Tambang Emas Martabe dikelola dan dioperasikan oleh PT Agincourt Resources (PT AR), terletak di sisi barat pulau Sumatra, tepatnya di Kecamatan Batang Toru, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.
Sejak berproduksi penuh pada 24 Juli 2012 dan memiliki basis sumber daya 6,5 juta ounce emas dan 64 juta ounce perak per 30 Juni 2022.
PT Agincourt Resources (PTAR) melibatkan lebih dari 3.000 karyawan dan kontraktor, sekitar 99% di antaranya warga negara Indonesia, dan lebih dari 70% berasal dari desa setempat.
Sejak beroperasi kurang lebih dari 12 Tahun PT AR telah banyak berkontribusi buat peningkatan perekonomian masyarakat yang ada sekitar lingkar tambang, baik itu di bidang Pendidikan, Kesehatan, Pertanian, Sumber Daya Manusia (SDM), Sosial Budaya dan Lingkungan hidup merupakan bukti nyata yang dirasakan masyarakat Tapsel.
Di bidang budaya misalnya PT AR telah memberikan dukungan penuh dalam melestarikan budaya tradisional di Sumatera Utara khususnya di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel). Dengan adanya Perkumpulan Sahabat Cerdas (Persada) dan Sanggar Seni Dopo Daganak, di mana tujuan didirikannya perkumpulan ini tidak lain adalah untuk memberi ruang bagi generasi muda yang ingin mengembangkan bakat dan kreativitas serta meningkatkan kepercayaan diri generasi muda terutama di sekitar tambang.
Managar Community Development PT AR Rohani Simbolon didampingi AR.Gloria Dolorosa (Oca) Humasy yang turut mendampingi langsung para wartawan yang bertugas di Tapanuli Selatan saat Media Capacity Building melakukan kunjungan ke beberapa lokasi Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) di Kecamatan Batang Toru pada 6 Maret 2024 lalu, salah satunya kesopo Daganak yang berlokasi di Desa Aek Pining Kecamatan Batang Toru Kabupaten Tapsel mengatakan, Persada telah banyak mengelar beberapa perlombaan di mana pada bulan september 2023 lalu menggelar Festival tari sopo daganak yang diikuti 23 kelompok tari yang berasal dari Tapsel, Tapteng, Madina, Asahan dan Padang Lawas di mana setiap sanggar membawakan tari persembahan surdu burangir dan tari tradisional. “Dengan pergelaran seperti ini kita sudah ikut melestarikan budaya yang ada khususnya di Tapsel,” kata Rohani.
Dastri (25 Tahun) warga Batang Toru selaku Ketua Sanggar binaan Persada mengatakan, semula berdirinya sanggar ini berawal dari taman baca anak di tahun 2009, kemudian pada tahun 2012 dikembangkan bakat anak melalui seni dan pada Tahun 2023 barulah Sanggar Seni ini secara resmi berdiri. “Kita setiap tahunnya mengikuti event dua kali setahun, bahkan pada Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) Tahun 2023 lalu kita keluar sebagai juara pertama, di mana pada PRSU tersebut kita menampilkan tari yang dikolaborasikan Musik Modern dan Tradisional,” ujar Dastri.
Dastri juga menambahkan, saat ini anak didiknya sudah ada kurang lebih 204 orang yang berasal dari dua kecamatan yang ada di sekitar tambang yakni Kecamatan Batang Toru dan Muara Batang Toru.
Dastri juga tidak lupa mengucapkan terima kasih pada PTAR yang telah membantu selama ini, di mana PTAR telah memfasilitasi peralatan pelatihan dan semua kegiatan anak-anak dan apa bila ada kegiatan anak-anak keluar daerah PTAR selalu suport. “Dengan ada Sopo Daganak sebuah pusat kegiatan kreativitas anak yang dibangun PT AR ini, bisa menampung sekaligus menyalurkan bakat anak-anak terutama di bidang seni dengan sendirinya anak-anak akan terhindar dari pergaulan bebas maupun penggunaan narkoba yang marak saat ini menimpa para remaja. Dengan adanya Sanggar Seni Daganak ini, terus terang saya sangat terbantu, selain memiliki pekerjaan saya juga bisa membantu prekonomian keluarga saya dengan gaji yang saya terima dari PT AR,” ujar Destri dengan senyum.
Selain Dastri hal yang sama juga dirasakan Santhy Budi Lestari selaku ketua kelompok batik Tapsel sekaligus perintis berdirinya usaha batik tersebut mengatakan, kelompok perajin batik ini berdiri sejak Tahun 2016. “Saya dibantu beberapa teman mempunyai ide untuk membentuk kelompok dan pada tahun 2018 saya bentuk kelompok Koperasi Unit Desa (KUD) batik Tapsel, dengan beranggotakan para ibu-ibu atau perèmpuan yang tidak memiliki mata pencarian di sekitar Desa Aek Pining ini. Kita pekerjakan mereka untuk menambah penghasilan keluarganya,” Santhy.
Pada Tahun 2019 kelompok batik Tapsel ini memulai kerja sama dengan PT AR, namun terhalang dengan musibah covid-19 sehingga tidak ada kegiatan.
Namun pada Tahun 2021 mulai dilakukan pendampingan secara langsung oleh PTAR, di mana pendampingannya diawali dengan pemberian pelatihan yang mana pelatihnya didatangkan langsung dari Yogyakarta, di mana pada pelatihan tersebut diajarkan pelatihan batik tulis dengan pewarna sintetis.
Selanjutnya pada Tahun 2023 dilanjutkan dengan pelatihan pembatikan dengan pewarnaan alami.
Di tahun 2023 lalu, kata Shanty, masih banyak program yang dilaksanakan dengan PTAR, seperti study banding ke Jogya dan Solo untuk melihat sekaligus mempelajari proses produksi batik, seperti pengolahan limbah. Di mana pada Tahun 2024 ini, kata Shanty, direncanakan akan dibuat IPAL khusus pengolahan limbah batik Tapsel.
Sementara program lainnya yang kami dapatkan seperti HAKI (Hak cipta) untuk motif- motif di mana pada motif batik Tapsel lebih menonjolkan kekayaan alam yang ada di Tapsel seperti Budaya dan Adat istiadat.
Kata Santhy, produksi batik Tapsel yang mereka kelola masih diproduksi secara manual, mulai dari percetakan hingga jadi, sedangkan untuk bahan diambil dari Jawa dan Pekalongan, kemudian dicap menggunakan malom (lilin batik).
“Untuk motif, karena ini Cap kita memakai alat cating cap yang terbuat dari tembaga juga didatangkan dari Solo dan Pekalongan. Sedangkan untuk mewarnainya ada dua jenis yang kita lakukan, pertama jenis pencelupan dan pencolekan,” ujar Santhy.
Shanty Budi Lestari, yang telah berhasil menerima beberapa penghargaan seperti Pemateri dalam Watinar Nasional Martabe Prestasi pada Tahun 2023 serta pada tanggal 12 April 2023 lalu juga berhasil nenerima Sertifikat peserta Pelatihan Batik Tulis dan cap zat warna Sintetis yang diberikan Senior Manager Comonity Pramana Triwahjudi menambahkan, saat ini batik Tapsel bisa memproduksi 10-20 helai, yang mana mulai produksi hingga finis memakan waktu seminggu.
“Saat ini kita memiliki tenaga kerja sebanyak 6 orang sedangkan dalam memproduksi batik Tapsel tersebut kita mempergunakan bahan jenis kain katun dan pemasarannya di Sumatera utara dan sekitar Tapsel. Sebelum didampingi PT AR kita produksi sendiri dengan apa adanya, namun setelah ada PTAR jadi lebih Intens pendampingannya sehingga apa saja yang kita butuhkan, baik peralatan dan pelatihan-pelatihan termasuk pemasaran mereka bantu,” kata Shanty.
Shanty berharap, agar PT AR jangan bosan-bosan mendampingi mereka sehingga usaha kita ini bisa berkembang dan masyarakat di sekitar Aek Pining ini perekomian keluarganya akan lebih baik.

Bidang Pendidikan Dan Kesehatan
Manager Community Development Agincourt Resources Rohani Simbolon didampingi Kepala Sekolah (Kepsek) SMK Negeri 2 Batang Toru Erikson Benjamin Marbaek Sihombing Spd dan Parningotan Nasution (wakil kepsek) mengatakan, PTAR telah mendonasikan Bengkel pintar pada SMK ini di mana dengan bantuan ini diharapkan menjadi teaching factory siswa.
Kepsek SMKN 2 Batang Toru Erikson Benjamin Manaek Sihombing sangat berterima kasih atas bentuan dan dukungan yang diberikan PT AR dan United Tractors pada sekolahnya serta berkomitmen akan mengimplementasikan semua materi yang telah diberikan serta mengoptimalkan seluruh dukungannya.
Untuk terus meningkatkan kualitas vokalis di SMKN.2 Batang Toru ini pada 25 Januari 2024 lalu PTAR memfasilitasi Workshop dan pemaparan hasil pengembangan pendidikan vocalis jurusan tehnik alat berat (TAB), sekaligus menindaklanjuti hasil asesmen, pemaparan progres link and match dan Sosialisasi rencana strategis Sekolah Binaan United Tractor (SOBAT).
Sebelumnya kata Rohani, asesmen ini telah dilakukan pada 17-20 Oktober 2023 lalu dan merupakan tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman priode kedua program link and match antara PT AR dan PT.United Tractor Tbk dengan SMK Negeri 2 Batang Toru. “Kerja sama ini bertujuan untuk mencapai target kompetensi dan kapasitas guru yang sesuai dengan persyaratan kurikulum, seperti kurikulum merdeka berbasis Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) atau kurikulum berbasis Permendikbud Ristek No.16 Tahun 2022 tentang Standart Nasional Pendidikan (SNP) Sekolah Menengah Kejuruan dan hasil asesmen ini akan menjadi road map dalam pengembangan Sekolah khususnya Jurusan Tehnik Alat Berat,” kata Rohani.
Sitiwahyuni Panjaitan yang kini menyandang gelar S1 siswi dari lulusan SMA Negeri 1 Angkola Barat Kabupaten Tapsel merasakan manfaat dari keberadaan PT AR, betapa tidak dengan dirinya ditetapkan dari sekian banyak siswa yang lulus Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) di Tapsel yang mendapat beasiswa dari PT AR melalui Program Martabe Prestasi.
Dengan Program Martabe Prestasi tersebut, Sitiwahyuni Panjaitan berhasil menamatkan kuliahnya dari salah satu peguruan tinggi ternama di Sumatera Utara (Sumut) tepatnya di UINSU Medan dengan prestasi membanggakan dengan lulus sebagai Wisudawati terbaik Lulusan Tahun 2022.
Bukan sampai di situ saja yang paling membanggakannya adalah setelah Lulus Kuliah, dianya diterima bekerja di PT AR Tambang emas Batang Toru.
“Semoga PT AR selalu memberikan inovasi-inovasi dan lebih ditingkatkan lagi ke depannya dan program ini terus berlanjut, sehingga anak-anak ataupun mahasiswa/i yang telah lulus kuliah lebih banyak lagi diterima dan dipekerjakan di PT AR ke depannya,” harap Sitiwahyuni.
Bidang Kesehatan
Di bidang Kesehatan PTAR juga sangat peduli dengan kesehatan masyarakat di sekitar Tambang dengan beberapa program, salah satunya Program Dokter Spesialis Masuk Desa pada Puskesmas Pembantu (Pustu) di Kelurahan Muara Ampolu Kecamatan Myara Batang Toru, yaitu Desa Manopas,Desa Simarlelan ,Desa Muara opu dan Kelurahan Muara Ampolu.
Manager Community Development PTAR Rohani Simbolon mengemukakan, program ini bertujuan untuk memberikan pelayanan dan pengobatan medis gratis pada seluruh lapisan Masyarakat.
“Dalam menjalankan program PTAR bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Tapanuli Selatan dan RSUD Kabupaten Tapsel. Fasilitas yang disediakan dalam bakti sosial ini juga cukup mendukung seperti adanya pemeriksaan EKG, gula darah, kolestrol dan asam urat serta pemeriksaan USG pada ibu hamil,” kata Rohani.
Dr.Sahrizal Hasibuan (37 Tahun) Spesialis Anak (SPA) yang semula hanya dokter umum dan bertugas sebagai PNS di Tapsel sejak 2011 hingga 2014 dan pada tahun 2014 dapat beasiswa untuk melanjutkan Program Spesialis jurusan kesehatan anak di Fakultas Kedokteran USU dan menyelesaikan pendidikannya pada Tahun 2019 dan bertugas di RSUD Tapsel.
“Pada Tahun 2020 Dinas Kesehatan Tapsel melakukan kerja sama dengan PT AR membuat program Kesehatan dan pelayanan Spesialis terhadap masyarakat di daerah Kecamatan Batang Toru dan Muara Batang Toru dan sampai sekarang terus berjalan,” kata Syahrizal.
Dr. Syahrizal menambahkan, dalam program kerja sama dengan PT AR menyangkut segala aspek, baik itu pelayanan anak, program Nasional seperti Stanting dan Gizi buruk. Termasuk juga bila ada masalah-masalah emergensi daerah di Tapsel juga jadi tanggung jawab kita,” katanya.
“Sejak Tahun 2023 Program ini sudah diperluas dengan pengobatan massal di seluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten Tapsel. Ini semua tidak terlepas dari dari keinginan Pemerintah dàerah (Pemda Tapsel) dan PT AR untuk menjangkau seluruh masyarakat terutama di daerah-daerah terpencil dan pelosok-pelosok di Tapsel,” kata Syahrizàl.
Selama bertugas di Tapsel penyakit-penyakit paling menonjol yang di tanganinya adalah penyakit infeksi pernapasan, kulit dan muntah mencret (munmen) di mana gejala penyebab penyakit tersebut disebabkan situasi higienis dan sosial kultural masyarakat.
“Sedangkan untuk penyakit kulit kebanyakan disebabkan dengan masih banyaknya masyarakat yang mandi di sùngai, MCK di sungai dan bahkan masih banyak masyarakat yang Buang Air Besar (BAB) di bukan pada tempatnya atau sembarangan,” ujar Syahrizal.
Salah satu warga dari Kecamatan Muara Batang Toru Diana bersama Dewi Simbolon yang kebetulan sama-sama berobat ke Puskesmas Batang Toru tempat Dr.Syahrizal bertugas mengatakan, mereka sangat bersyukur sekali terlebih lagi setelah ada dokter spesialis di Puskesmas ini, yang mana selama ini kalau untuk berobat maupun USG periksa kandungan harus ke Padangsidimpuan yang menempuh jarak cukup jauh dan memerlukan biaya tidak sedikit.
“Dengan ada dokter spesial di Puskesmas Batang Toru ini Kami sangat terbantu sekali baik secara waktu maupun biaya, ditambah lagi pelayanannya juga cukup baik dan para petugasnya juga sangat ramah, terlebih lagi setelah adanya kerja sama dengan PT AR Semoga program kesehatan ini dapat ditingkatkan ke depannya, sehingga keberadaan PT AR di Batang Toru ini benar-benar bermanfaat bagi masyarakat khususnya di sekitar tambang.***
Penulis adalah wartawan perjuanganonline.com
Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba karya tulis PT AR