Tarutung, POL | Direktur RSUD Tarutung dr.Janri Aoyagie Nababan, MM menjelaskan saat ini jumlah pasien rawat inap di RSUD Tarutung cenderung meningkat sebanyak 55-60 persen.
Peningkatan jumlah pasien ini dikarenakan dampak cuaca ekstrim yang melanda beberapa daerah akhir-akhir ini, termasuk wilayah Kabupaten Tapanuli Utara. Jenis penyakit yang meningkat itu terkait penyakit pernafasan atau ISPA.
Hal di atas dijelaskan dr Janri saat ditemui awak media di ruang kerjanya, Jumat (25/11/2022).
“Ada peningkatan jumlah pasien rawap inap sebanyak 55-60 persen dari biasanya. Tapi kalau rawat jalan tidak ada. Peningkatan ini terjadi dari awal November ini”, kata dr Janri.
Sementara disinggung tentang terkait penyakit DBD atau jenis lainnya, dr Janri menyatakan tidak ada.
Juga saat ditanya tentang pasien pengidap penyakit Covid-19, juga tidak ada. Ada dua orang ibu hamil pasien rujukan dari Dairi dan Humbang Hasundutan, tapi bukan co-insiden (bukan Covid 19 penyakit utamanya).
Guna menganëtisipasi munculnya berbagai jenis penyakit, Direktur RSUD Tarutung itu menyarankan agar tetap menggunakan masker, karena hingga saat ini belum ada pencabutan larangan menggunakan masker.
“Saran kita kepada seluruh masyarakat, agar tetap menggunakan masker. Selain itu tetap mengkonsumsi air putih dan waspadai terhadap faktor-faktor yang menimbulkan datangnya berbagai penyakit,” tutur dr.Janri.
Seperti diberitakan media ini, Kepala Penanggulangan Bencana Daerah Taput Bonggas Freddi Pasaribu SPt menjelaskan Pemkab Taput telah membuat surat edaran yang ditujukan kepada seluruh Pimpinan OPD, Camat, Lurah/Kades untuk melakukan berbagai upaya guna mengantisipasi cuaca ekstrim yang berdampak terganggunya kesehatan manusia. (POL/BIN)







