25 kilometer. Tujuannya adalah untuk terwujudnya pengentasan kemiskinan dengan meningkatkan perekonomian masyarakat di Luat Harangan,” kata Khoirul Siregar.
Menurutnya, kondisi kehidupan warga Luat Harangan yang sangat sulit untuk ditingkatkan tanpa didukung infrastruktur jalan darat yang layak sebagaimana telah dibangun di Kecamatan Marancar dan Kecamatan Saipar Dolok Hole serta di sejumlah kawasan lainnya yang selama ini terisolir sekarang sudah bebas dari keterisolirannya.
“Ini harusnya menjadi PR penting, mendesak, bahkan skala prioritas bagi KDH hasil Pemilu KDH Desember 2020 mendatang. Kami sudah semakin tahu bahwa kami selama ini ditipu dengan janji-janji palsu calon KDH saat kampanye, nyatanya 10 tahun terakhir inipun kami dianggap tidak bagian dari Tapsel,” kata Khoirul yang sehari-harinya beraktifitas di Wiraswasta tersebut.
Sebagaimana diketahui, kondisi jalan kabupaten di Barnangkoling dan sekitarnya, Kecamatan Sipirok vira pada Kamis (17/09/2020) hingga petang pasca pemberitaan media POL edisi Rabu (16/09/2020) malam yang mengungkap jalan kabupaten hancur-hancuran, warga Barnangkoling dan sekitarnya kesulitan.
Kerusakan jalan kabupaten itu terlihat mulai dari desa Barnangkoling, dusun Sabungan, dusun Tapus, Desa Doloksordang dan desa Pangaribuan, dusun Gadu, dusun Salese, desa Panaungan dan desa Pargarutan, kesulitan warga makin tidak terbayangkan. Bahkan desa Pargurutan merupakan pusat kunjungan Ketua DPRD Tapsel pada pertengahan Desember tahun yang lalu untuk meninjau langsung kondisi kehidupan warga dan kaitannya dengan kondisi infrastruktur yang sangat tidak mendukung.
Camat Sipirok, Sardin Hasibuan pun saat dikonfirmasi POL melalui chatting aplikasi WhatsApps atau WA, Rabu (16/09/2020) petang membenarkan jalan Barnangkoling yang rusak dan hancur serta telah berakibat warga makin kesulitan untuk beraktifitas.
“Badan jalan itu mudah hancur karena di bawah badan jalan itu tekstur tanahnya bercampur pasir sehingga pada musim penghujan jalan banyak yang rusak parah, bahkan badan jalan menjadi hancur,” demikian Camat Sardin Hasibuan.
Menurutnya, pemerintah telah berbuat banyak untuk normalisasi, termasuk dengan memindahkan sebagian badan jalan ke tempat lain, karena kalau lokasinya itu dipertahankan termasuk dengan cara bronjong, bisa saja bronjongnya ikut amblas terbawa air terutama saat diguyur hujan. (POL/balyan kn)