Labura, POL | Salah satu sistem pengamanan jalan lalulintas antardesa oleh pihak PT Grahadura Leidong Prima BSP Tbk sudah sejak lama mendirikan pos dan portal (palang besi) yang diawasi beberapa security (satpam) dan juga melibatkan oknum polisi dari Korps Brimob.
Pengamanan ini diutamakan bagi para pengguna jalan lintas di areal perkebunan yang hendak melintas dengan menggunakan kendaraan roda 4 terutama yang mengangkutbBuah tandan sawit (BTS).
Seperti informasi dari salah seorang warga Desa Sukarame Baru Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhanbatu Utara berinisial N kepada POL mengatakan dirinya baru-baru ini mendapat perlakuan tindakan tidak adil (tekanan) dari salah seorang petugas keamanan yang diketahui seorang oknum Brimob ketika hendak melintas di pos 4 di areal perkebunan milik PT Grahadura Leidong Prima BSP Tbk.
Sehingga menimbulkan adu argumen di pos 4 saat itu karena ketidak percayaan oknum Brimob ini kepada N tentang legalitas BTS yang diangkut bersama dengan kenderaan N yang hendak melintas. Peristiwa keributan ini sempat di saksikan puluhan orang yang berada disekitar pos 4 baik karyawan kebun dan para pengemudi kenderaan yang hendak melintas di pos 4 menuju Aek Kanopan dan sekitarnya. Keributan kecil akibat kesalahpahaman ini terjadi pada Jumat (9/7/2021) sekira pukul 17.00 WIB.
Selanjutnya N menuturkan kepada awak media ini bahwa saat itu dirinya sadar betul sedang mengangkut BTS dari lahan perkebunan miliknya dan harus melintasi pos 4 menuju ke kediamannya, maka sebelum melintas harus melapor dan memberikan bukti surat jalan kepada securyti (satpam).
Saya katakan kepada salah seorang anggota satpam, ” Permisi Pak Satpam, Surat jalan saya masih di belakang dan di tangan supir yang mengangkut BTS dan sebentar lagi akan tiba,” dengan maksud agar kenderaannya boleh lewat dari pos 4 disertai portal dibuka oleh secuityi sembari menunggu surat keterangan (surat jalan) dari supir kendaraan yang masih tertinggal di belakangnya saat itu.
Namun salah seorang Satpam menghardik oknum Brimob yang juga turut berada di pos jaga saat itu dan sang oknum Brimob ini langsung melontarkan kata keras sembari menunjukkan jelas kapasitasnya sebagai keamanan di PT Grahadura Leidong Prima BSP Tbk
“Di mana ladangmu, darimana buahmu, dan mana surat jalanmu”.
Dalam keadaan tertekan N mengatakan “Surat jalan saya masih dipegang anggota saya dan sebentar lagi akan sampai ke sini”.
Selanjutnya oknum Brimob ini mengatakan “Pinggirkan dulu mobilmu,” dan N meminggirkan kendaraannya, dan setelah itu N menemui oknum Brimob ini dan nampak rasa kesal yang ditunjukkan oknum Brimob sehingga kepalan tangan Oknum Brimob yang berinisial I ini memukuli tembok pos.
Melihat hal ini N langsung sontak mengatakan,”Pukul saja wajah saya,” sambil N mengarahkan wajahnya ke hadapan sang oknum Brimob yang sedang marah.
Lantas Oknum Brimob ini kembali menjawab N “Sayalah kau pukul”.
Dan saat itu juga sudah tiba di pos 4 salah satu Anggota BPD (Badan Permusyawaratan Desa) Desa Sukarame Baru berinisial RS dan juga Papam PT Grahadura Leidong Prima BSP Tbk Sianturi hingga suasana menjadi dingin. Kemudian N dipersilahkan lewat ketika surat jalan tiba di pos 4.
Keterangan langsung Humas PT Grahadura Leidong Prima BSP Tbk Timi Lubis, SH ketika dijumpai awak media ini di kantornya pada Sabtu (10/7) mengataka, “Saya mendapat informasi ada sedikit insiden kesalahpahaman antara petani (masyarakat) dengan pihak securyti ataupun oknum Brimob yang berinisial I yang bertugas di pos 4 kemarin,”
Dan sudah Klar tidak menjadikan ini sesuatu hal yang dibesar-besarkan.”Oknum Brimob itu sudah bertindak sesuai SOP,” ujar Timi.
Selanjutnya Humas mengarahkan awak media ini untuk meminta keterangan langsung (kronologis) kepada Papam yang saat itu juga berada di ruang kantor Humas.
Dari keterangan Papam yang juga mantan TNI ini kepada awak media “Oknum Brimob itu sudah bekerja sesuai dengan SOP”. Dan saat ditanya tujuan kemarahan oknum Brimob kepada N, Papam ini langsung menjawab pada saat itu tidak ada saya lihat dan saya dengar “Oknum Brimob yang masih 3 hari bekerja di PT GLP itu marah dan memukul dengan kepalan tangan dinding pos saat menyapa dan meminta surat keterangan dan surat jalan dari N “.
Hanya kami meminta saat itu “Agar N memindahkan kendaraannya lebih ke pinggir lagi sembari menunggu surat jalannya karena banyak kenderaan pribadi yang hendak lewat disertai ada salah satu penumpang di mobil pribadi persis dibelakang kenderaan N seorang ibu yang akan segera melahirkan dan menuju Aek Kanopan,” ujar Sianturi sebagai Kepala Keamanan (Papam) PT Grahadura Leidong Prima BSP Tbk. (POL/MH)