• Redaksi
  • Hubungi Kami
Jumat, 24 Oktober 2025
perjuanganonline.com
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Kota
  • Hukum&Kriminal
  • Daerah
  • Internasional
  • Kasak-kusuk
  • Olahraga
  • Otomatif
  • Ragam
    • Advertorial
  • Video
  • Foto
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Kota
  • Hukum&Kriminal
  • Daerah
  • Internasional
  • Kasak-kusuk
  • Olahraga
  • Otomatif
  • Ragam
    • Advertorial
  • Video
  • Foto
No Result
View All Result
perjuanganonline.com
No Result
View All Result
Home Daerah

Studi EHRA Kabupaten Samosir Rampung

Editor: Paulina
Kamis, 18 Oktober 2018
Kanal: Daerah

Editor:Paulina

Kamis, 18 Oktober 2018
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram

Samosir, perjuanganonline | Setelah tim studi EHRA (Enviromental Health Risk Assesment) Kabupaten Samosir melakukan studi selama 4 bulan, akhirnya rampung. Mereka memaparkan laporan pelaksanaan kegiatan tersebut dalam workshop yang digelar di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Samosir, (18/10/2018).

Pelaksanaan studi EHRA ini dimulai pada bulan Juni-September 2018 di 9 Kecamatan pada 40 desa/kelurahan dengan mengumpulkan data dari 1600 responden.

Studi EHRA merupakan studi penilaian resiko kesehatan karena lingkungan yang merupakan studi parsipatif di kabupaten Samosir untuk memahami kondisi fasilitasi sanitasi dan higinitas serta perilaku-perilaku pada skala rumah tangga.

Sekretaris Daerah, Jabiat Sagala yang juga Ketua Pokja Sanitasi Kabupaten Samosir saat membuka acara menjelaskan bahwa laporan studi EHRA memberikan informasi tentang data ilmiah dan faktual tentang ketersediaan layanan sanitasi di tingkat Kabupaten Samosir.

Dimana komponen sanitasi menjadi objek studi yang meliputi limbah cair domestik, limbah padat/ sampah, drainase lingkungan perilaku higienis termasuk praktek cuci tangan pakai sabun (CPTS) sesuai dengan pilar sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) yang dikembangkan oleh kementerian kesehatan RI.

“Data yang dihasilkan akan dijadikan sebagai bahan penyusunan Buku Putih Sanitasi (BPS), Penetapan Area Beresiko dan Strategi Sanitasi (SSK) Kabupaten Samosir,” tambah Jabiat Sagala.

Dijelaskan, dari hasil analisi studi EHRA Kabupaten Samosir tahun 2018 telah dirumuskan indeks resiko sanitasi (IRS), maka prioritas penanganan yang mendesak adalah persampahan (IRS sebesar 94), air limbah domestic (IRS sebesar 81) Perilaku hidup bersih dan sehat (IRS sebesar 50), sumber air (IRS sebesar 45) dan Genangan air (IRS sebesar 11).

Untuk penyempurnaan hasil studi EHRA tersebut, Sekdakab. Samosir, Jabiat Sagala mengharapkan masukan-masukan dari peserta.

Workshop ini diikuti dari Dinas Lingkungan Hidup, Dinas PPAMD, Dinas PERAKPP, Bappeda, Manager teknis PDAM Kabupaten Samosir, Camat se-Kabupaten Samosir dan Kepala puskesmas se-Kabupaten Samosir.(Smr-2).

Berikan Komentar:
Print Friendly, PDF & Email
Tags: Daerah
Berita sebelumnya

Plt. Setdako Tebing Tinggi Buka Rapat Koordinasi Dan Evaluasi LPG 3 Kg

Berita selanjutnya

Topan Dituntut 3 Tahun Penjara

TERBARU

Pemprov Sumut Tata Ulang Struktur OPD, Tingkatkan Efektivitas Pemerintahan

Kamis, 23 Oktober 2025

Irup Hari Santri Nasional Tahun 2025, Bupati Labuhanbatu Bacakan Amanat Menteri Agama

Kamis, 23 Oktober 2025

Bupati Langkat Syah Afandin Jalin Kerjasama Pendidikan dan Lingkungan dengan Tiga Institusi

Kamis, 23 Oktober 2025
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
  • Sitemap
  • Pedoman Cyber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Tentang Kami

© Copyright 2020 PERJUANGANONLINE.COM - Mengedepankan Amanah Rakyat All Right Reserverd

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Kota
  • Hukum&Kriminal
  • Daerah
  • Internasional
  • Kasak-kusuk
  • Olahraga
  • Otomatif
  • Ragam
    • Advertorial
  • Video
  • Foto

© Copyright 2020 PERJUANGANONLINE.COM - Mengedepankan Amanah Rakyat All Right Reserverd