Simalungun, POL | Nan Serida br Saragih (73), penduduk kampung Rayahuluan, Kecamatan Dolokmasagal, Kabupaten Simalungun korban hipnotis tamunya sendiri, Selasa (24/11/2020), sehingga kalung emas yang dipakainya senilai 34 gram raib berikut uang kontan dari dalam lemarinya sejumlah Rp 3,5 juta.
“Tapi saya beruntung saat dihipnotis cepat sadar. Kalau cepat sadar pasti saya berontak. Dan kalau saya berontak saat nereka beraksi, pasti saya dibunuh mereka. Saya yakin mereka sudah matang merencanakan aksinya. Sebelumnya pun kedua wanita pelaku hipnotis itu sudah bertamu ke rumah saya ini,” jelas Nan Serida.
Ia menuturkan, kedua pelaku datang naik sepeda -motor dan sangat ramah, sepertinya sudah lama kenal dan memanggilnya Eda. “Mereka berkomuniksi dengan saya menggunakan bahasa Tapanuli,” urai Nan Serida.
Sebelumnya kedua wanita pelaku itu ditemani seorang laki-laki. Tapi saat aksinya hanya mereka berdua dan memarkirkan sepeda-motornya di depan Puskesmas Rayahuluan ,berjarak sekitar 20 meter dari rumah saya ini. Hanya diantarai Jalan propinsi Siantar- Tigarunggu.
“Lama kami ngobrol sembari ‘Mardemban’ (makan sirih bersama-red). Saat mardemban dan ‘martutur’ satu orang tanya dimana kamar mandi dan saya tunjukkan. Selanjutnya ngobrol dengan yang seorang lagi,” kata Nan Serida.
Tidak berapa lama, mereka minggat dengan baik dan mereka melambaikan tangan…..dadaaa..Eda… dan Nan Serida sambut pula dengan lambaian tangan….. dadaa…. !
Begitu mereka minggat Nan Serida langsung sadar menuju dapur dan melihat pintu lemari terbuka dengan isinya diacak.
“Akhirnya saya berteriak sembari berdoa dan sepotong dari doa saya, syukur Tuhan….. saya tidak kau sadarkan …Tuhan saat mereka melakukan aksinya. Kalau saat itu aku sadar, pasti aku melawan dan saya yakini pasti mereka bunuh,” terang Nan Serida. POL/(lsg)