Toba, POL | Pesta Pembangunan Rumah Dinas HKBP Marom Resort Maranatha di Kecamatan Uluan Kabupaten Toba, Minggu (2/7/2023), diwarnai keributan.
Keributan tersebut diduga dipicu atas ucapan Bupati Toba Poltak Sitorus yang merasa tersinggung karena tidak ada undangan kepada beliau untuk menghadiri pesta pembangunan rumah dinas Gereja tersebut.
Pada saat memberikan kata sambutan Bupati Toba mengatakan tidak ada undangan sampai kepada beliau untuk acara pembangunan rumah dinas Gereja tersebut.
Atas ucapan Bupati tersebut, Panitia pembangunan memberikan klarifikasi bahwa undangan untuk Bupati Toba sudah disampaikan dan ada tanda terimanya. Jadi kalau undangan tidak sampai kepada Bapak Bupati, mungkin ada yang kurang beres di lingkungan kantor Bapak atau ajudan Bapak yang kurang beres, terang panitia.
Atas klarifikasi panitia tersebut, pengawal Bupati Toba marah-marah dan teriak-teriak di dalam Gereja yang membuat suasana kurang kondusif.
Pada pesta pembangunan rumah dinas Greja Marom tersebut Bupati Toba Hadir bersama kabinetnya, ada Sekda Augus Sitorus, Kadis Kominfo Sesmon Butarbutar, staf ahli Bupati, sejumlah kepala dinas dan pejabat lainnya.
Sejumlah jemaat yang enggan ditulis jati dirinya sangat menyesalkan kejadian itu, pengawal Bupati yang merupakan anggota Polri tidak seterusnya berperilaku tidak baik. Di saat Polri sedang membangun Citra yang baik di tengah-tengah masyarakat, malah masi ada oknum anggota yang memperburuk citra Polri yang sedang dibangun, sesalnya.
Jemaat tersebut meminta Kapolres Toba untuk membina anggotanya yang menyimpang dari instruksi Kapolri sebagai polisi yang presisi.
Kadis Kominfo Kabupaten Toba Sesmon Butarbutar ketika dikonfirmasi melalui WhatsApp mengatakan tidak ada itu amang katanya, hal-hal seperti itu menurut saya tidak perlu dipermasalahkan atau dibahas amang, sebut Sesmon. (POL/TB 3)