Samosir, POL | Pasca sesama penumpang KMP Ihan Batak yang hendak menyeberang menuju Pelabuhan Ajibata, ricuh di Pelabuhan Ambarita, Kecamatan Simanindo, pada Minggu (27/3/2022), Kadis Perhubungan Kabupaten Samosir, Laspayer Sipayung mendatangi Kantor Dermaga Ambarita.
“Rombongan yang 7 mobil tidak mau berpisah. Dari situlah muncul kericuhan. Dan rombongan yang 7 mobil tersebut akhirnya mencari jalan alternatif.” Kata Kadis Perhubungan Samosir, Laspayer Sipayung di Kantor Dermaga Ambarita, didampingi pihak ASDP, BPTD dan pengelola parkir (karang taruna Ambarita), Senin (28/3/2022).
Laspayer mengatakan, Dinas Perhubungan Samosir hanya mengurusi parkir saja. Dari sisi parkir, sebutnya, pihaknya menyesuaikan dengan muatan kapal fery Ihan Batak.
“Kapasitas muatan kapal fery Ihan Batak hanya 32 unit kenderaan unit mini bus. Maka jika ada bus besar, jumlahnya bisa berkurang,” terangnya.
Terkait adanya yang komplin hari Minggu kemarin, Laspayer menjelaskan, ada 7 kenderaan, mereka satu rombongan. Sesuai dengan kapasitas muatan kapal Fery Ihan Batak hanya 32 mobil minibus.
Dari yang 7 mobil tersebut, hanya 5 lagi yang muat. Setelah terjadi konflik, maka mobil yang 5 unit yang sudah masuk kapal Fery, sepakat untuk keluar dan mencari jalur lain.
Sementara itu, pihak UPT ASDP (Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan) melalui Kepala satuan pengelola Dermaga Simanindo, Awal Batubara mengatakan, di dermaga Ambarita ini, ada tiga manajemen, yaitu parkir dikelola dinas Perhubungan Pemkab Samosir, dermaga dikelola ASDP, dan manajemen Fery Ihan Batak. (SBS)