Samosir, POL | Maraknya penebangan kayu pinus di Kawasan Perbukitan Danau Toba Kabupaten Samosir, dimana ratusan batang pohon pinus di potong setiap hari dan diangkut ke luar Samosir, disikapi serius oleh DPRD Samosir.
“Terkait berita yang beredar soal maraknya penebangan kayu pinus yang notabene dibawa keluar daerah, sebaiknya ditertibkan. Secepatnya kita akan rapat bersama Pemkab,” kata Anggota Komisi II DPRD Samosir, Polma Hasehaton Gurning, Kamis, 14 Oktober 2021.
Ditambahkan Politisi Nasdem itu, DPRD akan mendesak Bupati Samosir membuat perbup/perda agar peredaran kayu bulat ke luar daerah distop dari Bumi Samosir.
Hal ini mengingat kayu untuk kebutuhan masyarakat Samosir kedepan dan sekaligus untuk mendukung Samosir menuju KSPN.
“Untuk penebangan kita tidak boleh larang sepanjang tidak melanggar aturan atau UU yang berlaku, namun perlu ada penertiban dan pengawasan yang ketat dari dinas terkait khususnya dari Dinas Kehutanan Propinsi Sumatera Utara,” ungkapnya.
Senada, Wakil Ketua DPRD Samosir, Nasip Simbolon menambahkan terkait penebangan pohon pinus ini, bahwa DPRD Samosir melalui Komisi II sudah pernah RDP dengan Pemkab Samosir dan KPH XIII Dolok Sanggul.
“Kita desak Bupati membuat perbup sehingga pengawasan terhadap penebangan pohon pinus ini bisa diawasi,” sebut Nasip Simbolon.
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Samosir, Pantas Lasidos Limbong mengingatkan semua pihak akan besarnya potensi bencana akibat maraknya penebangan pohon ini.
Politisi PKB tersebut khawatir kerusakan lingkungan akan semakin parah jika tidak ada langkah konkret pencegahan. Menurutnya, dampak kedepannya akan menyebabkan bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.
Oleh sebab itu, Pantas mendorong Pemerintah Kabupaten Samosir agar segera membuat langkah konkret untuk menyelamatkan lingkungan hidup dan hutan di sekitar Danau Toba.
“Pemeliharaan lingkungan hidup dan hutan merupakan faktor penting keberhasilan dan keberlanjutan pembangunan infrastruktur dan aneka fasilitas umum yang dibangun pemerintah pusat akhir-akhir ini di sekitar Danau Toba sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional dengan harapan membawa perbaikan kesejahteraan bagi rakyat,” ujarnya.
Sebab, sambungnya, mengembalikan fungsi hutan di sekitar Danau Toba, akan mampu menyangga kelestarian dan keindahan Danau Toba, flora dan fauna, serta kesejahteraan masyarakat. (POL/SBS)
Berikan Komentar: