Samosir, POL | Kelangkaan pupuk bersubsidi nampaknya masih menjadi masalah bagi para petani di Kabupaten Samosir. Hal terungkap dari keresahan sejumlah kelompok tani.
Kelompok Tani Alusi di Desa Lumban Suhisuhi Toruan, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir misalnya, mereka mengeluhkan pupuk ponska yang langka.
“Saat ini tanaman kami membutuhkan pupuk sementara pupuk bersubsidi langka. Jika tanaman kami tidak mendapat asupan pupuk, kami terancam merugi dan gagal panen akibat,” kata Ketua Kelompok Alusi, W Tampubolon, beberapa waktu lalu.
Sehingga para petani sangat berharap ada solusi untuk itu, karena pupuk merupakan kebutuhan yang sangat penting dan urgen bagi petani. Apalagi di masa pandemi ini yang membuat kemampuan ekonomi mereka lemah.
Menindaklanjuti keluhan para petani terkait langkahnya pupuk bersubsidi, Komisi II DPRD Kabupaten Samosir beberapa waktu lalu melakukan kunjungan kerja ke Dinas Perkebunan Sumatera Utara.
“Kita sudah tindaklanjuti keluhan para petani. Kita usulan Dinas Pertanian Kabupaten Samosir ke dinas Perkebunan Propinsi Sumatera Utara untuk penambahan kuota pupuk bersubsidi,” kata Anggota Komisi II DPRD Samosir Polma Hasehaton Gurning, Selasa, 26 Oktober 2021.
Alhasil, penyaluran pupuk bersubsidi sudah mulai tersalur di Kabupaten Samosir, untuk kebutuhan para petani sesuai dengan Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
“Sesuai dengan RDKK saat ini penyaluran Pupuk bersubsidi sudah mencapai 80 persen bagi kelompok tani di Kabupaten Samosir dan sudah mencapai maksimal,” sebut Politisi Nasdem itu.
Disampaikan juga bahwa kedepan, Dinas Perkebunan Provinsi Sumut bakal menambah kuota pupuk bersubsidi ke Kabupaten Samosir, sehingga kelangkaan pupuk bersubsidi tidak terjadi lagi. (POL/SBS)







