Toba, POL | PT.Toba Pulp Lestari , industri penghasil Pulp yang berlokasi di Sosor Ladang Parmaksian Kabupaten Toba berhenti beroperasi sejak Desember 2023 sampai akhir Februari tahun 2024.
Perusahaan penghasil Pulp berbahan baku kayu itu setop beroperasi karena tidak mampu mensuplai kayu bahan baku pabrik.
Untuk kebutuhan bahan baku pabrik PT.Toba Pulp Lestari, sebelumnya perseroan membeli kayu dari Sumatera Riang Lestari (SRL) Sei Kabaro Labuhan Batu Selatan karena HTI TPL tidak mampu memenuhi kebutuhan pabrik.
Sejak tahun 2023, PT. Sumatera Riang Lestari tidak menjual kayunya ke PT.Toba Pulp Lestari, sehingga untuk kebutuhan kayu bahan baku pabrik disuplai dari HTI PT.Toba Pulp Lestari dan dari Perkebunan Kayu Rakyat (PKR), namun tidak mencukupi kebutuhan Pabrik.
Sesuai SK.Tata Batas luas areal konsesi PT.Tpl 167.972 ha, sesuai Kep.Menteri Kehutanan No.SK.821/Menhut- VII/ KP/2004,tanggal 19 April 2024 dan Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia No.SK.704/Menhut – II/2013, tanggal 21 Oktober 2013.
Untuk mensuplai kebutuhan bahan baku kayu agar pabrik bisa berjalan normal dibutuhkan HTI sekitar 70.ribu ha, kata Humas TPL di sela-sela unjuk rasa damai masyarakat pada jalur logistik pintu masuk timbangan PT.TPL pada Senin (26/2/2024).
Menurut Robenton Hutapea dari 167.912 ha lahan konsesi PT.TPL, baru sekitar 49.000 ha yang dikelola untuk memenuhi bahan baku kayu pabrik dan sisanya dari PKR sekitar 20.000 ha sebutnya.
Karena pertumbuhan kayu equaliptus yang kurang sempurna sehingga kebutuhan bahan baku kayu untuk pabrik tidak terpenuhi, sehingga operasi pabrik berhenti selama 3 bulan, dan selama pabrik tidak beroperasi bahan baku kayu di stok sehingga pabrik akan beroperasi kembali pada akhir bulan ini, sekarang mesin mesin pabrik sedang dihidupkan untuk pemanasan sebut Robenton .
Ada 5 Sektor HTI di areal konsesi PT TPL yang tersebar pada 12 Kabupaten Kota di Sumatera Utara, Sektor Aeknauli, Sektor Aekraja, Sektor Habinsaran, Sektor Tele dan Sektor Sidempuan.
Namun karena pertumbuhan equaliptus tidak sempurna sehingga tidak mampu memenuhi bahan baku kayu untuk pabrik, akhirnya pabrik setop beroperasi dan akan kembali beroperasi akhir bulan ini sebut sejumlah humas PT.TPL saat berbincang dengan media ini di Quality Time pada Selasa, (27/2/2024). (Sogar)







